Sentul City Merugi Lebih dari Rp 300 Miliar

NERACA

Jakarta – Emiten properti, PT Sentul City Tbk (BKSL) Tbk di kuartal tiga 2020 membukukan rugi lebih dari Rp300 miliar akibat penurunan pendapatan dari penjualan lahan. Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan di Jakarta, kemarin disebutkan, perseroan mencatatkan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp325,52 miliar

Kondisi ini berbanding terbalik pada priode yang sama tahun lalu masih membukukan laba bersih sebesar Rp28,12 miliar. Perseroan menyebutkan, kerugian yang diderita pada kuartal tiga tahun ini seiring dengan penurunan pendapatan perusahaan. Total pendapatan per September 2020 mencapai Rp247,54 miliar, anjlok 54,23% dibandingkan dengan posisi September 2019.

Pendapatan BKSL anjlok terutama dari penjualan lahan siap bangun, rumah hunian, ruko, dan apartemen. Dari pos tersebut, 2020, perusahaan mencatat pemasukan sebesar Rp114,51 miliar atau terkontraksi 72,53%. Penurunan pendapatan juga terjadi pada sektor pengelolaan kota menjadi Rp68,62 miliar dari sebelumnya Rp70,87 miliar. Adapun penerimaaan BKSL dari hotel, restoran, taman hiburan dan lain-lain terpantau tumbuh 21,21% menjadi Rp64,39 miliar dari Rp53,12 miliar.

Penurunan tersebut juga berimbas pada rugi usaha yang didapatkan perusahaan. BKSL tercatat mengalami rugi sebesar Rp164,99 miliar pada kuartal III/2020, berbanding terbalik dengan laba usaha sebesar Rp118,70 miliar yang dicetak pada kuartal III/2019. Dari sisi kewajiban, per akhir September, perusahaan tercatat memiliki liabilitas sebesar Rp8,21 triliun, naik dibandingkan catatan kuartal III/2019 sebesar Rp6,57 triliun Kewajiban ini terdiri dari liabilitas jangka panjang senilai Rp4,77 triliun dan jangka pendek senilai Rp3,44 triliun.

Sementara itu, jumlah kas dan setara kas BKSL pada kuartal III/2020 juga mengalami penurunan menjadi Rp201,37 miliar dari posisi 2019 sebesar Rp211,89 miliar. Asal tahu saja, perseroan di tahun ini sudah merevisi target pertumbuhan kinerja keuangan yang awalnya dipatok di atas 10% menjadi hanya 10% akibat dampak pandemi dan kelesuan ekonomi.

Di tengah performance kinerja keuangan yang melorot, perseroan belum lama ini dimohonkan ke Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) karena belum menyerahterimakan tanah dan bangunan kepada pembeli. Disebutkan, transaksi itu dilakukan dengan harga pembelian Rp901,73 juta. Seharusnya serah terima tanah dan bangunan dilaksanakan pada 31 Mei 2017. Namun, sampai dengan saat ini BKSL belum melakukan serah terima kepada pembeli tersebut.

BKSL menegaskan bahwa nilai tersebut tidak berdampak material terhadap kelangsungan usaha dan aktivitas operasional. Adapun yang memohonkan PKPU bernama Alfian Tito Suryansyah selaku pembeli tanah dan bangunan. Namun demikian, perseroan akan melakukan sejumlah upaya dengan mengajak pemohon PKPU bermusyawarah. Adapun, BKSL mengaku siap untuk menyelesaikan kewajibannya dengan sumber dana serta mekanisme pembayaran diambil dari kas perseroan.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…