Geluti Bisnis Produksi Baterai - Green Power Bikin Dua Perusahaan Patungan

NERACA

Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Green Power Group Tbk (LABA) menyampaikan rencana membentuk dua perusahaan patungan. Rencana ini sudah disepakati dalam rapat gabungan direksi dan dewan komisaris perseroan yang selenggarakan pada 24 September 2024. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

William Ong, Direktur Utama LABA mengatakan, perseroan akan menggandeng salah satu perusahaan Hongkong untuk mendirikan perusahaan patungan bidang pembuatan teknologi digital Battery Management System (BMS). Modal dasar perusahaan patungan yang belum disebutkan nama itu adalah sebesar Rp10 miliar. Perseroan akan menjadi pemegang 51% saham di perusahaan patungan tersebut.

BMS sendiri merupakan perangkat elektronik yang memiliki peran vital untuk mengoptimalkan dan mengontrol kinerja baterai (cell and pack) pada kendaraan bermotor listrik. Dengan pendirian perusahaan patungan, LABA berharap dapat meningkatkan tingkat kandungan di dalam negeri (TKDN) BMS sebesar 10%. Selain itu, lanjut William, perseroan bersama dengan Zhejiang, China juga akan membentuk perusahaan patungan dengan modal sebesar Rp10 miliar.

Dalam perusahaan patungan ini, LABA akan memiliki sebanyak 51% saham. Perusahaan patungan ini akan menjalankan usaha di bidang manufaktur suku cadang produk dan produksi cetakan. Cetakan yang akan dibuat dikhususkan untuk pembuatan komponen, aksesoris baterai dan produk pendukung energy terbarukan. Di sisi lain, papar William, perseroan juga bakal mendirikan anak perusahaan baru dengan modal sebesar Rp10 miliar pada tahap awal.

Persentase kepemilikan saham perseroan entitas anak yang belum disebutkan nama itu adalah sebesar 99%. Perusahaan baru tersebut bergerak di bidang jaringan pertukaran baterai atau stasiun pertukaran baterai. Stasiun pertukaran baterai ini dirancang  untuk mengakomodasi baterai 36Volt, 48Volt, dan 72 Volt dengan pengamanan khusus.

Sementara itu, tutur Willian, LABA melalui anak usahanya yakni PT Sustainable Energy Development Trading (SEDT) akan mendirikan perusahaan di Provinsi Hainan, China dengan modal sebesar US$500.000. Perusahaan tersebut nantinya bergerak dalam bidang impor dan ekspor produk energy terbarukan. Sekedar informasi, Green Power Group (LABA) merupakan perusahaan yang memproduksi dan memperdagangkan baja dan produk turunannya, seperti cetakan dasar dan cetakan presisi. Saat ini, perseroan memiliki pabrik di Jakarta, maupun Surabaya, Jawa Timur.

Belum lama ini, perseroan menandatangi dua perjanjian kerja sama senilai Rp139 miliar dengan PT Gotion Indonesia Materials untuk memproduksi baterai motor listrik. Disebutkan, produksi baterai motor listrik itu dilakukan oleh anak usaha perseroan yang baru didirikan pada 15 Juli 2024, yakni PT Green Power Battery (GPB). Dijelaskannya, dalam perjanjian pertama, nilai kerja sama mencapai Rp21 miliar untuk memasok 6.080 set baterai motor listrik.

Adapun, dalam perjanjian kedua, GPB akan memasok 31.080 set baterai motor listrik lainnya dengan estimasi kontrak Rp118 miliar. "GPB telah memperoleh kualifikasi pertama untuk memproduksi baterai pack kendaraan bermotor listrik," katanya.

 

BERITA TERKAIT

Didominasi Investor Domestik - Investor Saham di lndonesia Capai 6 Juta SID

NERACA Jakarta – Tren pertumbuhan pasar modal terus torehkan kinerja positif. Kali ini PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, jumlah…

Wakaf Saham Masih Didominasi Perusahaan Besar

NERACA Jakarta – Di tengah upaya menggenjot pertumbuhan pasar modal syariah, rupanya masih dihadapkan tantangan masih minimnya literasi juga akses…

WIKA Raih Kontrak dari Patra Niaga Rp577 Miliar

Di semester kedua 2024, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) meraih proyek revitalisasi Dermaga Gospier TI Surabaya milik PT Pertamina…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Didominasi Investor Domestik - Investor Saham di lndonesia Capai 6 Juta SID

NERACA Jakarta – Tren pertumbuhan pasar modal terus torehkan kinerja positif. Kali ini PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, jumlah…

Wakaf Saham Masih Didominasi Perusahaan Besar

NERACA Jakarta – Di tengah upaya menggenjot pertumbuhan pasar modal syariah, rupanya masih dihadapkan tantangan masih minimnya literasi juga akses…

WIKA Raih Kontrak dari Patra Niaga Rp577 Miliar

Di semester kedua 2024, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) meraih proyek revitalisasi Dermaga Gospier TI Surabaya milik PT Pertamina…