Peduli Korban Tsunami Selat Sunda - Chandra Asri Bantu Dana Kemanusiaan Rp 2 Miliar

Peduli korban tsunami Selat Sunda, perusahaan petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat yang terkena dampak tsunami Selat Sunda sebesar Rp2 miliar.”Saat ini bantuan kami fokuskan untuk mencukupi kebutuhan tanggap darurat. Untuk jangka panjang, kami menggandeng Habitat for Humanity dalam pembangunan kembali,”kata Direktur Chandra Asri Petrochemical, Suryandi dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, perusahaan memberikan dukungan kepada masyarakat yang terdampak tsunami Selat Sunda dalam dua fase. Bantuan diserahkan kepada Pemerintah Kota Cilegon, PMI, dan dalam jangka panjang bekerja sama dengan Yayasan Habitat for Humanity. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana pada 2 Januari 2019, jumlah korban tewas akibat tsunami Selat Sunda sebanyak 437 jiwa, luka-luka 14.075 orang, dan masyarakat yang mengungsi 36.923 orang.

Sebelumnya, Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra mengatakan tsunami Selat Sunda hanya berdampak minor pada beberapa fasilitas pabrik. Produsen petrokimia terbesar di Indonesia itu memiliki dua fasilitas pabrik yang masing-masing terletak di Ciwandan, Cilegon, dan Puloampel, Serang.
Vice President Corporate Relations Chandra Asri Petrochemical Suhat Miyarso menyatakan bahwa saat ini kegiatan produksi di pabrik Chandra Asri tetap berjalan seperti biasa. Meskipun demikian, dia menyatakan bahwa aspek keselamatan seluruh pegawainya tetap menjadi hal terpenting. Oleh karena itu, berbagai skenario untuk antisipasi jika terjadi bencana pun telah dipersiapkan.

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban tewas akibat tsunami Selat Sunda mencapai 437 orang. Sebanyak 429 orang di antaranya sudah dimakamkan. Selain itu, 14.075 orang mengalami luka-luka. Sedangkan 10 orang dinyatakan belum ditemukan. Sementara Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan tak akan membangun hunian sementara untuk korban tsunami Selat Sunda di Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan. Pemerintah akan mendirikan hunian permanen.

Namun, rumah itu tak akan dibangun di lokasi yang sama. Jokowi menyatakan, masyarakat akan direlokasi ke daerah yang tak rawan tsunami. Dia menyebut, ada lahan sekitar dua hektare yang berjarak sekitar 400 meter dari lokasi terdampak bencana untuk tempat relokasi.

BERITA TERKAIT

Peduli Lingkungan - SML Resmikan SVM, Penukar Sampah Botol Plastik

Wujudkan komitmen bisnis berkelanjutan dan ramah lingkungan, Sinar Mas Land (SML) melalui Living Lab Ventures (LLV) menggandeng Plasticpay, sebuah startup…

Semarak Halal bil Halal - FIFGroup Berbagi Kebahaagiaan Bersama 35 Panti Asuhan

Setelah perayaan hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah, penting untuk tetap menghidupkan semangat kebaikan dan saling berbagi kepada sesama. Dalam…

Gen-Z dan Milenial Pilar Penentu Pengelolaan Hutan Lestari

Generasi muda yang masuk dalam kelompok umur Gen-Z dan Milenial dinilai memiliki kreativitas dan penuh dengan gagasan inovatif serta mampu…

BERITA LAINNYA DI CSR

Peduli Lingkungan - SML Resmikan SVM, Penukar Sampah Botol Plastik

Wujudkan komitmen bisnis berkelanjutan dan ramah lingkungan, Sinar Mas Land (SML) melalui Living Lab Ventures (LLV) menggandeng Plasticpay, sebuah startup…

Semarak Halal bil Halal - FIFGroup Berbagi Kebahaagiaan Bersama 35 Panti Asuhan

Setelah perayaan hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah, penting untuk tetap menghidupkan semangat kebaikan dan saling berbagi kepada sesama. Dalam…

Gen-Z dan Milenial Pilar Penentu Pengelolaan Hutan Lestari

Generasi muda yang masuk dalam kelompok umur Gen-Z dan Milenial dinilai memiliki kreativitas dan penuh dengan gagasan inovatif serta mampu…