Menjaga Pasar Domestik dan Meningkatkan Rantai Pasok Global

Jakarta - Di penghujung 2020 ini, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus menyusun strategi perdagangan yang lebih untuk tahun mendatang. Hal tersebut guna memulihkan perekonomian.

NERACA

Dalam Economic Summit 2020, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengakui, pihaknya akan fokus menjaga konsumsi dan pasar di dalam negeri dengan terus bangga dengan buatan Indonesia, serta meningkatkan keterlibatan Indonesia dalam rantai pasok global.

“Penghujung 2020 ini menjadi momentum tepat untuk kita belajar dan bersama-sama menyusun strategi perdagangan yang lebih baik di tahun mendatang. Sebagai negara besar, maka menjaga konsumsi dan pasar di dalam negeri adalah salah satu langkah tepat mendukung pemulihan ekonomi Indonesia,’ jelas Agus.

Di sisi lain, kata Agus, keterbukaan dan keterlibatan Indonesia dalam rantai pasok global juga menjadi keharusan. Sehingga dalam menjaga pasar utama dan terus membuka akses pasar baru di negaranegara nontradisional adalah langkah yang akan terus dilakukan agar produk-produk Indonesia semakin berdaya saing dan mendunia.

Beberapa hal tersebut penting dilakukan agar Indonesia siap berpacu dalam perdagangan dunia terutama dalam menghadapi ketidakpastian yang diakibatkan pandemi Covid-19. Sebagai implikasi dari kondisi pandemi tersebut, perdagangan dunia juga mengalami perlambatan.

IMF mengungkapkan, perdagangan dunia pada 2020 diperkirakan terkontraksi 10,4 persen. Namun, pada 2021, perdagangan dunia diperkirakan akan lebih baik dan tumbuh 8,3 persen dengan kontribusi terbesar dari negara-negara berkembang.

Situasi normal baru saat ini ialah sebuah proses transisi yang menuntut semua negara cepat beradaptasi dan berinovasi. Pandemi Covid-19 telah mengubah berbagai tatanan, termasuk dalam perdagangan dunia dan bisnis, mulai dari sistem produksi, komoditas unggulan, hingga sistem logistik.

“Kita harus dapat mengubah momentum krisis ini menjadi lompatan kesempatan dan kemajuan. Untuk itu, Kemendag telah melakukan pemetaan tantangan dan peluang di sektor perdagangan selama dan pascapandemi Covid-19,” ujar Agus.

Lebih lanjut, menurut, tantangan perdagangan yang saat ini dihadapi antara lain terkait perubahan perilaku konsumen dan pola perdagangan global, proteksionisme perdagangan dan meningkatnya hambatan perdagangan, kerja sama perdagangan antaranegara, serta potensi defisit neraca perdagangan dan resesi ekonomi.

Sedangkan, peluang perdagangan yang harus segera dimanfaatkan adalah pertumbuhan nilai perdagangan produk potensial baru, relokasi pusat-pusat industri dan investasi global, transformasi digital dan perkembangan teknologi informasi yang kian masif, serta pemanfaatan potensi pasar di kawasan potensial.

“Dengan melihat berbagai tantangan dan peluang, Kemendag telah dan akan terus melakukan berbagai langkah strategis dan evaluasi secara berkala untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional,” jelas Agus.

Agus menjabarkan, beberapa respons kebijakan strategis Kemendag antara lain larangan sementara impor binatang hidup dari Tiongkok yang dilakukan sejak Februari 2020; realokasi dan refocusing anggaran, termasuk program bantuan untuk pasar rakyat dan UMKM; stimulus ekonomi nonfiskal; pengamanan ketersediaan alat kesehatan, seperti masker dan alat pelindung diri (APD); dan stabilisasi harga dan jaminan stok barang kebutuhan pokok.

“Selain itu juga menjalankan strategi pengawasan barang beredar dan/atau jasa dalam perdagangan dalam jaringan (e-commerce); peningkatan fasilitasi ekspor; pengamanan bahan baku industri, termasuk impor bahan baku seperti gula yang banyak dibutuhkan UMKM pangan; pengaturan impor barang konsumsi; pemanfaatan forum kerja sama perdagangan internasional; serta pembukaan fasilitas perdagangan secara bertahap di era adaptasi kebiasaan baru,” papar Agus.

Selain itu, Agus menjelaskan, Kemendag juga telah menyusun strategi akselerasi pertumbuhan perdagangan untuk pasar domestik dan pasar global. Secara khusus terkait upaya peningkatan ekspor nonmigas, Kemendag juga telah menyusun strategi jangka pendek dan jangka menengah.

Strategi jangka pendek berorientasi pada pendekatan produk dan pendekatan pasar, sedangkan strategi jangka menengah dilakukan melalui pemetaan produk Indonesia di negara akreditasi yang telah mempunyai kekuatan.

Pada periode Mei—Oktober 2020, surplus perdagangan Indonesia justru memiliki tren meningkat. Secara kumulatif, neraca dagang Januari-- Oktober 2020 mencapai USD 17,1 miliar, melampaui neraca perdagangan Indonesia untuk keseluruhan 2017 dan merupakan capaian tertinggi sejak 2012.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin Dody Widodo pun mengakui bahwa, “melalui langkah tersebut, sektor industri manufaktur kita diharapkan dapat terus tumbuh dan berkembang sehingga akan meningkatkan pula ekspor dari barang-barang hasil hilirisasi industri kita dalam rantai nilai global.”

 Dody mengemukakan, Kemenperin berkomitmen memacu hilirisasi sektor industri untuk lebih meningkatkan nilai tambah sumber daya alam di dalam negeri. “Karena itu, pemerintah mendorong transformasi kita menjadi negara yang mengekspor barang-barang hasil hilirisasi industri,” ujar Dody.

Lebih lanjut, menurut Dody, untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah terus berbenah agar sektor manufaktur Indonesia semakin memiliki daya saing serta mampu meningkatkan ekspor produk hasil hilirisasi. Upaya yang dilakukan di antaranya penerapan Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) atau omnibus law.

 

 

BERITA TERKAIT

Di Pameran Seafood Amerika, Potensi Perdagangan Capai USD58,47 Juta

NERACA Jakarta –Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil membawa produk perikanan Indonesia bersinar di ajang Seafood Expo North America (SENA)…

Jelang HBKN, Jaga Stabilitas Harga dan Pasokan Bapok

NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam  menjaga stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan…

Sistem Keamanan Pangan Segar Daerah Dioptimalkan

NERACA Makassar – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA) telah menerbitkan Perbadan Nomor 12 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Di Pameran Seafood Amerika, Potensi Perdagangan Capai USD58,47 Juta

NERACA Jakarta –Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil membawa produk perikanan Indonesia bersinar di ajang Seafood Expo North America (SENA)…

Jelang HBKN, Jaga Stabilitas Harga dan Pasokan Bapok

NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam  menjaga stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan…

Sistem Keamanan Pangan Segar Daerah Dioptimalkan

NERACA Makassar – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA) telah menerbitkan Perbadan Nomor 12 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan…