Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak

 

Tanamkan Literasi Digital Sejak Dini, Perhatikan Screen Time Anak
NERACA
Sidoarjo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) menyelenggarakan webinar #MakinCakapDigital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dengan tema “Etika Bebas Berpendapat di Dunia Digital” pada Sabtu (16/3).
Indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di angka 3,65 dari skala 1-5. Angka ini berada di tingkat sedang, sekaligus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3,54. Jumlah pengguna internet di Indonesia terus meningkat. We are Social Hootsuite melaporkan per 2024 terdapat 212,9 juta penduduk Indonesia menggunakan internet, setara dengan 77 persen dari populasi penduduk Indonesia.
Dosen Ilmu Komunikasi UNITRI Malang, Asfira Rachmad Rinata mengatakan, anak-anak kelas satu SD sekarang ini sudah punya gadget. Sosialisasi perihal literasi digital pun semakin urgen agar generasi muda Indonesia memahami kecakapan digital.
“Anak zaman sekarang itu lebih pada ke lingkungan. Lebih tepatnya orangtuanya dulu yang diedukasi,” kata Asfira saat menjadi pembicara webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Ketika orangtua sudah terliterasi digital dengan baik, diharapkan memberikan pemahaman kecakapan digital sedini pun. Anak tidak akan dibiasakan menggunakan gadget tanpa pengawasan, tapi diberi dukungan untuk tidak banyak screen time. Sehingga input yang didapat anak lebih positif.
Narasumber lain, Dosen Ilmu Komunikasi Unesa dan Sekretaris PWI Jatim, Eko Pamuji mengatakan, masyarakat harus beradaptasi dengan masifnya kemajuan teknologi tanpa melupakan budaya Indonesia yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila.
Dengan menjaga budaya saat bermedia digital, setiap orang dapat membangun jejak digital positif. Apalagi sekarang ini banyak perusahaan menjadikan jejak digital sebagai salah satu penilaian ketika menerima tenaga kerja. “Penelitian mengatakan 78 persen perusahaan yang mencari tenaga kerja, melacak jejak digital calon tenaga kerjanya di media sosial,” ujar Eko.
Dalam kesempatan sama, Communication Coach, Profesional Trainer, Hilbram Dunar mengatakan, pemahaman etika digital menjadi penting ketika menggunakan internet. Individu juga harus berpikir kritis, sehingga tidak muda ikut-ikutan menyerang orang lain secara tidak beretika atau tidak sopan. “Mau mengkritik boleh dengan kata-kata yang baik, sehingga kita bisa menjadi orang yang beretika apapun konten yang kita saksikan,” kata Hilbram.
Kegiatan Makin Cakap Digital 2024 merupakan rangkaian program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Program ini bertujuan meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat di Indonesia.
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya, yaitu Dosen Ilmu Komunikasi UNITRI Malang, Asfira Rachmad Rinata, Dosen Ilmu Komunikasi Unesa dan Sekretaris PWI Jatim, Eko Pamuji, dan Communication Coach, Profesional Trainer, Hilbram Dunar sebagai key opinion leader (KOL).
Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan YouTube Literasi Digital Kominfo.

 

 

NERACA

Sidoarjo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) menyelenggarakan webinar #MakinCakapDigital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dengan tema “Etika Bebas Berpendapat di Dunia Digital” pada Sabtu (16/3).

Indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di angka 3,65 dari skala 1-5. Angka ini berada di tingkat sedang, sekaligus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3,54. Jumlah pengguna internet di Indonesia terus meningkat. We are Social Hootsuite melaporkan per 2024 terdapat 212,9 juta penduduk Indonesia menggunakan internet, setara dengan 77 persen dari populasi penduduk Indonesia.

Dosen Ilmu Komunikasi UNITRI Malang, Asfira Rachmad Rinata mengatakan, anak-anak kelas satu SD sekarang ini sudah punya gadget. Sosialisasi perihal literasi digital pun semakin urgen agar generasi muda Indonesia memahami kecakapan digital.

“Anak zaman sekarang itu lebih pada ke lingkungan. Lebih tepatnya orangtuanya dulu yang diedukasi,” kata Asfira saat menjadi pembicara webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Ketika orangtua sudah terliterasi digital dengan baik, diharapkan memberikan pemahaman kecakapan digital sedini pun. Anak tidak akan dibiasakan menggunakan gadget tanpa pengawasan, tapi diberi dukungan untuk tidak banyak screen time. Sehingga input yang didapat anak lebih positif.

Narasumber lain, Dosen Ilmu Komunikasi Unesa dan Sekretaris PWI Jatim, Eko Pamuji mengatakan, masyarakat harus beradaptasi dengan masifnya kemajuan teknologi tanpa melupakan budaya Indonesia yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila.

Dengan menjaga budaya saat bermedia digital, setiap orang dapat membangun jejak digital positif. Apalagi sekarang ini banyak perusahaan menjadikan jejak digital sebagai salah satu penilaian ketika menerima tenaga kerja. “Penelitian mengatakan 78 persen perusahaan yang mencari tenaga kerja, melacak jejak digital calon tenaga kerjanya di media sosial,” ujar Eko.

Dalam kesempatan sama, Communication Coach, Profesional Trainer, Hilbram Dunar mengatakan, pemahaman etika digital menjadi penting ketika menggunakan internet. Individu juga harus berpikir kritis, sehingga tidak muda ikut-ikutan menyerang orang lain secara tidak beretika atau tidak sopan. “Mau mengkritik boleh dengan kata-kata yang baik, sehingga kita bisa menjadi orang yang beretika apapun konten yang kita saksikan,” kata Hilbram.

Kegiatan Makin Cakap Digital 2024 merupakan rangkaian program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Program ini bertujuan meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat di Indonesia.

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya, yaitu Dosen Ilmu Komunikasi UNITRI Malang, Asfira Rachmad Rinata, Dosen Ilmu Komunikasi Unesa dan Sekretaris PWI Jatim, Eko Pamuji, dan Communication Coach, Profesional Trainer, Hilbram Dunar sebagai key opinion leader (KOL).

Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan YouTube Literasi Digital Kominfo.

BERITA TERKAIT

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…

BERITA LAINNYA DI

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…