Wakil Menteri LHK: Feisal Tamin Mentor Netralitas ASN

NERACA

Jakarta - Memperingati Hari Ulang Tahun Korps Pegawai Republik Indonesia ke 49. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyelenggarakan bedah buku berjudul "Feisal Tamin, Benteng Netralitas Aparatur Negara" di Jakarta, Jumat (27/11).

 

Buku yang juga biografi seorang Muhammad Feisal Tamin merupakan sebuah catatan berharga yang diharapkan bisa dijadikan cermin para birokrat untuk menjaga integritas, kemandirian, dan netralitas yang menjadi prasyarat tetap kokoh dan tegaknya NKRI.

 

"Feisal Tamin adalah mentor kita semua, beliau adalah seorang yang mentransformasikan Aparatur Sipil Negara (ASN) dari yang kurang profesional menjadi profesional, netral, dan sejahtera. Beliau juga adalah mediator yang handal, seorang inovator birokrasi yang membuat ASN bekerja efektif, dan profesional," ujar Wakil Menteri LHK, Alue Dohong dalam sambutannya.

 

Wamen Alue menambahkan jika penekanan netralitas ASN telah sesuai dengan Undang-undang. ASN diwajibkan tidak berpihak kemanapun dalam bentuk apapun dan untuk kepentingan siapa pun, sehingga ASN dapat mencurahkan pikiran pada tugas-tugas birokrasi agar menjadi ASN yang profesional.

 

Faisal Tamin yang hadir merasa terharu sekaligus tersanjung, serta berterima kasih atas apresiasi yang diterimanya ini. Dirinya mengatakan jika apa yang dilakukanya selama berkecimpung dalam dunia birokrasi adalah berdasarkan sumpahnya di atas Al-Qur'an saat dilanting sebagai birokrat.

 

"Saya bersumpah akan setia dan taat kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, saya akan bekerja dengan semangat dan tanggung jawab, saya akan meletakkan kepentingan negara di atas kepentingan apapun tidak pribadi tidak pula golongan, dan bahwa saya tidak mau dipengaruhi kepentingan lain dalam kerja saya. Itu menjadi dasar kerja saya, Alhamdulillah itu sudah berjalan sejak tahun 1961," tuturnya.

 

Muhammad Feisal Tamin merupakan seorang tokoh nasional yang lahir di Dompu, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat pada 15 Juni 1941. Feisal Temin merupakan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara pada Kabinet Gotong Royong (tahun 2001 - 2004). Sebagai birokrat beliau merintis karir dari bawah, hingga mencapai puncak karir birokrasinya sebagai Sekretaris Jenderal Depertemen/Kementerian Dalam Negeri pada periode tahun 1998 -1999.

 

Inovasi Feisal Tamin

 

Ketua Umum Korps Pegawai Negeri Sipil (KORPRI) Zudan Arif Fakhrulloh ikut memberi  sambutan. Zudan yang menyebut dirinya masih menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kementerian Dalam Negeri tahun 2000 saat Feisal Tamin menjadi Ketua KORPRI pertama di era reformasi, mengakui kiprah inovasi yang begitu besar dilakukan oleh Feisal Tamin untuk memajukan kinerja birokrasi saat itu.

 

"Saya ingat tagline bapak pada saat menjadi ketua KORPRI adalah profesional, netral, sejahtera. Tagline itu masih saya lanjutkan pada kepemimpinan saya di KORPRI tahun 2015 - 2020 karena masih relevan dan tepat," ujarnya.

 

Pada kesempatan tersebut Zudan juga meminta maaf jika di bawah kepemimpinannya masih ada oknum-oknum ASN yang tidak tegak pada ideologi Pancasila. Zudan berharap para ASN dapat meneladani nilai-nilai yang sudah dicetuskan oleh Feisal Tamin yang dapat di baca pada buku beliau ini.

 

Hadir dalam acara bedah buku ini Prof. Salim Said, Prof. Indra Djati Sidi, Prof. Ermaya Suradinata, Prof. Rokhmin Dahuri, dan para undangan, acara ini juga diikuti secara virtual oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) KLHK, dan Sekretaris Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota seluruh Indonesia. Mohar/Iwan

 

 

BERITA TERKAIT

Dua Pengendali Pungli Rutan KPK Sampaikan Permintaan Maaf Terbuka

NERACA Jakarta - Dua orang pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berstatus tersangka atas perannya sebagai pengendali dalam perkara pungutan…

Ahli Sebut Penuntasan Kasus Timah Jadi Pioner Perbaikan Sektor Tambang

NERACA Jakarta - Tenaga Ahli Jaksa Agung Barita Simanjuntak mengatakan penuntasan kasus megakorupsi timah dapat menjadi pioner dalam upaya perbaikan…

Akademisi UI: Korupsi Suatu Kecacatan dari Segi Moral dan Etika

NERACA Depok - Dosen Departemen Filsafat, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), Universitas Indonesia (UI) Dr. Meutia Irina Mukhlis mengatakan dalam…

BERITA LAINNYA DI Hukum Bisnis

Dua Pengendali Pungli Rutan KPK Sampaikan Permintaan Maaf Terbuka

NERACA Jakarta - Dua orang pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berstatus tersangka atas perannya sebagai pengendali dalam perkara pungutan…

Ahli Sebut Penuntasan Kasus Timah Jadi Pioner Perbaikan Sektor Tambang

NERACA Jakarta - Tenaga Ahli Jaksa Agung Barita Simanjuntak mengatakan penuntasan kasus megakorupsi timah dapat menjadi pioner dalam upaya perbaikan…

Akademisi UI: Korupsi Suatu Kecacatan dari Segi Moral dan Etika

NERACA Depok - Dosen Departemen Filsafat, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), Universitas Indonesia (UI) Dr. Meutia Irina Mukhlis mengatakan dalam…