NERACA
Jakarta - PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) mencatat pembiayaan kepemilikan emas (logam mulia) dengan prinsip syariah atau Emas iB, tumbuh pesat sebesar 198,6 persen secara tahunan (year on year/yoy) mencapai Rp153,8 miliar pada 2024 dari sebelumnya Rp51,5 miliar pada 2023.
Direktur BCA Syariah Pranata mengatakan bahwa pembiayaan emas atau cicil emas mencatat pertumbuhan yang paling besar di antara produk konsumer lainnya. Kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 73,4 persen yoy, sementara kredit kendaraan bermotor (KKB) terkontraksi atau minus 1,1 persen yoy.
“Kalau kita lihat dari sisi jumlah nasabah, menyumbangkan nasabah-nasabah baru BCA Syariah, kemudian dari jumlah account termasuk juga peningkatan yang cukup banyak itu adalah dari emas. Ini adalah cicil emas atau murabahah emas,” kata Pranata saat konferensi pers di Jakarta, akhir pekan kemarin.
Menurut Pranata, kenaikan harga emas yang terjadi secara terus-menerus tidak mengurangi minat masyarakat untuk bisa memiliki emas. Dengan kata lain, masyarakat saat ini sudah lebih teredukasi mengenai potensi emas yang menjadi instrumen andal dalam jangka panjang.
“Apalagi margin BCA Syariah ini sangat baik. Margin yang kami kenakan itu jauh di atas peningkatan harga emas sendiri sehingga minat terhadap cicil emas atau murabahah emas ini kami lihat semakin meningkat,” kata dia.
Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum mengatakan, saat ini pembiayaan emas sudah dapat diakses nasabah melalui fitur yang tersedia pada mobile banking terbaru, BSya. Ia berharap, kehadiran fitur ini akan semakin mendorong pertumbuhan pembiayaan emas di BCA Syariah.
“Kalau kemarin di 2024 itu belum terlalu banyak yang pakai BSya untuk (pembiayaan) emas. Kebanyakan itu di-drive ketika ada Expo BCA karena banyak promo-promo. Jadi ke depan, harusnya lebih besar dari sekarang ini,” kata Yuli.
Menurut Yuli, BCA Syariah juga berencana untuk mengembangkan produk tabungan emas yang tersedia dalam mobile banking melalui kerja sama dengan pihak ketiga. Tabungan emas diharapkan dapat meluncur pada tahun ini.
Ketika ditanya apakah BCA Syariah mempertimbangkan untuk mengajukan izin usaha bulion kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Yuli menyampaikan bahwa pihaknya masih mempelajari market usaha bulion. Selain itu, BCA Syariah juga masih memerlukan persiapan dari sisi institusi apabila hendak mengajukan izin tersebut.
“Secara institusi, kami harus punya audit emas sendiri, harus punya risk management untuk emas sendiri, dan sebagainya (apabila hendak mengajukan izin usaha bulion). Itu tentu tidak mudah dan harus kita rencanakan dengan sebaik-baiknya. Jadi, kami masih dalam tahap mempelajari hal tersebut,” kata Yuli.
Sebelumnya pada Rabu (26/2), Presiden RI Prabowo Subianto meresmikan layanan bank emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia (BSI). Pegadaian telah mengantongi izin usaha bulion dari OJK per 23 Desember 2024. Melalui melalui surat bernomor S-325/PL.02/2024, OJK menyetujui Pegadaian untuk melaksanakan kegiatan usaha bulion yang meliputi deposito emas, pinjaman modal kerja emas, jasa titipan emas korporasi, maupun perdagangan emas.
Sementara BSI mengantongi izin resmi pelaksanaan bank emas dari OJK melalui Surat OJK No. S-53/PB.22/2025 pada 12 Februari lalu. Izin untuk BSI mencakup dua kegiatan usaha utama antara lain penitipan emas dan perdagangan emas.
NERACA Jakarta - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) telah bersiap untuk mengantisipasi tekanan global pada 2025 dengan meningkatkan…
NERACA Jakarta - Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon menyatakan bahwa industri asuransi jiwa memiliki…
NERACA Jakarta - PT Asuransi Jiwa Sequis Life meluncurkan 3 produk asuransi, yaitu Sequis Q Heritage Income Protector yang dirancang untuk persiapan…
NERACA Jakarta - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) telah bersiap untuk mengantisipasi tekanan global pada 2025 dengan meningkatkan…
NERACA Jakarta - Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon menyatakan bahwa industri asuransi jiwa memiliki…
NERACA Jakarta - PT Asuransi Jiwa Sequis Life meluncurkan 3 produk asuransi, yaitu Sequis Q Heritage Income Protector yang dirancang untuk persiapan…