Maybank Indonesia Raup Laba Rp 1,1 Triliun

NERACA

Jakarta - PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) membukukan laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali (PATAMI) tetap sama yaitu sebesar Rp1,1 triliun per 30 September 2020 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.  Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan menyebutkan, pengelolaan biaya secara disipilin, disertai dengan pertumbuhan yang solid di bisnis syariah dan peningkatan pendapatan non bunga membantu mengurangi dampak volatilitas, disrupsi pasar dan total kredit yang lebih rendah sebagai akibat wabah Covid-19. Hanya saja, aba sebelum pajak (PBT) turun sedikit sebesar 6,1% menjadi Rp1,5 triliun.

Kemudian pendapatan non bunga bank turun sebesar 7,1% menjadi Rp 1,7 triliun per September 2020. Tahun lalu, Bank menyertakan pendapatan one-off dari penyelesaian arbitrase domestik sebesar Rp101,0 miliar dan pendapatan terkait pajak sebesar Rp68,7 miliar. Sejalan dengan itu, pendapatan non bunga rutin untuk sembilan bulan meningkat sebesar 2,2% terutama berasal dari fee terkait Global Market, bancasurrance, investasi dan transaksi e-channel.  Fee terkait Global Market melonjak 85,3% menjadi Rp518,3 miliar pada September 2020, sementara fee Bancassurance dan Wealth Management terus bertumbuh dan membukukan peningkatan 26,7% menjadi Rp210,6 miliar dari Rp166,2 miliar tahun sebelumnya.   

Profil pendanaan bank terus menguat dengan rasio CASA meningkat dari 36,4% pada September 2019 menjadi 39,7% pada September 2020, didukung kenaikan rekening giro 13,4% dan rekening tabungan 5,9%.  Rasio Kredit terhadap Simpanan/Loan to Deposit (LDR bank saja) berada pada tingkat yang sehat sebesar 80,7%, sementara rasio Liquidity Coverage Ratio (LCR bank saja) tercatat sebesar 178,6% per September 2020, jauh di atas ketentuan minimum sebesar 100%.

Bank memberikan fokus pada transformasi digital yang tengah berjalan dengan meningkatkan dan menyempurnakan layanan digital banking.  Meskipun masih dalam tahap awal proses transformasi, digital banking telah mulai menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam akuisisi nasabah dan jumlah serta volume transaksi.  Transaksi finansial yang dilakukan melalui aplikasi Maybank2U (M2U) meningkat 132% menjadi 7,8 juta transaksi selama kuartal pertama hingga kuartal ketiga 2020, sementara lebih dari 60.000 rekening tabungan/simpanan dibuka dan lebih dari 76.000 rekening didaftar melalui M2U.

Sebagaimana dialami industri perbankan, bank mencatat penurunan pendapatan bunga bersih sebesar 8,4% menjadi Rp5,6 triliun yang terutama disebabkan oleh total outstanding pinjaman dan imbal hasil yang lebih rendah sebagai akibat dari penurunan suku bunga, serta dampak dari proses restrukturisasi pinjaman yang sedang berlangsung untuk nasabah yang terdampak pandemi. Marjin bunga bersih/Net Interest Margin sebesar 4,69% per September 2020 dibandingkan 4,97% pada September 2019.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…