Mendikbud Berharap Program Nihongo Partners Dilanjutkan

 

NERACA

 

Jakarta – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Efendy berarap agar program yang diusung oleh The Japan Foundation yaitu Nihongo Partners dapat dilanjutkan mengingat program tersebut bakal berakhir pada 2020. “Sejak 5 tahun terakhir, program Nihongo Partners telah aktif mendukung pendidikan karakter, sehingga saya berharap Nihongo Partners dapat dilanjutkan lagi,” kata Muhadjir saat Simposium Internasional Program Nihongo Partners di Jakarta, Selasa (21/5).

Muhadjir juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Jepang yang telah memulai program dan dapat memperluas agar siswa bisa menguasai bahasa Jepang. “Momentum ini bisa untuk saling memahami nilai nasional masing-masing negara dan juga meningkatkan pendidikan karakter karena orang-orang Jepang dikenal dengan orang yang giat bekerja,” katanya.

Misi program Nihongo Partners adalah mengirim warga Jepang sebagai tenaga Native Speaker Bahasa Jepang ke berbagai lembaga pendidikan di negara-negara ASEAN untuk menjadi mitra (partners) Guru Bahasa Jepang dan siswa selama kurang dari satu tahun. Di Indonesia sendiri, pengiriman para partners diutamakan ke SMA dan SMK yang mengajarkan Bahasa Jepang.

Director General Japan Foundation Tsukamoto Norihisa mengatakan bahwa sejauh ini Japan Foundation telah mengirim 3.000 guru ke seluruh ASEAN dan paling banyak di Indonesia. “Memang Indonesia paling banyak diantara negara ASEAN lainnya,” kata Tsukamoto, di tempat yang sama. Hingga kini Indonesia yang paling banyak mendapatkan guru dari Jepang yaitu sebanyak 760 guru, lalu disusul dengan Thailand dengan 375 guru dan Vietnam sebanyak 49 guru.

Menurut Tsukamoto, tenaga guru dari Jepang tersebut tak hanya mengenalkan bahasa Jepang saja namun juga mengenalkan budaya Jepang. Para tenaga guru tersebut diberikan waktu 6-8 bulan mengajar di Indonesia lalu kembali ke Jepang juga dengan mengenalkan budaya-budaya Indonesia di Jepang. Terkait dengan keberlanjutkan program Nihongo Partners, Tsukamoto berharap ada dukungan dari pemerintah Indonesia agar program ini tetap berlanjut mengingat minat siswa Indonesia untuk belajar bahasa Jepang yang tinggi.

 

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…