Lindungi Diri dari DBD di Tengah Pandemi Covid-19

Meski Covid-19 masih jadi sorotan utama saat ini, Anda tidak boleh menurunkan kewaspadaan akan penyakit lain. Di musim hujan seperti sekarang, rawan akan penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Air menggenang dari hujan akhir-akhir ini tanpa disadari bisa menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Gigitan nyamuk Aedes aegypti betina menularkan virus penyebab DBD. Pada tahap awal, timbul demam tinggi, ruam, serta nyeri otot dan sendi. Tidak heran bila dulu DBD disebut break bone karena gejalanya termasuk nyeri sendi dan otot seperti tulang terasa retak.

Beberapa cara bisa dilakukan untuk mencegah penularan DBD. Sebagaimana dilansir laman Health X Change Singapura, secara garis besar Anda perlu melindungi diri dari gigitan nyamuk dan melindungi rumah sehingga tidak menjadi sarang nyamuk.

Lindungi diri dari gigitan nyamuk

1. Gunakan produk antinyamuk. Pertimbangkan untuk menggunakan produk antinyamuk pada kulit yang terbuka atau tidak tertutup busana. Produk antinyamuk biasanya berbentuk spray (semprot) atau losion. Dikutip dari Insider, pilih produk antinyamuk yang memiliki bahan aktif DEET atau diethyltoluamide. DEET akan menjauhkan nyamuk dengan menghalangi kemampuan mereka mencium manusia.

Nyamuk mengenali manusia lewat bau karbon dioksida dari napas dan bakteri di permukaan kulit. DEET bisa mengganggu proses ini dengan memproduksi bau yang menjauhkan nyamuk. Saat ada nyamuk yang mendarat di kulit, DEET membuat kulit terasa tidak enak.

2. Baju lengan panjang dan celana panjang

Selain penggunaan produk, turut disarankan lebih sering mengenakan baju dan celana panjang demi melindungi tubuh dari gigitan nyamuk.

3. Kelambu tidur

Penggunaan kelambu tidur akan efektif apalagi Anda tinggal di lingkungan yang dekat dengan kebun dan pepohonan. Namun, pastikan kelambu tidak berlubang sehingga bisa meloloskan nyamuk. Tetap lindungi diri dengan penggunaan produk antinyamuk.

Agar rumah tidak jadi sarang nyamuk

1. Semprotan antiserangga

Sebaiknya semprotkan cairan antiserangga pada titik-titik rumah yang gelap termasuk di bawah tempat tidur, sofa, dan belakang tirai. Jika takut mengganggu pernapasan, Anda bisa menggunakan antinyamuk alami seperti melarutkan minyak daun serai atau kulit jeruk.

2. Ganti air di vas bunga

Sebaiknya ganti air vas secara berkala. Kemudian pastikan alas pot juga dalam keadaan kering. Tidak hanya vas, genangan air juga terdapat pada tepat penampungan di bawah keran dispenser. Pastikan wadah rutin dikeringkan saat malam. Juga tutup wadah penampungan air, balik ember atau bak yang tidak digunakan. Kuras tampungan air secara berkala paling tidak seminggu atau dua minggu sekali.

3. Bersihkan dedaunan kering

Hobi Anda akan tanaman hias juga perlu dibarengi dengan rutinitas membersihkan dedaunan kering. Dedaunan kering ini bisa jadi tempat hinggap nyamuk bahkan bisa berkembang biak saat timbul genangan air.

BERITA TERKAIT

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…