Pabrik di Pati Dilalap Api - Garudafood Belum Taksir Nilai Kerugian

NERACA

Jakarta – Musibah kebakaran yang terjadi di area gudang bahan kemasan PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) di Pati Jawa Tengah terjadi pada Selasa (16/4) sekitar pukul 12.00 WIB. Paulus Tedjosutikno, Direktur PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menyebutkan, lokasi pabrik berada jauh dari pemukiman warga, sehingga penyebaran kebakaran ke area lain dari lokasi pabrik dapat dicegah.

Disampaikannya, tidak terdapat korban jiwa maupun korban yang terluka dalam peristiwa ini. Sampai saat ini, api telah berhasil dipadamkan. Penyebab kebakaran masih ditelusuri bekerjasama dengan pihak kepolisian setempat. “Manajemen perseroan sedang mengidentifikasi estimasi nilai kerugian yang timbul dari peristiwa ini. Namun, perseroan telah melindungi seluruh asetnya melalui asuransi,”ungkapnya.

Berdasarkan informasi awal yang diterima kepolisian, percikan api dari x-ray menyambar barang-barang di sekitarnya. Dugaan tersebut diungkapkan Kapolres Pati, AKBP Jon Wesly Arianto yang langsung datang ke lokasi musibah.”Itu masih dugaan awal. Penyebab pasti masih dalam proses penyelidikan. Nanti akan kami datangkan ahli dari labfor (laboratorium forensik) untuk melakukan olah TKP," tandasnya.

AKBP Jon menjelaskan, sejauh ini belum diketahui adanya korban jiwa."Hanya kerusakan material, jumlah kerugian masih belum diketahui," tandasnya. Dia juga menegaskan bahwa tabung gas di pabrik tersebut dipastikan aman. Sebagai informasi, tahun ini PT Garuda Food Putra Putri Jaya Tbk menargetkan kenaikan omzet penjualan sekitar 15% di tahun ini. Sebagai perbandingan pada tahun 2018 lalu, pendapatan GOOD mencapai Rp 8,07 triliun atau naik 8% dari akhir 2017 yang sebesar Rp 7,48 triliun.

Jika dihitung maka total pendapatan perusahaan kacang garuda tersebut di 2019 bisa mencapai Rp 9,28 triliun. Untuk mencapai target tersebut strategi yang dijalankan oleh GOOD adalah dengan fokus pada pengembangan pasar domestik dan ekspor. Saat ini, GOOD sudah mengekspor produknya ke lebih dari 20 negara dengan fokus utama penjualan ke beberapa pasar Asean, Tiongkok, dan India. Kontribusi pasar lokal bagi pendapatan GOOD sekitar 95%. Sementara untuk ekspor, saat ini kontribusi masih kecil dari total pendapatan GOOD.

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…