Chandra Asri Bukukan Rugi US$ 19,72 Juta

NERACA

Jakarta – Perusahaan bahan kimia, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mencatatkan rugi bersih US$ 19,72 juta pada akhir September 2020, memburuk dibanding periode yang sama tahun 2019 yang tercatat laba bersih US$ 31,45 juta. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasikan di laman PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, kemarin.

Selain perolehan laba yang turun menjadi rugi, pendapatan perseroan pada akhir kuartal III 2020 turun 8,6% menjadi sebesar US$1,26 miliar dibanding priode yang sama tahun lalu tercatat US$ 1,38 miliar. Perseroan menjelaskan bahwa hal itu sebagai akibat dari harga penjualan rata-rata produk yang lebih rendah terutama untuk Olefins dan Polyolefins namun dengan permintaan sehat yang kontinyu menghasilkan peningkatan volume penjualan  menjadi 1,626 KT dari 1,394 KT.

Pada sisi beban pokok pendapatan tercatat US$ 1,22 miliar atau naik tipis  0,046% dibanding kuartal III 2019 sebesar US$ 1,22 miliar. Hal ini disebabkan disebabkan oleh harga minyak mentah Brent yang lebih rendah yang terkontraksi ke rata-rata US$ 41/bbl dibandingkan dengan US$ 65/bbl di sepanjang sembilan bulan 2019. Namun, hal ini sebagian diimbangi oleh konsumsi Naphtha yang lebih tinggi akibat peningkatan kapasitas dan produksi. ·

Belum lama ini, perusahaan berhasil menyelesaikan penerbitan obligasi senilai Rp1 triliun pada 26 Agustus 2020 lalu. Penerbitan tersebut 100% telah terserap pasar. Ini merupakan penerbitan obligasi rupiah terbesar yang dilakukan oleh perusahaan hingga saat ini. Penerbitan tersebut menawarkan kupon dalam mata uang rupiah sebesar 8,2% untuk seri A dengan tenor 3 tahun, 8,7% untuk seri B dengan tenor 5 tahun, dan 9,2% untuk seri C dengan tenor 7 tahun. PT BCA Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas bertindak sebagai Penjamin Utama Emisi dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sebagai Wali Amanat.

Transaksi ini menandai kesuksesan Chandra Asri dalam memasuki pasar fixed income domestik, sebagai bagian dari Program Obligasi Rupiah Berkelanjutan III Perusahaan yang disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan target pendanaan Rp5 triliun selama tahun 2020 hingga 2022. Erwin Ciputra, Presiden Direktur Chandra Asri pernah bilang, pihaknya berterima kasih atas dukungan yang solid dan terus menerus dari para investor. “Sehingga penerbitan terbesar kami sebesar Rp1 triliun ini dapat terserap pasar secara penuh, meskipun dihadapkan dengan masa pandemi yang menantang ini,” kata dia.

Transaksi yang menguntungkan dan kompetitif ini terlaksanakan di masa yang dinamis dan tidak stabil dan hal ini semakin menegaskan kembali penawaran menarik dari Chandra Asri ke pasar utang dan meningkatkan diversifikasi sumber pendanaan perseroan. Penerbitan obligasi ini, kata dia, mendapat peringkat idAA- dari Pefindo, lembaga pemeringkat kredit pertama dan terpercaya di Indonesia. Pefindo menilai kapasitas Chandra Asri untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut sangat kuat, dibandingkan penerbit obligasi lainnya di Indonesia.

 

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…