NERACA
Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) semakin gencar meningkatkan daya saing dan memfasilitasi perluasan akses pasar bagi industri kecil dan menengah (IKM). Langkah strategis yang dijalankan Kemenperin, antara lain adalah menjalin kemitraan dengan PT Rumah Mebel Nusantara (IKEA Indonesia) dalam program “Teras Indonesia”.
Program Teras Indonesia merupakan inisiasi dari IKEA Indonesia yang mengajak pemerintah pusat dan daerah untuk terlibat memfasilitasi UMKM dan IKM agar mereka dapat menampilkan sekaligus menjual produk unggulannya di Toko IKEA Indonesia. Pelaku IKM ini akan difasilitasi booth secara gratis dan mendapatkan pelatihan visual merchandising, bahkan pihak IKEA juga tidak memberlakukan potongan penghasilan maupun memungut biaya apapun sehingga seluruh hasil transaksi penjualan akan sepenuhnya menjadi milik pelaku IKM.
“Hubungan kemitraan ini telah diresmikan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman pada 2 Desember 2024 silam,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita.
Menurut Reni, kerja sama tersebut akan berlangsung selama empat tahun dan mulai terlaksana dengan terpilihnya 21 IKM binaan Kemenperin untuk menjual produknya di enam Toko IKEA Indonesia yang rencananya dimulai pada 3 Maret 2025. Adapun keenam toko tersebut, yaitu IKEA Alam Sutera, IKEA Sentul City, IKEA Jakarta Garden City, IKEA Mal Taman Anggrek, IKEA Ciputra World Surabaya, dan IKEA Bali.
“Alhamdulillah, kerja sama Ditjen IKMA dengan IKEA Indonesia sudah mulai berjalan. Jumlah IKM terpilih pada tahap awal yang akan difasilitasi pihak Teras Indonesia – IKEA adalah sebanyak 21 IKM binaan,” ujar Reni.
Reni menambahkan, pihaknya mengapresiasi IKEA Indonesia yang telah memberikan kepercayaan kepada IKM binaan Kemenperin. “Hal ini menjadi gambaran bahwa banyak produk IKM yang layak mendapatkan tempat yang sejajar dengan produk IKEA yang telah mendunia,” imbuh Reni.
Agar dapat terpilih dalam program Teras Indonesia, pelaku IKM harus memenuhi beberapa ketentuan, di antaranya memiliki legalitas usaha, opsi pembayaran QRIS, mampu berpartisipasi dan menjamin ketersediaan suplai barang selama satu bulan durasi kepesertaan, serta memiliki story atau value yang menjadi daya tarik khas dan nilai tambah IKM.
“Harapan kami, pengunjung IKEA bisa mendapatkan wawasan mengenai produk lokal yang unggul dan berkualitas, dan terdorong untuk berbelanja produk lokal, kemudian menyebarluaskan kabar tersebut pada khalayak luas, baik melalui word of mouth maupun media lainnya,” terang Reni. Dengan demikian, IKM lokal bisa meningkatkan penjualannya dan pembeli pun mendapatkan produk berkualitas, sehingga tercipta hubungan timbal balik yang saling menguntungkan.
Adapun proses kurasi untuk IKM binaan Ditjen IKMA ini diawali dengan acara sosialisasi Teras Indonesia secara daring pada 11 Februari 2025 dan disambut dengan animo yang tinggi.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Industri Kecil dan Menengah Kimia, Sandang dan Kerajinan, Budi Setiawan, dalam sambutannya, mengingatkan kepada para peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini secara maksimal dan memiliki semangat untuk terus berkembang.
“Kami berpesan kepada IKM untuk dapat manfaatkan peluang ini sebaik mungkin. Berani berinovasi, beradaptasi terhadap tren pasar, membangun branding yang kuat, dan manfaatkan teknologi digital,” tutur Budi.
Budi mengemukakan, Ditjen IKMA akan terus mendorong para IKM binaannya pada program Teras Indonesia IKEA. “Tentunya keberlanjutan progam ini bertujuan agar para IKM binaan Ditjen IKMA dapat terfasilitasi pada akses pasar toko ritel modern dan masyarakat pun jadi lebih menyadari keberadaan IKM lokal dengan mutu produk yang sangat baik,” jelas Budi.
Kemenperin berkomitmen untuk merealisasikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) tahun 2025-2029 sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. Upaya ini salah satunya untuk terus meningkatkan daya saing, jejaring kemitraan, dan perluasan akses pasar bagi IKM agar menjadi bagian dalam rantai pasok industri besar dan sektor ekonomi lainnya.
Kemenperin juga terus berupaya mendorong promosi produk dan jenama kerajinan lokal ke pasar internasional melalui berbagai program strategis. Salah satunya yaitu dengan memfasilitasi IKM di sektor kerajinan dan wastra untuk dapat berpartisipasi dalam pameran dagang bertaraf internasional.
Fasilitasi tersebut terbukti memacu semangat para perajin di berbagai daerah untuk mampu meraih peluang pasar domestik dan mancanegara, dengan menawarkan produk kerajinan Indonesia yang berkualitas.
Kemenperin melalui Ditjen IKMA telah memberikan berbagai program kegiatan kepada para IKM untuk meningkatkan kualitas, keterampilan, dan pengetahuan lebih luas, serta mendapatkan akses pasar dan promosi yang baik.
Indonesia Jadi Negara Pertama di Asia yang Punya Fasilitas RnD Apple Jakarta – Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan Indonesia…
Penyaluran KUR Tahun 2025 Dioptimalkan Bandung – Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menekankan bahwa program Kredit…
Kebijakan Hilirisasi Stimulus Pemerataan Ekonomi Indonesia Jakarta – Pemerintah terus mendorong kebijakan hilirisasi guna mewujudkan pemerataan ekonomi di Indonesia. Pengelolaan…
Indonesia Jadi Negara Pertama di Asia yang Punya Fasilitas RnD Apple Jakarta – Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan Indonesia…
Penyaluran KUR Tahun 2025 Dioptimalkan Bandung – Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menekankan bahwa program Kredit…
Kebijakan Hilirisasi Stimulus Pemerataan Ekonomi Indonesia Jakarta – Pemerintah terus mendorong kebijakan hilirisasi guna mewujudkan pemerataan ekonomi di Indonesia. Pengelolaan…