Ditengah Pandemi UMKM Wajib Didorong

NERACA

Jakarta - Di tengah perlambatan ekonomi dan perdagangan global serta kondisi pandemi Covid-19, para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) diharapkan dapat memanfaatkan peluang-peluang yang ada.

Di antaranya, dengan memanfaatkan momentum bergeraknya kembali roda perekonomian di dalam negeri serta pulihnya perekonomian di beberapa negara tujuan ekspor Indonesia. Pemanfaatan peluang ini juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.

“Para pelaku UKM Indonesia yang berjumlah sekitar 64 juta harus memanfaatkan setiap peluang yang ada secara maksimal. Hal ini mengingat UKM sendiri berkontribusi sebesar 61,07 persen dari total produk domestik bruto (PDB) dan diperkirakan berkontribusi sebesar 14,37 persen dari total ekspor nonmigas nasional,” ujar Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.

Dalam upaya pengembangan ekspor, menurut Agus, ada berbagai tantangan yang dihadapi oleh para pelaku UKM, diantaranya meliputi keterbatasan kapasitas produksi, modal, dan sumber daya manusia; keterbatasan pemenuhan sertifikasi standar; serta keterbatasan dalam kemampuan memasarkan produknya.

“Tantangan-tantangan tersebut dapat dihadapi dengan strategi dan kebijakan yang tepat. Kemendag telah menggiatkan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan ekspor, termasuk di masa pandemi ini,” imbuh Agus.

Beberapa langkah tersebut, Agus menjabarkan, antara lain memaksimalkan keberadaan perwakilan perdagangan di luar negeri; penguatan daya saing UKM; mendorong pemberian fasilitasi para pelaku ekspor, khususnya UKM ekspor untuk mengikuti kegiatan promosi virtual. Kemudian,menjajaki peluang bisnis maupun one on one meeting antara eksportir dengan buyer di luar negeri secara virtual. Lalu, mendorong pelaku usaha ekspor memanfaatkan akses pasar ke negara mitra FTA, serta memberikan stimulus pembiayaan untuk meningkatkan ekspor dan perdagangan dengan membantu pelaku ekspor yang terdampak Covid-19.

Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga pun mengungkapkan, pemerintah harus memberikan kemudahan berusaha bagi IKM/UMKM, seperti dalam aspek pemberian kredit yang mudah atau stimulus. “Tujuannya yaitu agar peran IKM/UMKM dalam pembangunan ekonomi bisa semakin besar," ungkap Jerry.

Jerry mengatakan, para pelaku IKM/UMKM perlu mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan akses pembiayaan melalui proses asesmen yang lebih sederhana dan bunga yang lebih kompetitif. Untuk itu, sinergi semua pihak dalam meningkatkan daya saing IKM/UMKM Indonesia penting dilakukan agar IKM/UMKM dapat berkontribusi terhadap ekspor Indonesia.

“Seperti diketahui, bahwa saat ini kontribusi IKM/UMKM terhadap ekspor Indonesia masih kurang dari 10 persen. Tingkat kontribusi ini jauh lebih rendah dibandingkan beberapa negara lain, seperti Swiss, Tiongkok, Belanda, Jepang, Amerika Serikat, dan beberapa negara anggota ASEAN seperti Thailand, Filipina, Malaysia, dan Vietnam,” Jerry.

Maka, menurut Jerry, guna membangkitkan gairah dunia usaha lokal berorientasi ekspor tanpa mengesampingkan kearifan budaya lokal, kebijakan penguatan pasar dalam negeri harus menjadi salah satu program prioritas pemerintah. Penguatan pasar dalam negeri dilakukan dengan mengamankan pasar dalam negeri dari gangguan impor, memperluas pasar dan pusat distribusi, serta meningkatkan kepatuhan peredaran barang.

“Selain itu, juga memberikan peluang sebesar-besarnya bagi wirausaha nasional dalam memasok kebutuhan pasar dalam negeri dan ekspor, termasuk promosi penggunaan produk dalam negeri," ujar Jerry.

Kebijakan lainnya, lanjut Jerry, adalah kewajiban pembelian oleh pemerintah atas produk dalam negeri, promosi ekspor, serta mendukung kolaborasi dan global entrepreneurship. Selain itu, juga penting dilakukan pemberian informasi yang lengkap mengenai strategi pemasaran produk dan peningkatan promosi produk lokal yang terintegrasi secara nasional lewat platform niaga elektronik.

Dalam hal ini maka diharapkan dengan adanya penjualan melalui platform niaga elektronik, UMKM dapat juga melakukan transaksi secara nontunai.

"Tentu menjadi harapan kita bersama jika IKM/UMKM Indonesia yang mampu mengekspor produknya hingga ke mancanegara, khususnya melalui platform niaga elektronik. Selain itu, dengan memanfaatkan platform niaga elektronik, IKM/UMKM juga dapat semakin terbuka terhadap ekosistem digital sehingga memudahkan dalam perluasan pasar dan peningkatan daya saing," jelas Jerry.

 

BERITA TERKAIT

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…