Kebijakan dan Nasib Ekonomi di Tengah Ketegangan Perang Global

 

Pengantar:

Sebuah diskusi publik kalangan ekonom perempuan yang diselenggarakan Indef yang berlangsung di Jakarta, belum lama ini, menampilkan Pembicara: Esther Sri Astuti, Ph.D. (Direktur Eksekutif Indef), Eisha Maghfiruha R, Ph.D. (Kepala Center of Digital Economy and SMEs, Indef) dan Dr. Asmiati Malik (Associate Indef/Dosen Universitas Bakrie), dengan dipandu Moderator: Nur Komaria (Peneliti Indef).

Berikut pandangan mereka sebagai berikut:

0 Dr. Eisha Maghfiruha Rachbini

IMF sudah beberapa kali lakukan revisi outlook pertumbuhan ekonomi global yang pada implementasinya tidak dapat diketahui konflik perang kapan berakhir. Pertumbuhan ekonomi karenanya dilakukan revisi beberapa kali menjadi sebesar 3,2 %.

Di negara-negara maju risiko domestik sudah berlalu, dan meningkat dari 1,6 % menjadi 1,7% PDB. di emerging market yang sebelumnya menjadi tumpuan pertumbuhan global, diprediksi menurun pertumbuhan energi dari 4,3% ke 4,2 % saja. Sementara Indonesia, sempat stabil di 5% moderat, namun ke depan harus berhati-hati diperkirakan tumbuh di bawah 5%. Dan nampaknya untuk tumbuh di 5% akan kesulitan.

Inflasi dalam negeri terjadi volatile, karena dan el nino yang mendorong harga bahan pokok meningkat. namun inflasi masih bisa dikendalikan dan bertahan di 2,61% pada 2023. Ada tren peningkatan di 2024. Konflik perang di Timteng dan Rusia Ukraine akan berdampak pada tekanan harga barang-barang input dan rupiah terdepresiasi dan jadi salah satu tekanan inflasi. Inflasi diperkira masih bisa dikendalikan ke depan.

Dampak konflik Rusia – Ukraine mendorong harga-harga komoditas dan energi. Perang Israel – Hamas dan Iran dampaknya pasti akan berpengaruh pada harga-harga komoditas global. harga Emas jadi melonjak sangat tinggi. Karena emas salah satu safe heaven dari US Dollar.

Adapun risiko tidak hanya berupa kehancuran infrastruktur, tapi ada ketegangan yang terjadi antara China vs USA berupa upaya pengambil alihan posisi power di tingkat global. Dampak terhadap supplu global, logistic dan dampak terhadap perekonomian domestik.

Dari situ akan ada supply shock dari sisi produsen karena ada alur logistic yang lebih panjang dan lama akibat pengalihan jalur trade maritime akibat konflik dan keamanan jalur laut. Akibatnya, terjadi arus supply chain yang terputus. Hal itu mempengaruhi industri manufaktur yang terhambat inputnya, terjadi kelangkaan dan bisa menjadikan kenaikan harga-harga komoditas menjadi sangat tinggi. Apalagi Indonesia sebagai negara importir bahan baku yang industrinya akan menanggung struktur biaya amat tinggi dari risiko geopolitik global risk tersebut.

Tantangan kebijakan Ekonomi :

a. Serangan balik Israel ke Iran meningkatkan eskalasi konflik timur tengah dan dampak geopolitik global risk sehingga perlu perhatian khusus para ekonom. Butuh mitigasi untuk memastikan stabilitas makro ekonomi.

b. Harus diutaman menjaga stabilitas daya beli masyarakat dan melindungi golongan bawah dan rentan. Di antara kebijakan yang harus diperhatikan dalam strategi pencapaian pertumbuhan ekonomi.

c. Untuk menjaga daya beli agar tidak turun, pemerintah perlu mengendalikan harga-harga atau menjaga inflasi. BI dan pemerintah harus berperan penting menjaga dari sisi moneter.

d. Di sektor industri, eskalasi konflik akan berpengaruh pada naiknya harga-harga dan biaya produksi akibat kelangkaan input. terutama imported inputs. Dibutuhkan kebijakan industri yang tepat untuk mendukung produktivitas industri. terutama industri prioritas nasional dan industri kecil menengah.

e. Kebijakan foreign trader perlu ditujukan ke kawasan yang tidak terpengaruh konflik mis. Jepang, china, Asean, India.dan juga negara tujuan non tradisional.

 

0 Esther Sri Astuti, Ph.D.

Eskalasi konflik yang meningkat di Timur tengah dan terus berlangsungnya perang Rusia – Ukraine jelas akan membawa dampak ikutan pada naiknya harga-harga komoditas dan energy di pasar global. Indonesia akan terkena dampak menyusul dampak akibat perang Rusia – Ukraine

Kenaikan harga minyak yang tinggi akan berpengaruh pada asumsi makro ekonomi APBN. Naiknya anggaran yang ada di APBN pasti akan terpengaruh. Diperkirakan timbul defisit APBN 2 -3 %. Jika kita tidak bisa memanage anggaran APBN, maka fiskal space kita akan jauh lebih kecil lagi. Sehingga pemerintah perlu melihat lagi berbagai anggaran belanja agar lebih efektif dan produktif tidak hanya konsumtif seperti makan siang gratis.

Arahkan belanja ke arah yang bisa menggenerate income secara positif, dan berdampak jangka panjang. Dengan demikian jaminan pertumbuhan ekonomi domestic akan lebih sustain menjadi lebih baik dalam jangka panjang.

Upaya mengatasi dampak konflik global harus diupayakan fundamental ekonomi dalam negeri terus menguat. Tingkat devisa dan ekspor dari sektor pariwisata, pendapatan ekspor, nonmigas, dan kurangi ketergantungan dari pihak luar. Fundamental kuat, akan mampu mengatasi shock dari pengaruh luar.

 

0 Dr. Asmiati Malik

Terdapat lima komponen risiko global yang kemungkinan bisa terjadi :

Pertama, pada November 2024 mendatang, akan ada Pilpres USA. Pilpres USA penting karena secara politik ekonomi internasional bahwa rezim foreign policy international tidak akan berubah signifikan selama tidak adanya perubahan siapa pemimpin utama di USA. Joe Biden atau Donald Trump kembali yang terpilih, masing-masing akan memiliki kebijakan yang berbeda-beda. Jadi USA merupakan high dominant power, oleh karena itu, siapapun presidennya akan sangat berpengaruh terhadap kebijakan foreign policy

Intelligent Economist Analyst menyebut, jika Donald Trump yang terpilih maka kemungkinan besar eskalasi perang akan luarbiasa. Namun, ada pandangan lain bahwa kebijakan ekonomi Trump cenderung ‘’inside”, tidak tertarik pada foreign policy perspective.

Jika Joe Biden terplih, tidak akan terjadi perubahan signifikan terhadap foregin policy USA dan keberpihakan USA dan keinginan mempertahankan poros USA-Israel akan terus berlanjut. Maka perang Israel vs Iran-Palestina akan terus terjadi.

Kedua, Extreem Weather, dengan high probability yang medium tetapi impact akan tinggi. Cuaca ekstrim sudah terjadi el nino di Indonesia, tpi akan terjadi medium high probability dan impactnya akan besar.

Ketiga, Perang yang statusnya dalam skala medium tapi high impact akan terjadi konflik Israel vs Hamas dan Rusia vs Ukraine. Medium high impact karena kita sebenarnya sudah punya waktu untuk adjust. Eropa sudah punya strategi policy alternative baru bagaimana mereka mencari sumber gas atau minyak baru.

Keempat, Green Technology Subsidy. Reaching zero emission strategy di tingkat global. Eropa dan USA bersaing untuk penerapan teknologi hijau (green technology). Persaingan teknologi green tech terjadi antara USA vs China vs Uni Eropa. China akan berada di tengah-tengah. Indonesia harus masuk dalam pusaran persaingan tersebut jika tidak ingin menjadi negara end user saja.

Kelima, analisis jika China menginvasi Taiwan. Di balik Taiwan ada proxy war Jepang, USA dan Indonesia akan mendapat spill over dari perang tersebut.

Kondisi saat ini ada 3 kekuatan besar sekarang, USA, China dan Rusia. Dari persaingan tersebut Indonesia harus memikirkan strategi untuk masalah :

a. Energi, konsumsi energi Indonesia akan oil dan gas masih sangat besar. Konsumen paling besar energi adalah China. Alur dagang China berproxy dengan Iran, rusia, Yaman, Turki. USA punya proxy Filipina, Vietnam, India, Israel, Egypt, Saudi Arabia. Jika terjadi perang, maka dampak pada pricing of energy dan kedua, meningkatnya biaya logistik. 50% maritime trade ada di wilayah Perairan ASEAN – Indo Pasifik.

b. Jika ada perang China vs India, maka bisa membatasi jalur kapal menuju China dan China harus mencari sumber energi baru. Jika Belt and Road Initiative belum jadi, maka China tetap harus mencari jalur laut. Dan untuk menuju Eropa China harus menelusuri jalur laut Afrika Selatan. Impactnya, biaya logistic barang dan jasa akan meningkat tajam

c. 15% perdagangan wilayah global pasti melewati wilayah Teluk Aden menuju Terusan Suez. Jika terjadi konflik di teluk Aden – Yaman, maka trading path akan juga menuju Afrika Selatan yang berimpact pada kenaikan tinggi biaya logistic dan jasa. Meski Indonesia relative aman ketika melewati teluk Aden tapi dampak trading global yang terhambat akan membawa akibat luas. Untungya partner dagang Indonesia lebih banyak ke arah Asia dan bukan ke Eropa dan USA.

d. Sementara 3% global maritime trade ada wilayah Terusan Panama Amerika. 

BERITA TERKAIT

Program Amanah Sukseskan Kegiatan Ekspor Produk Lokal Unggulan Aceh

    Oleh: Teuku Rahman, Pengamat Sosial Budaya   Program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (Amanah) mampu menyukseskan kegiatan…

Waspada Penyebaran Hoaks OPM Ganggu Kedamaian Papua

  Oleh: Timotius Gobay, Mahasiswa Papua tinggal di Gorontalo Papua, tanah yang kaya akan budaya dan keanekaragaman alamnya, juga menjadi…

RI Tetap Kondusif Pasca Penetapan Hasil Pemilu dan Putusan MK

  Oleh : Dhita Karuniawati, Peneliti di Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara resmi menetapkan pasangan…

BERITA LAINNYA DI Opini

Program Amanah Sukseskan Kegiatan Ekspor Produk Lokal Unggulan Aceh

    Oleh: Teuku Rahman, Pengamat Sosial Budaya   Program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (Amanah) mampu menyukseskan kegiatan…

Waspada Penyebaran Hoaks OPM Ganggu Kedamaian Papua

  Oleh: Timotius Gobay, Mahasiswa Papua tinggal di Gorontalo Papua, tanah yang kaya akan budaya dan keanekaragaman alamnya, juga menjadi…

RI Tetap Kondusif Pasca Penetapan Hasil Pemilu dan Putusan MK

  Oleh : Dhita Karuniawati, Peneliti di Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara resmi menetapkan pasangan…