JICT : CSR Harus Bikin Masyarakat Mandiri dan Berdaya

 

 

NERACA

 

Jakarta - Demi langgengnya keberlangsungan operasional bisnis serta berbagai aspek usaha bisnisnya, sebuah perusahaan perlu membangun hubungan harmonis dengan masyarakat. Kegiatan tersebut biasanya dituangkan dalam bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility, CSR). Tujuan utamanya untuk menciptakan keseimbangan, keberlanjutan hidup dan hubungan kemitraan yang timbal balik antara perusahaan dan strategic stakeholder (pemangku kepentingan)-nya, terutama komunitas atau masyarakat disekitar wilayah kerja dan operasinya.

 

Di beberapa negara termasuk Indonesia kegiatan CSR diatur oleh pemerintah sebagai bentuk kewajiban. Tercermin dalam beberapa regulasi seperti UU no. 22/2001 tentang Migas, UU no. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas, dan UU no. 25/2007 tentang Penanaman Modal. Bagi perusahaan CSR juga merupakan pemenuhan kewajiban hukum. Namun di luar dasar penugasan atau kewajiban, tanggung jawab sosial perusahaan sudah seyogianya dilaksanakan demi terwujudnya keselarasan seperti konsep yang digagas John Elkington yakni Tripple Bottom Lines (profit, planet dan people).

 

Maksud konsep tersebut adalah kepedulian perusahaan yang menyisihkan sebagian keuntungannya (profit) bagi kepentingan pembangunan manusia (people) dan lingkungan (planet) secara berkelanjutan. Perusahaan tentu harus memandang CSR sebagai investasi mereka terhadap keberlangsungan bisnis di masa yang akan datang.

 

Jakarta International Container Terminal (JICT) menyadari kegiatan perusahaan bersinggungan dengan masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka sejak 2007 JICT berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat melalui program CSR dengan pendidikan menjadi fokus utama. Wakil Direktur Utama PT JICT, Riza Erivan menyampaikan pendidikan merupakan satu-satunya jalan yang harus ditempuh untuk mengubah nasib seseorang. “Kami berharap melalui program pendidikan yang kami jalani perusahaan dan masyarakat dapat tumbuh Bersama. Selain pendidikan, JICT juga membuat masyarakat berdaya melalui program kesehatan dan lingkungan,” kata Riza seperti dikutip dalam keterangannya, kemarin.

 

Berawal dari keinginan untuk tumbuh bersama itu JICT merancang program-program yang memenuhi aspek Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu pembangunan yang berkelanjutan. Atas keseriusannya terhadap komitmen moral dan kemanusiaan, perusahaan ini meraih penghargaan program CSR terbaik untuk kategori ‘SDGs 4” pada ajang Indonesian Sustainable Development Goals Award (ISDA) selama 2 tahun berturut-turut pada 2017 dan 2018 dari Corporate Forum for Community Development (CFCD). Program Rumah Belajar (RumBel) menyabet penghargaan Gold di 2017 dan 2018 sedangkan pada 2018 program Green Dock School berhasil meraih Silver.

 

SDGs merupakan aksi global yang telah disepakati oleh para pemimpin dunia termasuk Indonesia guna mengakhiri kemiskinan, mengakhiri kesenjangan dan melindungi lingkungan yang diharapkan dapat dicapai pada 2030. “Penting bagi perusahaan untuk memperhatikan aspek SDGs pada program CSR-nya, karena ada peran perusahaan di samping pemerintah dan institusi lainnya dalam pencapaian SDGs di Indonesia,” ujar Sudarmanto, Ketua Umum CFCD.

BERITA TERKAIT

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Peruri : Permintaan Pembuatan Paspor Naik Tiga Kali Lipat

    NERACA Jakarta – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri…

Jika BBM Naik, Inflasi Diprediksi Capai 2,5-3,5%

  NERACA Jakarta – Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan inflasi di kisaran 2,5-3,5 persen pada tahun 2024…

Kemenhub Siap Fasilitasi Investasi Jepang di Proyek TOD MRT Jakarta

    NERACA Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya siap memfasilitasi investor dari Jepang untuk pengembangan…