Kejar Pertumbuhan Bisnis - Trisula Textile Gencar Investasi Mesin Produksi

NERACA

Jakarta - Meski kinerja industri tekstil tanah air sedang mengalami berbagai tantangan, PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) berhasil menunjukkan kinerja keuangan baik, dengan membukukan peningkatan penjualan maupun laba hingga kuartal ketiga tahun ini. Dengan catatan kinerja positif hingga kuartal ketiga, serta potensi pertumbuhan yang masih dapat dikembangkan dari setiap segmen bisnisnya membawa optimisme perseroan bisa mencapai target sebesar 15% yang telah ditetapkan sebelumnya di akhir tahun 2024.

Karsongno Wongso Djaja, Direktur Utama BELL dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, situasi yang melanda industri saat ini memang memerlukan konsistensi dalam operasional dan optimalisasi sumber daya. “Oleh karena itu, kami menyadari pentingnya berinvestasi pada mesin produksi.”ujarnya.

Untuk menjaga konsistensi kualitas produk dan tetap memenuhi kebutuhan pasar, BELL gencar melakukan investasi terhadap mesin produksi yang dimiliki. Tahun ini BELL telah melakukan investasi untuk mesin washing dryer yang rencananya akan mulai digunakan pada Desember tahun ini. Investasi ini juga dilakukan untuk meningkatkan efisiensi energi dari penggunaan air, listrik, maupun energi lainnya. Selain untuk efisiensi energi, langkah optimalisasi ini diharapkan juga akan menurunkan biaya produksi.

Selain berinvestasi pada mesin, BELL juga mendorong peningkatan penjualan, salah satunya melalui bisnis seragam, dengan aktif mengikuti beberapa tender, baik dari pemerintah maupun swasta. Mayoritas pelanggan BELL untuk bisnis seragam berasal dari instansi pemerintah, perbankan, hingga maskapai ternama.

Dengan mengedepankan kualitas dan fleksibilitas untuk memenuhi kebutuhan pasar, BELL akan terus memperluas bisnis seragam, bekerja sama dengan para konsumen di berbagai bidang. Hingga September 2024, segmen seragam mencatatkan Rp69,43 miliar, naik 29% dibandingkan periode yang sama sebelumnya.

Sampai September 2024, semua segmen BELL mencatatkan peningkatan, mulai dari segmen manufaktur, seragam, distribusi, dan ritel. Berkat pencapaian tersebut, penjualan yang tercatat hingga kuartal ketiga mengalami peningkatan sebesar 19% YoY menjadi Rp426,36 miliar. Sementara laba emiten penyedia kain, seragam, dan fashion berkualitas ini juga naik 5% menjadi Rp12,82 miliar dari yang sebelumnya hanya Rp12,16 miliar.

Seluruh segmen bisnis BELL memberikan kontribusi positif selama kuartal ini, dimana segmen Manufaktur menjadi kontributor terbesar dengan Rp222,68 miliar, naik 31% YoY. Segmen Seragam menyusul dengan besaran kenaikan 29% YoY menjadi Rp69,43 miliar di kuartal ini. Segmen distribusi mencatatkan kenaikan tipis 1% dari Rp139,40 miliar menjadi Rp141,05 miliar kuartal ini.

Sementara segmen Retail turut naik 11% dibandingkan periode yang sama sebelumnya, menjadi Rp130,45 miliar. Karena sampai kuartal tiga BELL mampu menjaga pertumbuhan, perseroan optimis bisa mencapai pertumbuhan top line 15% hingga akhir tahun 2024.

BERITA TERKAIT

Laba Bersih Terkoreksi 34,41% - DSSA Targetkan EBITDA Hingga US$800 Juta

NERACA Jakarta — Hingga tutup tahun 2024, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) membidik laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan…

Pasca Divestasi Bisnis Es Krim - Unilever Raup Tambahan Laba Jadi Rp6,8 Triliun

NERACA Jakarta – Menjaga pertumbuhan bisnis dan likuiditas, PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) resmi melepas unit bisnis es krimnya ke…

BEI Sebut 17 Perusahaan Aset Besar Antre IPO

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terdapat 17 perusahaan beraset skala besar berada dalam antrean (pipeline) untuk melangsungkan initial public…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Bersih Terkoreksi 34,41% - DSSA Targetkan EBITDA Hingga US$800 Juta

NERACA Jakarta — Hingga tutup tahun 2024, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) membidik laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan…

Pasca Divestasi Bisnis Es Krim - Unilever Raup Tambahan Laba Jadi Rp6,8 Triliun

NERACA Jakarta – Menjaga pertumbuhan bisnis dan likuiditas, PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) resmi melepas unit bisnis es krimnya ke…

BEI Sebut 17 Perusahaan Aset Besar Antre IPO

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terdapat 17 perusahaan beraset skala besar berada dalam antrean (pipeline) untuk melangsungkan initial public…