Yanaprima Bidik Penjualan Ekspor Naik 7%

NERACA

Jakarta – Kejar pertumbuhan pendapatan lebih besar lagi, PT Yanaprima Hastapersada Tbk (YPAS) terus perluas pasar ekspor. Oleh karena itu, perseroan menargetkan konstribusi pendapatan dari ekspor tumbuh 6%-7% dari total pendapatan tahun ini.”Selain memperkuat pangsa pasar domestik, kita juga ingin memperlebar penjualan ekspor,”kata Rinawati, Direktur YPAS di Jakarta, pekan kemarin.

Sebagai informasi, di kuartal pertama tahun ini, penjualan ekspor emiten produsen kertas semen ini hanya berkontribusi 5% bagi revenue atau sekitaran Rp 4,73 miliar. Namun pasar luar negeri tersebut mampu bertumbuh hingga 38% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 3,43 miliar. Sedangkan penjualan lokal walau mendominasi revenue sebanyak 95% atau senilai Rp 102,41 miliar di kuartal-I 2019, namun pertumbuhannya hanya sekitar 13% dibandingkan kuartal-I 2018 yang mencatatkan penjualan Rp 90,37 miliar.

Walau menghadapi kondisi yang belum menguntungkan, namun manajemen masih optimis dapat memperbaiki kinerja di tahun ini. "Kami harus optimis, sebab kami sudah dapat meningkatkan penjualan. Dengan demikian kinerja dan keuntungan dapat ditingkatkan," kata Irwan Susanto, Direktur Utama YPAS saat paparan publik perseroan berlangsung.

Kondisi plastik yang saat dirasakan manajemen tengah over supply, dinilai mempengaruhi harga jual sehingga sulit bersaing. Namun untuk meraup margin lebih banyak, perseroan bertekad meningkatkan volume salesnya dari periode ke periode. Untuk tahun ini target penjualan perseroan cenderung konservatif, yakni paling tidak sama seperti tahun lalu atau sedikit naik menjadi Rp 415 miliar. "Untuk bottomline kami harapkan minimal dapat mencetak keuntungan atau BEP, walau situasi ini juga tergantung dengan kondisi pasar,"kata Irwan.

Meskipun penjualan di kuartal pertama tahun ini tumbuh 14%, namun beban pokok penjualan mengalami lonjakan 18% year on year (yoy) menjadi Rp 96,98 miliar di kuartal-I 2019. Perseroan menjelaskan, kenaikan harga bahan baku dan fluktuasi kurs mempengaruhi harga pokok penjualan perseroan.

Sebagian besar raw material kantung yang diproduksi perusahaan berasal dari plastik atau polipropilena (PP) yang sangat dipengaruhi oleh kurs dolar AS. Lebih lanjut, manajemen memaparkan bahwa kisaran harga bahan baku tersebut tahun ini ialah US$ 1.130 sampai US$ 1.160 per ton, dimana perusahaan masih berharap harga tersebut dapat stabil di level US$ 1.000 - US$ 1.100 per tonnya.

Naiknya beban pokok penjualan tersebut menyebabkan laba kotor YPAS tergerus menjadi Rp 10,16 miliar di triwulan pertama tahun ini, turun 12% dibandingkan periode yang sama tahun kemarin Rp 11,64 miliar. Sementara pos beban lainnya juga turut mendorong penurunan bottomline perseroan. Alhasil, YPAS mencatatkan rugi bersih Rp 94 juta di tiga bulan pertama tahun ini, padahal pada periode yang sama tahun lalu perusahaan masih mencatatkan bottomline positif Rp 1,04 miliar.

 

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…