Tolak Skema Power Wheeling - SP PLN Apresiasi Sikap Presiden RI Prabowo

SP PT PLN (Persero) mengapresiasi sikap Presiden RI Prabowo Subianto yang dikabarkan menolak penerapan skema power wheeling sebagaimana disampaikan utusan khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, “Kita memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Presiden RI Prabowo Subianto atas penolakan skema power wheeling sebagaimana disampaikan Pak Hashim sebagai Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi. Penolakan skema tersebut merupakan bukti kepedulian pemerintah terhadap keberlanjutan fungsi PLN sebagai penyedia listrik bagi masyarakat,” kata Ketua Umum DPP SP PLN (Persero), M. Abrar Ali dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, pihaknya sangat sepakat dengan pemikiran yang disampaikan utusan khusus Presiden tersebut, bahwa skema power wheeling bisa menggerus peran PT PLN (Persero) selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor listrik, sehingga negara harus mempertahankan peran PLN sebagai pengendali listrik di Indonesia. “Kita sangat sepakat dengan pemikiran Pak Hashim bahwa PLN sebagai pengendali listrik di Indonesia, dan SP PLN juga mendukung komitmen pemerintah untuk mengembangkan tenaga listrik hingga 107 GW dalam 15 tahun mendatang. Dimana 75% berasal dari energi baru terbarukan (EBT) dan 4,3 GW berasal dari Nuklir. Namun yang patut diingat, PLN harus tetap sebagai pengendali listrik di Indonesia,” tegas Abrar.

Sebelumnya, penolakan skema power wheeling tersebut telah berulang disampaikan SP PLN. Skema power wheeling merupakan bentuk liberalisasi sektor kelistrikan serta tidak sesuai dengan konstitusi. Pemerintah diminta mengedepankan kepentingan masyarakat dan negara daripada kepentingan segelintir pengusaha. Bila power wheeling disetujui maka pihak swasta diperbolehkan untuk memproduksi sekaligus menjual listrik kepada masyarakat secara langsung. Keadaan ini bisa melemahkan peran negara dalam penyediaan listrik bagi masyarakat. Dampaknya, harga listrik akan ditentukan oleh mekanisme pasar.

Abrar juga menegaskan, soal power wheeling harusnya dihapuskan dalam RUU EBET, karena memiliki nilai mudharat yang lebih besar dibanding manfaat yang akan diperoleh negara dan masyarakat. “Untuk soal power wheeling ini, sikap yang sangat bijak dan patriotik adalah dengan menghapusnya dalam RUU EBET, sehingga tidak ada lagi pembahasannya di DPR. Karena lebih besar mudharat dibanding manfaatnya bagi negara dan masyarakat. Kita tegaskan SP PLN akan terus bersuara menolak power wheeling karena sangat tidak Pancasilais, bertentangan dengan norma hukum dan konstitusi yang ada,”kata Abrar.

BERITA TERKAIT

PLN Icon Plus Berikan Santunan Anak Pejuang Kanker di Bali

Sebagai wujud nyata kepedulian terhadap masyarakat, khususnya anak-anak pejuang kanker, PLN Icon Plus SBU Regional Bali dan Nusa Tenggara melaksanakan…

Pertamina Drilling Rampungkan 5 Sumur JOB Tomori Lebih Cepat

PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan menyelesaikan pengeboran lima sumur di wilayah kerja JOB…

Aplikasi PINTU Luncurkan Pintu Pro Futures Versi Web

Guna meningkatkan layanan dalam bersinvestasi aset crypto, PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia menghadirkan Pintu…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

PLN Icon Plus Berikan Santunan Anak Pejuang Kanker di Bali

Sebagai wujud nyata kepedulian terhadap masyarakat, khususnya anak-anak pejuang kanker, PLN Icon Plus SBU Regional Bali dan Nusa Tenggara melaksanakan…

Tolak Skema Power Wheeling - SP PLN Apresiasi Sikap Presiden RI Prabowo

SP PT PLN (Persero) mengapresiasi sikap Presiden RI Prabowo Subianto yang dikabarkan menolak penerapan skema power wheeling sebagaimana disampaikan utusan…

Pertamina Drilling Rampungkan 5 Sumur JOB Tomori Lebih Cepat

PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan menyelesaikan pengeboran lima sumur di wilayah kerja JOB…