Musim Kemarau, Stok Beras Aman Tiga Bulan Kedepan - Ada 0,25 Hektare Sawah Terancam Kekeringan di Kota Sukabumi

Musim Kemarau, Stok Beras Aman Tiga Bulan Kedepan

Ada 0,25 Hektare Sawah Terancam Kekeringan di Kota Sukabumi

NERACA

Sukabumi - Musim kemarau yang saat ini melanda di beberapa wilayah belum berdampak terhadap stok beras yang ada saat ini. Di Gudang Bulog Pasirhalang Subdivre Cianjur tergolong aman. Bahkan bisa memenuhi tiga bulan kedepan untuk memenuhi wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi."Saat ini ada 3500 ton beras untuk memenuhi tiga bulan kedepan," ujar Kepala Gudang Bulog Pasirhalang Subdivre Cianjur Aep Saepullah kepada Neraca, Kamis (27/6).

Artinya lanjut Aep, untuk bulan Juni sampai Juli kedepan untuk kebutuhan beras di dua wilayah tersebut dengan jumlah stok beras yang ada di gudang saat ini sangat aman. Tapi antisipasi musim kemarau tentu saja pihaknya menyediakan stok."Kecuali kalau musim kemaraunya panjang. Namun kita juga tetap harus menyediakan stok cadangan takutnya ada bencana," kata Aep.

Selain stok aman dan mampu memenuhi kebutuhan, harga beras premium dan medium juga tergolong stabil. Artinya, tidak mengalami penaikan ataupun penurunan harga."Untuk beras kualitas premium ada dikisaran Rp10 ribu per kilogram," katanya.

Ditempat terpisah, Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Peternakan (DKP3) Kota Sukabumi mencatat ada sekitar 0,25 hektare lahan sawah yang kondisinya terancam kekeringan. Yakni menimpa Poktan Tani Mukti Kelurahan lembursitu Kecamatan Lembusritu."Musim kemarau ini ada 0,25 hektare sawah yang alami kekeringan di wilayah Lembursitu menimpa Kelompok Tani Mukti," ujar Kadis DKP3 Kota Sukabumi Kardina Karsoedi.

Kardina menambahkan, adanya ancaman kekeringan di daerah tersebut, disebabkan volume air dari saluran irigasi berkurang. Sehingga upaya para petani di daerah itu terpaksa melakukan pergiliran air."Volume airnya berkurang, jadi para petani melakukan pergiliran air untuk mengairi area pesawahanya," ujar Kardina.

Untuk itu lanjut Kardina, pihaknya terus melakukan pendampingan dan mengingatkan para petani ketika memasuki musim kemarau. Selain mengatur aliran air, juga melakukan penanaman lainya yang tidak memerlukan banyak air. Seperti jenis Palawija atau lainya."Kita juga sudah memfasilitasi pompa air untuk membantu para petani," aku Kardina.

Saat ini luas lahan pertanian di Kota Sukabumi mencapai 1.484 hektare, dan lahan pangan pertanian berkelanjutan sekitar 321 hektare."Dari ratusan hektare tersebut merupakan milik Pemerintah Kota Sukabumi dan sebagianya milik warga," pungkasnya. Arya

 

 

BERITA TERKAIT

MenKopUKM Harapkan PLUT KUMKM Bangun Fondasi Anak Muda Kreatif Masuk Industrialisasi

NERACA Malang - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menekankan pentingnya Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT…

PHE ONWJ Raih 3 Penghargaan Dalam Ajang Global CSR and ESG Awards 2024

NERACA Jakarta - Atas komitmen menginisiasi program pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup yang sustain, PHE ONWJ sabet tiga penghargaan…

Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

NERACA Jakarta – PNM hadir pada forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG), ajang yang menjadi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

MenKopUKM Harapkan PLUT KUMKM Bangun Fondasi Anak Muda Kreatif Masuk Industrialisasi

NERACA Malang - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menekankan pentingnya Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT…

PHE ONWJ Raih 3 Penghargaan Dalam Ajang Global CSR and ESG Awards 2024

NERACA Jakarta - Atas komitmen menginisiasi program pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup yang sustain, PHE ONWJ sabet tiga penghargaan…

Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

NERACA Jakarta – PNM hadir pada forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG), ajang yang menjadi…