Kementerian ESDM Dorong Penerapan Bangunan Gedung Hijau

NERACA

Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong implementasi efisiensi energi dan energi terbarukan untuk properti milik pemerintah daerah (pemda) dan korporasi, baik BUMN, swasta maupun real estat.

Koordinator Pengembangan Usaha Konservasi Energi Kementerian ESDM Devi Laksmi dalam keterangan di Jakarta, Kamis (31/10), mengatakan pemerintah telah memiliki Peta Jalan untuk Penyelenggaraan dan Pembinaan Bangunan Gedung Hijau, yang menargetkan penurunan emisi di gedung pemerintah, gedung komersial dan rumah tinggal.

Devi menyebutkan hingga Juni 2024, 12 gedung komersial telah secara sukarela melaporkan penerapan manajemen energi karena mengikuti Penghargaan Efisiensi Energi Nasional (PEEN), yang dulu disebut Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi (PSBE), menghasilkan penghematan energi sebesar 6.334 megawatt jam dan penurunan emisi karbon sebesar 1.380 ton CO2 ekuivalen.

Sebagai pembanding, pada 2023, sebanyak 38 gedung komersial dan 41 gedung pemerintah juga telah secara sukarela melaporkan manajemen penerapan energinya karena mengikuti PSBE

Konsumsi energi gabungan mereka mencapai 292 ribu Setara Barel Minyak (SBM), dengan penghematan energi sebesar 17 ribu SBM, dan penurunan emisi karbon sebesar 23 ribu ton CO2 ekuivalen.

Penerapan efisiensi energi dan pemanfaatan energi terbarukan di sektor bangunan telah diimplementasikan oleh beberapa institusi, di antaranya PT Gedung Bank Eksim, Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dan Rumah Sakit Islam Surabaya Jemursari.

Ketiga institusi ini meraih Subroto Awards dalam kategori bangunan pada tahun 2023 dan 2024 sebagai bentuk apresiasi atas upaya mereka.

PT Gedung Bank Eksim menghemat energi sebesar 11.735.360 kilowatt-jam di Gedung Plaza Mandiri pada 2023, yang setara dengan pengurangan emisi karbon sebesar 10.327,12 ton CO2 ekuivalen.

Di sisi lain, Gedung Menara Wijaya di bawah pengelolaan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo menghemat energi sebesar 28.822 kilowatt-jam pada 2023, yang setara dengan penghematan biaya sebesar Rp60.840.000 dan pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 25,07 ton CO2 ekuivalen.

Sementara itu, Rumah Sakit Islam Surabaya Jemursari mengimplementasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap, dan menghasilkan penghematan energi sebesar 918.964 kilowatt-jam atau setara dengan nilai finansial sebesar Rp1.37 miliar pada 2019.

Studi Climate Policy Initiative (CPI) mengungkap masih ada beberapa kendala dalam pengembangan bangunan gedung hijau di Indonesia.

Regulasi yang belum komprehensif, lemahnya implementasi di tingkat daerah, keterbatasan akses pendanaan dan dominasi konsumsi energi untuk pendinginan menjadi tantangan utama dalam mencapai target pembangunan gedung hijau yang berkelanjutan.

Selain itu, berdasarkan studi kasus oleh CPI, biaya investasi awal untuk membangun gedung hijau memang cenderung lebih tinggi sekitar 10-15 persen dibandingkan dengan bangunan konvensional.

“Namun, studi kasus kami di Semarang menunjukkan bahwa biaya operasional 32-44 persen lebih rendah, sehingga menghasilkan penghematan yang signifikan dari tagihan listrik dan membuat investasi bangunan gedung hijau lebih hemat biaya dalam jangka panjang,” kata analis CPI Ira Purnomo.

Mengacu data Kementerian PUPR, hingga saat ini tercatat ada 10 bangunan, satu kawasan, dan lima perumahan yang telah tersertifikasi Bangunan Gedung Hijau (BGH).

Sedangkan berdasarkan Perpres Nomor 98 Tahun 2021, bangunan gedung dianggap sebagai bagian dari sektor energi dan memiliki peran penting dalam pelaksanaan aksi mitigasi perubahan iklim.

Dalam target Enhanced Nationally Determined Contributions (ENDC), Indonesia menetapkan pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 31,89 persen melalui upaya dalam negeri dan 43,2 persen dengan bantuan internasional pada 2030.  (Mohar/Ant)

 

BERITA TERKAIT

Program Tiga Juta Rumah untuk Membangun Manusia Indonesia Berkualitas

NERACA Jakarta - Pembangunan perumahan merupakan salah satu sektor strategis dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kementerian yang menangani penyediaan…

Tren Baru Fenomena Akad KPR Oleh Perempuan Meningkat

NERACA Jakarta - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara/BTN (Persero) Tbk Nixon LP Napitupulu menyampaikan fenomena akad Kredit Perumahan Rakyat…

Pemprov DKI Tingkatkan Akses Hunian Layak untuk Masyarakat

NERACA Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meningkatkan akses kepemilikan perumahan yang layak, aman dan terjangkau melalui penyediaan Rumah Susun…

BERITA LAINNYA DI Hunian

Program Tiga Juta Rumah untuk Membangun Manusia Indonesia Berkualitas

NERACA Jakarta - Pembangunan perumahan merupakan salah satu sektor strategis dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kementerian yang menangani penyediaan…

Tren Baru Fenomena Akad KPR Oleh Perempuan Meningkat

NERACA Jakarta - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara/BTN (Persero) Tbk Nixon LP Napitupulu menyampaikan fenomena akad Kredit Perumahan Rakyat…

Kementerian ESDM Dorong Penerapan Bangunan Gedung Hijau

NERACA Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong implementasi efisiensi energi dan energi terbarukan untuk properti milik…