Agustus 2024, Impor Indonesia Sebesar USD20,67 Miliar

NERACA

Jakarta – Pada Agustus 2024, impor Indonesia tercatat sebesar USD20,67 miliar atau turun 4,93 persen dibandingkan Juli 2024 (MoM). Namun, secara tahunan, nilai ini naik 9,46 persen dibandingkan Agustus  2023 (year on year atau YoY).  Pelemahan impor Agustus 2024 (MoM) terjadi baik pada sektor nonmigas sebesar 0,89 persen maupun pada migas sebesar 25,56 persen dari bulan sebelumnya. Sementara  itu,  pada periode Januari—Agustus 2024, total impor Indonesia tercatat sebesar USD152,04 miliar. Nilai ini naik 3,31 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini terutama didorong naiknya impor nonmigas sebesar 2,47 persen dan migas sebesar 7,93 persen (YoY).

Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional Bara Khrisna Hasibuan memaparkan, pada Agustus 2024 hanya impor barang modal yang naik, sedangkan impor golongan lainnya turun. 

Impor barang modal tercatat naik sebesar 4,69 persen (month on month atau MoM). Adapun barang modal yang mengalami lonjakan impor diantaranya instrumen dan peralatan navigasi, perangkat pembangkit tenaga listrik, aparatus radio kendali jarak jauh, komputer, serta mesin derek.

Sementara itu, impor bahan baku/penolong turun sebesar 7,16 persen. Bahan baku/penolong dengan penurunan impor signifikan, antara lain, bahan dan aksesori peralatan pengukur, peralatan penopang  dan penyangga konstruksi scaffolding, komponen mesin pemanas, campuran hidrokarbon aromatik, serta nafta.

Selain itu, impor barang konsumsi turun sebesar 4,58 persen. Barang konsumsi dengan penurunan terbesar adalah rotochutes dan bagiannya, alat perekam suara, mobil sedan, obat-obatan, dan parfum.

“Perlambatan impor Agustus 2024 turut mempengaruhi kontraksi aktivitas manufaktur Indonesia. Pada bulan tersebut, Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia tercatat 48,9 atau turun dibandingkan Juli 2024 yang tercatat sebesar 49,3. PMI manufaktur Indonesia pada bulan Agustus ini menjadi yang terendah dalam tiga tahun terakhir,” papar Bara.

Beberapa produk impor nonmigas dengan kontraksi terdalam secara bulanan pada Agustus 2024 ini, antara lain, gula dan kembang gula (HS 17) yang turun 28,48 persen; bahan bakar mineral (HS 27) turun 23,73 persen; ampas/sisa industri makanan (HS 23) turun 21,01 persen; perangkat optik, fotografi, sinematografi (HS 90) turun 17,66 persen; serta kain rajutan (HS 60) turun 16,10 persen (MoM).

Sedangkan, impor dengan peningkatan terbesar pada Agustus 2024 antara lain logam mulia dan perhiasan/permata (HS 71) yang naik 34,44 persen; kakao dan olahannya (HS 18) naik 29,66 persen; buah-buahan (HS 08) naik 19,68 persen; serealia (HS 10) naik 18,96 persen; serta susu, mentega, telur (HS 04) naik 12,04 persen (MoM).

Berdasarkan negara asal, impor nonmigas Indonesia didominasi dari Tiongkok, Jepang, dan Australia dengan total nilai sebesar USD8,83 miliar dan pangsa 48,99 persen dari impor nonmigas Agustus 2024.

Sementara itu, negara asal impor dengan kontraksi terdalam pada Agustus 2024 adalah Argentina yang turun 38,93 persen, Afrika Selatan turun 24,35 persen, Finlandia turun 17,72 persen, Brasil 14,24 turun  persen, serta Selandia Baru turun 10,09 persen (MoM). 

Sedangkan, negara asal impor nonmigas dengan kenaikan tertinggi pada Agustus 2024 diantaranya Ukraina yang naik 130,95 persen, Arab Saudi naik 36,79 persen, Swiss naik 32,04 persen, Belanda naik 27,89 persen, serta Hongkong naik 27,33 persen (MoM).

Sebelumnya, total impor Juli 2024 mencapai USD21,74 miliar. Nilai tersebut naik 17,82 persen dibandingkan Juni 2024 (MoM atau month on month) atau naik 11,07persen dibandingkanJuli 2023 (YoY). Kenaikan impor Juli 2024 didorong peningkatan permintaa nimpor, baik sektor nonmigasmaupun migas, dengan peningkatan masing-masingsebesar 19,76 persen dan 8,78 persen (MoM).

Peningkatan impor Juli 2024 terjadi pada seluruh golongan penggunaan barang. Secara bulanan, peningkatan impor terbesar dialami barang modal sebesar 21,21 persen, diikuti bahan baku/penolong sebesar 17,21 persen dan barang konsumsi sebesar 16,79 persen (MoM).

“Impor barang modal yang melonjak adalah ponsel pintar, ekskavator, mesin pengaduk elektrik, portable receiver, dan mesin ekstraksi elektrik,” jelas Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan.

Sementara itu, lanjut Zulkifli bahan baku/penolong yang impornya meningkat signifikan, antara lain, bahan bakar RON 90 hingga RON 97, batubara, bungkil minyak kedelai, naptha, dan gula tebu lainnya. Sedangkan, barang  konsumsi yang impornya naik adalah media perekam suara, apel, anggur, bawang putih, dan daging sapi beku tanpa tulang.

“Beberapa produk utama impor nonmigas Indonesia dengan pertumbuhan tertinggi secara bulanan pada Juli 2024 ini, antara lain,bahan bakar mineral (HS 27) yang naik sebesar 71,26 persen, pupuk (HS 31) sebesar 67,73 persen, ampas dan sisa industri makanan (HS 23) sebesar 65,86 persen, gula dan kembang gula (HS 17) sebesar 44,19 persen,dan barang dari besi dan baja (HS 73) sebesar 41,72 persen (MoM),” papar Zulkifli.

Zulkifli menambahkan, “sebaliknya, serealia (HS 10) berkontraksi terdalam pada Juli 2024 dengan penurunan sebesar 29,72persen; kemudianperangkat optik, fotografi, dan sinematografi (HS 90) turun 11,75 persen (MoM).”

 

 

BERITA TERKAIT

Ekraf Lokal Terus Didorong Masuk Rantai Pasar Global

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Kabaparekraf) terus berkomitmen untuk mendorong pelaku ekonomi kreatif…

Pelaku e-commerce dorong peningkatan kapasitas UMKM

NERACA Tangerang – Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan =mengatakan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendukung para pelaku niaga elektronik (e-commerce) yang mendorong peningkatan…

Kerja Sama Indonesia-Korsel Perkuat Sistem Jaminan Mutu Produk Perikanan

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan National Fishery Products Quality Management Service (NFQS) Korea Selatan bersinergi dalam…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Ekraf Lokal Terus Didorong Masuk Rantai Pasar Global

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Kabaparekraf) terus berkomitmen untuk mendorong pelaku ekonomi kreatif…

Pelaku e-commerce dorong peningkatan kapasitas UMKM

NERACA Tangerang – Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan =mengatakan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendukung para pelaku niaga elektronik (e-commerce) yang mendorong peningkatan…

Kerja Sama Indonesia-Korsel Perkuat Sistem Jaminan Mutu Produk Perikanan

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan National Fishery Products Quality Management Service (NFQS) Korea Selatan bersinergi dalam…