Sumsel Dorong Hilirisasi Karet, Siapkan Dua Produk Unggulan

NERACA

Palembang - Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mendorong hilirisasi karet dengan menyiapkan dua produk unggulan yakni lateks cair dan kompon karet yang ditargetkan bisa memenuhi pasar dalam negeri hingga luar negeri dalam dua tahun ke depan.


Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan Rudi Arpian di Palembang, Rabu (18/11), mengatakan dua lokasi telah ditetapkan untuk menghasilkan produk hilirisasi itu yakni Kabupaten Musi Banyuasin untuk produk lateks cair dan Kabupaten Banyuasin untuk kompon karet.


“Untuk lateks cair sudah berproduksi di Muba, tinggal kompon karet karena pada 2020 ini pemkab gagal lelang. Tentunya akan dicoba lagi di 2021,” kata Rudi.


Upaya pemerintah provinsi untuk mendorong hilirisasi ini tak lain untuk meningkatkan nilai tambah dari perkebunan karet mengingat selama ini petani hanya menjual dalam bentuk bahan olahan karet (bokar).

Keuntungan yang diterima petani sangat rendah, apalagi di tengah anjloknya harga komoditas karet di pasar internasional. Harga karet dengan kadar kering sekitar 40 persen hanya berkisar Rp6.000—Rp7.000/Kg.

Sementara itu harga lateks cair yang sudah diolah di Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) di tingkat petani mencapai Rp20.000/kg.


“Terdapat selisih yang cukup jauh, tapi saat ini belum banyak petani di Muba yang beralih karena harus mengubah kebiasaan mereka. Petani harus menyadap di pagi hari (shubuh), tidak seperti selama ini,” kata dia.


Sumsel memiliki areal perkebunan karet seluas 1.307.011 hektare dengan produksi setiap tahun hampir 1 juta ton atau berkontribusi besar atas total produksi nasional sebesar 3,7 juta ton/tahun.


Sementara itu Kepala Perwakilan BI Sumsel Harry Widodo mengatakan perlu adanya perbaikan dari sisi hulu untuk peningkatan produktivitas dan peningkatan nilai tambah yang berbasis hilirisasi industri.

Ia mencontohkan, untuk komoditas karet, hilirisasi dapat diwujudkan melalui pembangunan industri ban baru, industri ban vulkanisir dan industri apparel (sarung tangan) hingga aspal karet. Ant

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

Ayo Kejar Reward Melalui Western Union bjb

NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

Ayo Kejar Reward Melalui Western Union bjb

NERACA Bandung - bank bjb terus melakukan inovasi berupa program yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabah. Paling anyar, bank…