Bank UOB Terbitkan Obligasi Rp 100 Miliar

Perkuat likuiditas, PT Bank UOB Indonesia menawarkan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank UOB Indonesia dengan target dana yang akan dihimpun mencapai Rp 2 triliun. Untuk Tahap I, besaran Obligasi Subordinasi yang dirilis sebesar Rp 100 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam prospektus ringkasnya yang dirilis di Jakarta, kemarin.

Perseroan mengungkapkan, obligasi subordinasi ini diterbitkan tanpa warkat dengan tenor 7 tahun. Besaran kupon obligasi ini belum ditentukan oleh perseroan bersama penjamin pelaksana emisi. UOB Indonesia menunjuk dua penjamin pelaksana emisi efek (underwriters) yakni PT Indo Premier Sekuritas dan PT UOB Kay Hian Sekuritas (terafiliasi), sementara penjamin emisi lainnya akan ditentukan kemudian. Wali amanat ditunjuk yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Obligasi subordinasi atau subdebt adalah obligasi yang memiliki peringkat prioritas lebih rendah dibandingkan obligasi lain yang diterbitkan oleh penerbit jika suatu hari terjadinya likuidasi. Dalam hal ini, perseroan tidak dapat melakukan pembelian kembali (buyback) untuk sebagian atau seluruh obligasi subordinasi ini. Perseroan sudah mendapatkan peringkat dari Fitch Ratings atas obligasi ini yakni AA (double A).

Masa penawaran awal obligasi ini dimulai pada 18-21 Juni dan perkiraan tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bisa dikantongi pada 27 Juni mendatang sehingga bisa dilakukan masa penawaran umum bisa dimulai pada 1-2 Juli mendatang. Perseroan menjadwalkan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 8 Juli 2019.

Manajemen UOB, dalam prospektus itu, menyatakan dana hasil obligasi ini akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan mendukung perkembangan aset produktif. Perseroan menyebutkan, obligasi ini juga akan diperhitungkan sebagai modal pelengkap [tier2] serta peningkatan komposisi struktur [perhimpunan dana jangka panjang sesuai aturan OJK.

BERITA TERKAIT

Laba Bersih BFI Finance Menyusut 28,9%

Di kuartal pertama 2024, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mencatatkan laba bersih Rp361,46 miliar atau turun 28,9% dibanding priode…

MPX Logistics Bagi Dividen Final Rp3 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT MPX Logistics International Tbk. (MPXL) memutuskan pembagian dividen final Rp3 miliar dan perombakan…

Hartadinata Targetkan Pendapatan Naik 48%

Tahun ini, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 48% Rp18,9 triliun dan laba bersih tumbuh 39,34% menjadi…

BERITA LAINNYA DI

Laba Bersih BFI Finance Menyusut 28,9%

Di kuartal pertama 2024, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mencatatkan laba bersih Rp361,46 miliar atau turun 28,9% dibanding priode…

MPX Logistics Bagi Dividen Final Rp3 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT MPX Logistics International Tbk. (MPXL) memutuskan pembagian dividen final Rp3 miliar dan perombakan…

Hartadinata Targetkan Pendapatan Naik 48%

Tahun ini, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 48% Rp18,9 triliun dan laba bersih tumbuh 39,34% menjadi…