Wakaf Saham Masih Didominasi Perusahaan Besar

NERACA

Jakarta – Di tengah upaya menggenjot pertumbuhan pasar modal syariah, rupanya masih dihadapkan tantangan masih minimnya literasi juga akses terhadap model wakaf saham yang tidak merata. Hal tersebut disampaikan kepala divisi pasar modal syariah PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Irwan Abdalloh.

Disampaikannya, akses terhadap model wakaf saham dalam konteks pasar modal di Indonesia tidak merata. Sebab, wakaf saham masih didominasi oleh perusahaan besar. Sementara individu atau investor ritel, terutama anak muda memiliki keterbatasan dalam berpartisipasi,"Meskipun mayoritas investor adalah individu, akan tetapi akses terhadap model wakaf saham yang tradisional tidak merata, sehingga diperlukan inovasi untuk melibatkan lebih banyak investor retail dalam praktik wakaf saham," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Meski begitu, Irwan menjelaskan bahwa dari segi pertumbuhan investor, terjadi kenaikan yang signifikan. Data yang dihimpun dari Anggota Bursa Sharia Online Trading System (AB-SOTS), jumlah investor saham syariah memiliki pertumbuhan yang sangat signifikan. Sedangkan jumlah investor saham syariah dalam lima tahun terakhir sejak tahun 2018 telah meningkat 240% dari 44.536 investor, menjadi 151.560 investor pada Juli 2024.

Sementara dari segi transaksi, secara year-to-date, rata-rata harian volume transaksi dari saham yang masuk ke dalam indeks saham syariah Indonesia adalah sebesar 76% dari total volume transaksi di BEI. Rata-rata harian nilai transaksi dari saham syariah adalah sebesar 58% dari total nilai transaksi di BEI, rata-rata harian frekuensi transaksi dari saham syariah adalah sebesar 71%, sementara kapitalisasi pasar dari saham yang masuk ke dalam Indeks Saham Syariah Indonesia mencapai 54% dari total kapitalisasi pasar seluruh saham di BEI. "Hal ini menunjukkan bahwa saham syariah masih diminati investor," kata Irwan.

Asal tahu saja, saat ini pihak BEI terus gencarkan kampanye atau sosialisasi wakaf saham. Khususnya kepada anak-anak muda. Pasalnya jumlah investor anak muda, jumlahnya cukup besar. Irwan menjelaskan, MUI sudah mengeluarkan fatwa atau regulasi. Bahwa saham bisa juga untuk wakaf. Tantangan yang dihadapi di lapangan, masyarakat masih menilai bahwa wakaf itu harus berupa aset fisik. Padahal sudah sejak lama, negara membuat regulasi tentang wakaf uang. Selain itu juga wakaf saham.

Menurut Irwan wakaf saham sejatinya cukup simpel. Diantara skemanya adalah hasil dari penjualan saham, didistribusikan untuk wakaf. Dengan skema yang mudah tersebut, dia berharap ke depan semakin banyak investor yang ikut berwakaf lewat saham. Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) Bank Indonesia, Rifki Ismal bilang, aset wakaf di Indonesia nilainya besar dan mencapai sekitar Rp 2.050 triliun. "Hanya, mayoritas dari aset wakaf tersebut berupa aset fisik dan kurang produktif,"ungkapnya.

Dia mengatakan, paradigma wakaf itu sangat luas, bukan hanya sebatas masjid, pemakaman atau pondok pesantren saja, seperti yang dipahami oleh masyarakat umumnya. "Sangat luas, contohnya kampus Universitas Al Azhar di Kairo, Mesir merupakan lembaga pendidikan yang berdiri di atas aset wakaf," ujar dia

 

BERITA TERKAIT

Didominasi Investor Domestik - Investor Saham di lndonesia Capai 6 Juta SID

NERACA Jakarta – Tren pertumbuhan pasar modal terus torehkan kinerja positif. Kali ini PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, jumlah…

WIKA Raih Kontrak dari Patra Niaga Rp577 Miliar

Di semester kedua 2024, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) meraih proyek revitalisasi Dermaga Gospier TI Surabaya milik PT Pertamina…

Syailendra Pede Dapat Tambahan AUM Rp1 Triliun

NERACA Jakarta - Hingga akhir tahun 2024, manajer investasi PT Syailendra Capital optimis bisa membukukan dana kelolaan bertambah sebesar Rp1…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Didominasi Investor Domestik - Investor Saham di lndonesia Capai 6 Juta SID

NERACA Jakarta – Tren pertumbuhan pasar modal terus torehkan kinerja positif. Kali ini PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, jumlah…

Wakaf Saham Masih Didominasi Perusahaan Besar

NERACA Jakarta – Di tengah upaya menggenjot pertumbuhan pasar modal syariah, rupanya masih dihadapkan tantangan masih minimnya literasi juga akses…

WIKA Raih Kontrak dari Patra Niaga Rp577 Miliar

Di semester kedua 2024, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) meraih proyek revitalisasi Dermaga Gospier TI Surabaya milik PT Pertamina…