Dalam era keterbukaan seperti ini, kemampuan berbahasa menjadi penting untuk berinteraksi satu sama lain. Tak hanya berinteraksi dengan teman satu negara, dengan berbeda negara juga bisa dilakukan asalkan memiliki kemampuan berbahasa inggris.
Kemampuan bahasa Inggris akan membantu anak tumbuh lebih cerdas, daya intelektualnya semakin tinggi, wawasannya semakin luas, hingga lebih berpotensi mendapatkan pendidikan yang baik di masa depan karena mampu memahami bahasa yang digunakan di banyak sumber pembelajaran.
Bahkan kini, semua pekerjaan memiliki syarat yang tinggi akan kemampuan bahasa Inggris. Hal ini bisa menjadi pertimbangan yang baik untuk mulai mengajarkan anak beberapa bahasa sedini mungkin. Apapun motivasi orangtua, berbicara dan mengajarkan anak beberapa bahasa akan sangat bermanfaat bagi anak. Berikut tips membesarkan anak dengan dua bahasa, merangkum laman Sekolah BPK Penabur:
1. Perkenalkan dua bahasa sedini mungkin
Saat anak mulai belajar bicara, ia mulai memahami perbedaan bahasa yang ia gunakan atau yang orang gunakan. Anak yang sudah mengenal beberapa bahasa sejak dini akan lebih mudah fasih. Membesarkan anak dengan beberapa bahasa sejak dini lebih baik karena seiring bertambahnya usia anak maka kemampuan penyerapan terhadap sesuatu akan terus menurun. Sehigga, usia balita adalah waktu yang tepat untuk mulai mengenalkan anak dua bahasa.
2. Kenalkan melalui nyanyian, bacaan dan mainan
Cara lain yang dapat orangtua lakukan ialah mengenalkan bahasa melalui aktivitas yang menyenangkan, seperti bernyanyi, membacakan cerita ataupun dengan mainan tertentu. Penuhilah rumah dengan musik, bacaan dan tontonan yang menggunakan bahasa yang diinginkan. Jika kata-kata dihubungkan dengan nada dan lagu, biasanya akan membuat anak menjadi lebih mudah mengingatnya. Jadilah “cerewet” dan “lebih aktif” untuk anak, karena peran orangtua sangat menentukan keberhasilan pembelajaran bahasa anak.
3. Ajak Berkomunikasi dengan beberapa bahasa
Salah satu cara yang paling efektif untuk melatih kemampuan bahasa adalah dengan mempraktekkannya secara langsung dalam komunikasi sehari-hari. Misalnya, jika orangtua ingin anak fasih bahasa inggris, maka perlu sering mengobrol dengan anak dalam bahasa inggris. Semakin sering orangtua melakukannya, akan semakin mahir dan semakin mudah anak anda dalam mencerna bahasa tersebut.
4. Manfaatkan teknologi
Saat ini, teknologi sudah semakin canggih. Belajar bahasa asing bukan perkara yang sulit, video-video interaktif di Youtube akan sangat membantu anak dalam belajar. Selain itu, media sosial pun juga sangat mendukung untuk pengembangan bahasa karena begitu banyak informasi yang bisa dibagikan. Namun, pastikan orangtua mendampingi anak saat anak belajar menggunakan gadgetnya. Selain bahasanya, ajarkan juga anak anda dengan budaya negara yang dipelajari, hal ini akan memperkaya wawasan anak sehingga pemikirannya pun semakin terbuka.
5. Butuh kerja sama seluruh keluarga
Keberhasilan membesarkan anak dengan dua bahasa tidak hanya tergantung pada orangtua dan anak, melainkan butuh kerja sama dengan seluruh anggota keluarga. Hal ini karena orang-orang yang berinteraksi dengan anak akan mendukung kemampuan bahasanya. Berikanlah penjelasan pada keluarga agar ikut serta mendukung program tersebut, sehingga tingkat keberhasilannya semakin besar.
Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Arys Hilman Nugraha menyatakan Indonesia International Book Fair (IIBF) yang diselenggarakan pada 24-28 September 2025…
Setiap tahunnya, perjalanan perempuan Indonesia meraih kesetaraan dan merasa lebih berdaya dicerminkan dari perayaan semangat di Hari Kartini Era…
Pakar sekaligus Kepala Pusat Riset Pendidikan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Trina Fizzanty menekankan penjurusan penting dilakukan pada…
Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Arys Hilman Nugraha menyatakan Indonesia International Book Fair (IIBF) yang diselenggarakan pada 24-28 September 2025…
Setiap tahunnya, perjalanan perempuan Indonesia meraih kesetaraan dan merasa lebih berdaya dicerminkan dari perayaan semangat di Hari Kartini Era…
Pakar sekaligus Kepala Pusat Riset Pendidikan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Trina Fizzanty menekankan penjurusan penting dilakukan pada…