Pulau Jawa Masih Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi

 

 

NERACA

 

Jakarta - Pengamat ekonomi nasional Aviliani menyatakan Pulau Jawa masih menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga lima tahun ke depan. "Kalau di Jawa Tengah ini yang masih menjadi unggulan untuk pertumbuhan ekonomi adalah sektor industri," katanya seperti dikutip Antara, Selasa (27/10).

Bahkan, banyak industri dari Tangerang dan beberapa kota lain di kawasan Jabodetabek pindah ke Jawa Tengah karena mempertimbangkan biaya hidup yang relatif lebih murah dibandingkan beberapa daerah lain. "Ke depan kondisi ini harus dipertahankan, jangan kemudian di tengah jalan berbeda seperti saat awal," katanya.

Selain itu, Jawa Tengah merupakan kota jasa. Dalam hal ini sektor jasa juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. "Jumlah penduduknya juga cukup signifikan. Oleh karena itu, daya beli masyarakat harus dijaga," katanya.

Sementara itu, pihaknya juga berharap ada pengkategorian mana penduduk miskin yang harus disubsidi dan mana penduduk yang tidak perlu lagi disubsidi. Dengan demikian, penggunaan APBN lebih tepat sasaran dan efisien.

Pihaknya juga berharap agar Pemerintah menjaga keberadaan pengusaha-pengusaha yang bagus. "Keberadaan pengusaha-pengusaha ini harus dijaga agar bayar pajak juga bagus. Pola ini yang kelihatannya harus dikembalikan pada fungsinya, jangan pengusaha besar dimintai macam-macam. Biarkan dia tambah besar dan pajaknya yang kita ambil," katanya.

 

Sementara itu, Menko Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli, menyampaikan program pembangunan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di depan para ahli tata kota dunia. Rizal menyebut, pemerintahan saat ini memprioritaskan alokasi anggaran pemerintah untuk pembangunan infrastruktur dalam jumlah besar ke luar Pulau Jawa.

Alasannya, Jawa telah sangat lama menikmati fasilitas dan kucuran dana pembangunan pemerintah pusat. Salah satu fokus pembangunan dan pembiayaan infrastruktur di luar Jawa ialah pengembangan jaringan kereta. “Saya katakan ke anda, bahwa Presiden Jokowi baru memulai perubahan, yakni alokasi APBN difokuskan di luar Jawa. Sehingga ada perbedaan sumber daya di Jawa dan luar Jawa. Mulai saat ini khususnya pembangunan infrastruktur, kita anggarkan ke luar Jawa,” kata Rizal.

Kota atau daerah di Jawa yang memiliki pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat tinggi, pembangunan infrastruktur akan diserahkan ke swasta atau kerjasama pemerintah dan swasta (Public Private Partnership/PPP). “Tapi seperti Jakarta yang high income dan punya daya beli tinggi. Maka porsi pembangunan oleh APBN kecil dan lebih banyak pembiayaan swasta,” ujarnya.

Rizal juga bercerita tentang rencana pemerintah membangun pembangkit energi hingga jaringan kereta di luar Jawa. "Kita ubah strategi. Kita bangun kereta di Sumatera, Sulawesi. Memang itu perlu beberapa tahun," jelasnya.

 

BERITA TERKAIT

Pemerintah dan Mitra Internasional Finalisasi Pembiayaan PLTS Saguling

  NERACA Jakarta – Pemerintah Indonesia bersama bersama beberapa mitra internasional menandatangani kesepakatan finalisasi pembiayaan (financial close) untuk Proyek Pembangkit Listrik Tenaga…

Jumlah Kunjungan Selalu Meningkat - Wisatawan Indonesia Berbondong Liburan Ke Taiwan

NERACA Jakarta - Taiwan Tourism Administration menggelar kegiatan Taiwan Tourism Workshop di Jakarta. Kegiatan yang dihadiri ratusan travel agent Indonesia…

Tanah Negara Jadi Solusi Atasi Backlog Perumahan

  NERACA Jakarta – Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah mengungkapkan pemanfaatan tanah negara di dalam kota…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Beroperasi di Indonesia, Smartcom Ingin Atasi Masalah Sinyal

NERACA Jakarta – Smartcom, penyedia solusi push-to-talk (PTT) mission-critical berbasis di Singapura, resmi memulai operasinya di Indonesia. Smartcom menjadi satu-satunya penyedia layanan…

PT Surveyor Indonesia Gandeng Dimitra Incorporated untuk Mendorong Petani Kopi dan Kakao Masuk Pasar Ekspor

  NERACA Jakarta – PT Surveyor Indonesia (PTSI) menandatangani nota kesepahaman dengan Dimitra Incorporated (Dimitra) terkait komitmen bersama dalam pendampingan…

Pelaku Usaha Diminta Mandiri dan Inovatif Hadapi Krisis Global

  Pelaku Usaha Diminta Mandiri dan Inovatif Hadapi Persaingan Global Yogyakarta - Hidup dalam dinamika global, baik dari sisi geopolitik,…