Pelaku e-commerce dorong peningkatan kapasitas UMKM

NERACA

Tangerang – Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan =mengatakan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendukung para pelaku niaga elektronik (e-commerce) yang mendorong peningkatan kapasitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Untuk itu, Zulkifli mengimbau para pelaku niaga elektronik untuk terus mengikutsertakan UMKM.

Atas dasar itulah  E-Commerce Expo 2024 digelar oleh Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) dan SIRCLO. “Niaga elektronik dapat memberikan kontribusi yang besar pada UMKM, mengembangkan aksespasar, dan memperkuat industri dalam negeri. Oleh karena itu, UMKM sangat penting untuk maju,” jelas Zulkifli, di Tangerang, Banten.

Zulkifli juga mengajak para pelaku niaga elektronik untuk mematuhi ketentuan perniagaan elektronik dalam usaha mereka.

“Niaga elektronik harus peduli perlindungan konsumen. Barang-barang yang dijual di lokapasar (marketplace) harus legal, terjamin, memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI), lolos uji dan memiliki izin edar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Kami harus imbau karena fungsi negara adalah melindungi rakyatnya, melindungi masyarakatnya,” ungkap Zulkifli.

Zulkifli mengapresiasi terselenggaranya E-Commerce Expo 2024. Menurutnya, kegiatan ini dapat menjadi ajang pertukaran ide dan solusi untuk mendorong pertumbuhan niaga elektronik.

“Ajang ini dapat menjadi media pertukaran ide serta solusi untuk mendorong pertumbuhan niaga elektronik di masa depan,” jelas Zulkifli.

Zulkifli berharap, para pelaku niaga elektronik dapat memaksimalkan potensi ekonomi digital yang berkelanjutan.

Zulkifli juga menyorot tiga potensi ekonomi digital. Pertama, ekonomi digital dapat menciptakan  lapangan kerja baru. Kedua, ekonomi digital akan mempercepat transformasi sektor-sektor ekonomi, adopsi teknologi digital dalam sektor ekonomi dan industri, serta berdampak pada meningkatnya  produktivitas dan daya saing di pasar global. Ketiga, ekonomi digital akan membuka lebar pintu bagiakses finansial inklusif.

“Untuk menciptakan ekosistem ekonomi digital yang adil dan bermanfaat, kita harus mendorong transformasi perdagangan dalam negeri dengan memanfaatkan teknologi melalui digitalisasi dan peningkatan kualitas produk UMKM. Niaga elektronik dan media promosi digital dapat membantu produk lokal dan menjangkau pasar yang lebih luas,” kata Zulkifli.

Zulkifli mengatakan, pemerintah telah berupaya menata ekonomi digital dengan menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan,  Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan melalui Sistem Elektronik.

Permendag ini bertujuan untuk mendukung pemberdayaan UMKM dan pelaku usaha niaga elektronik  dalam negeri, serta meningkatkan perlindungan konsumen. “Saya mengajak teman-teman di sini membangun e-commerce Indonesia, juga memajukan UMKM. Kita ini satu visi dan misi. Satu tim. Satu keluarga besar untuk kepentingan menjadikan Indonesia negara besar dan maju,” jelas Zulkifli.

Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki pun mengatakan, saat ini Indonesia masih menghadapi tantangan dalam digitalisasi produk, yakni biaya ongkos logistik terbilang mahal. Hal tersebut dikarenakan proses untuk pembelian atau pengiriman barang masih dilakukan secara end-to-end antara penjual dan pembeli secara langsung, yang menyebabkan tidak ada subsidi dan tidak ada kemudahan yang diberikan oleh platform.

“Untuk itu diperlukan sebuah media atau platform untuk mengatasi permasalahan-permasalahan logistik tersebut dengan Fulfillment Center UMKM (usaha mikro kecil dan menengah),” katanya.

Ketika pengiriman produk masih bersifat mandiri, kurangnya infrastruktur logistik, IT, dan konektivitas laut, darat, dan udara adalah penyebab biaya logistik mahal.

“Sebanyak 47,8 persen UMKM mengalami kesulitan pengiriman karena lokasi penerima jauh dari lokasi penjual, sehingga durasi pengiriman yang cepat membantu ketahanan barang khususnya bagi UMKM makanan,” ujar Teten.

Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga pun mengungkapkan, “digitalisasi adalah bentuk adaptasi. Kemendag terus mendorong digitalisasi dengan membangun ekosistem kemitraan dengan UMKM, lokapasar (marketplace), dan lembaga pembiayaan  untuk mendukung pemasaran produk-produk Indonesia.”

 

 

BERITA TERKAIT

Satgas Temukan Impor Diduga Tidak Sesuai Ketentuan Senilai Rp10 Miliar

NERACA Tangerang – Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan meninjau barang impor berupa karpet dan permadani hasil temuan Satuan Tugas (Satgas) Pengawasan…

2 Ton Ikan Impor Ilegal Asal Malaysia Diamankan

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan 2 ton Ikan diduga Impor asal Malaysia  saat melakukan  pengawasan Insidentil di…

Agustus 2024, Total Ekspor Indonesia Sebesar USD23,56 Miliar

NERACA Jakarta – Total ekspor Indonesia pada Agustus 2024 tercatat sebesar USD 23,56 miliar. Peningkatan  ekspor tersebut cukup signifikan dibandingkan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Ekraf Lokal Terus Didorong Masuk Rantai Pasar Global

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Kabaparekraf) terus berkomitmen untuk mendorong pelaku ekonomi kreatif…

Pelaku e-commerce dorong peningkatan kapasitas UMKM

NERACA Tangerang – Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan =mengatakan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendukung para pelaku niaga elektronik (e-commerce) yang mendorong peningkatan…

Kerja Sama Indonesia-Korsel Perkuat Sistem Jaminan Mutu Produk Perikanan

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan National Fishery Products Quality Management Service (NFQS) Korea Selatan bersinergi dalam…