NERACA
Sukabumi - Sejumlah komoditas cabai di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi masih terpantau alami fluktuasi harga. Pasalnya, sebagian cabai ada yang naik dan turun. Seperti halnya, dengan cabai merah besar lokal yang belum lama ini harganya berada di Rp40 ribu per kg, kini menjadi Rp45 per kg, cabai rawit merah semula Rp30 ribu kini menjadi Rp35 ribu per kg.
Berbeda dengan cabai keriting merah yang awalnya di jual di kisaran Rp30 ribu, pekan ini menjadi Rp28 ribu per kg, begitu juga dengan cabai keriting hijau yang saat ini dijual Rp20 ribu per kg, atau turun sekitar dua ribu dari harga sebelumnya sebesar Rp22 ribu per kg.
Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag), M.Rifki, membenarkan, jika cabai hingga saat ini masih terjadi fluktuasi harga. Dan ini sudah terjadi sejak bulan kemarin."Komoditas cabai, hingga saat ini masih alami fluktuasi harga, karena setiap pekan kadang naik dan turun," ujarnya kepada Neraca, Kamis (28/11).
Penyebab perubahan naik turun atau ketidaktetapan harga cabai tersebut, dikarenakan pasokan dari daerah penghasil cabai mengalami kenaikan dan penurunan yang didasari tergantungnya masa panen petani. Atau juga bisa diakibatkan oleh faktor lain. Misalkan, cuaca hujan yang terus mengguyur wilayah Sukabumi saat ini.
"Bisa juga sih dengan permintaan tinggi dari masyarakat yang dapat menjadi faktor pengaruh dalam fenomena naiknya harga cabai. Termasuk juga dengan musim panen di daerah penghasil cabai bisa menurunya harga cabai, karena berdampak terhadap stok yang melimpah," jelasnya.
Sementara untuk Bahan Pokok Penting (Bapokting) lainya masih terpantau normal. Seperti, beras Ciherang Cianjur I Rp15 ribu per kilogram, Cianjur II Rp14.800 per kg, Ciherang Sukabumi Rp15 ribu per kg, beras premium kelas I sebesar Rp15 ribu per kg, medium I Rp13.300 per kg, medium lokal Rp13 ribu per kg, dan beras medium Bulog Rp12.500 per kg. Kemudian, daging ayam broiler Rp35 hingga Rp36 ribu per kg, daging ayam Rp35 ribu per kg, terigu masih di angka Rp11 ribu per kg, garam halus 250gr Rp1.500 per bungkus, garam gandu Rp500 per biji, dan gula pasir Rp20 ribu per kg, telur ayam Rp26 ribu per kg, bawang merah jawa masih Rp38 ribu per kg, bawang putih Rp38 ribu per kg, dan bawang bombay tetap di angka Rp30 ribu per kg. Begitu juga dengan minyak goreng dalam kemasan di pasar Modern masih dijual Rp40.200 per 2 liter, sedangkan di Pasar Tradisional per liter Rp21 ribu per liter, dan minyak curah dijual Rp20 ribu hingga 21.000 per kg.
Hingga saat ini, aku Rifki, untuk ketersediaan termasuk semua stok bapokting dan barang strategis lainya cukup tersedia, serta fluktuasi harga masih dalam batas kewajaran. Begitu juga dengan penyaluran dan pendistribusian barang-barang tersebut terpantau dalam kondisi aman dan lancar."Kita terus lakukan pemantauan setiap harinya, untuk mengetahui perkembangan bahan pokok"pungkas Rifki. Arya
NERACA Jakarta - PT Daikin Airconditioning Indonesia memberikan penghargaan bagi pegiat desain interior dan arsitektur bagi karya hunian ideal yang…
NERACA Jakarta – Pengaruh kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Terpilih di Amerika Serikat (AS) berpotensi membawa dampak signifikan bagi ekonomi…
NERACA Jenewa, Swiss - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menekankan peran penting UMKM dalam strategi…
NERACA Jakarta - PT Daikin Airconditioning Indonesia memberikan penghargaan bagi pegiat desain interior dan arsitektur bagi karya hunian ideal yang…
NERACA Jakarta – Pengaruh kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Terpilih di Amerika Serikat (AS) berpotensi membawa dampak signifikan bagi ekonomi…
NERACA Jenewa, Swiss - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menekankan peran penting UMKM dalam strategi…