Manfaat Ikut Sekolah Lapang Iklim Satu Musim Dirasakan Petani Jateng

NERACA

Jakarta - Stasiun Klimatologi Kelas I Semarang telah berhasil melaksanakan kegiatan Sekolah Lapang Iklim (SLI) Operasional tahun 2020 selama satu musim tanam komoditas tembakau di Desa Legoksari, komoditas Cabai di Desa Kalimanggis, serta komoditas tomat di Desa Jogoyasan, Kabupaten Magelang. Hal ini disampaikan dalam acara Penutupan SLI Operasional Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020 yang dilaksanakan di Kabupaten Temanggung.

 

Kepala Stasiun Klimatologi Semarang, Tuban Wiyoso, menyampaikan bahwa SLI Operasional pendampingan tumpang sari kopi tembakau yang akan dilaksanakan ini merupakan kelanjutan dari SLI bawang merah di Desa Legoksari Kec. Tlogomulyo Kab. Temanggung yang sudah dipanen pada 6 Juni 2020.

 

“Kegiatan SLI pendampingan ini dilaksanakan karena pada saat SLI bawang merah belum semua materi bisa disampaikan secara optimal disebabkan adanya pandemi Covid-19,” ujar Tuban, Jumat (16/10).

 

Pada pelaksanaan kegiatan SLI Operasional ini, lanjut Tuban, target peserta kegiatan difokuskan pada kelompok tani binaan. Kegiatan ini juga dilakukan secara berkesinambungan selama beberapa tahun kedepan dan menggandeng dinas pertanian setempat.

 

"SLI Operasional ini diikuti oleh 27 petani unggulan yang ada di beberapa desa di Kecamatan Tlogomulyo (15 orang dari Desa Legoksari, 4 orang dari desa Langgeng, 4 orang dari Desa Losari dan 4 orang dari Desa Pagersari) dan 3 orang PPL dari BPP Tlogomulyo. Sementara tanaman kopi dan tembakau berada di lahan petani di Desa Legoksari," lanjutnya.

 

Bupati Temanggung HM Al Khadziq menyampaikan, secara umum kondisi tanaman tembakau dan olahan tembakau bagus, serta produksi per luasan meningkat. Tetapi Informasi akan terjadi kemarau basah menjadikan harga jual pasar tembakau kering cenderung rendah, rata-rata Rp45.000 - 50.000.

 

“Walaupun kadar air tembakau tinggi, di kawasan Legoksari dan sekitarnya masih bisa menghasilkan Grade F bahkan ada yang Grade G (tembakau yang memiliki warna hitam mengkilap dan aroma keras),” tambahnya.

 

Kepala Stasiun Klimatologi Semarang juga menambahkan, hujan yang pernah terjadi di musim kemaru pada bulan Agustus merangsang munculnya bunga di tanaman kopi. Melalui informasi prakiraan hujan yang disampaikan BMKG pada bulan Agustus, petani dapat menentukan waktu petik untuk mendapatkan daun dengan kualitas yang baik sebelum terkena hujan. Selain itu, petani bisa menentukan waktu terbaik merajang tembakau untuk memperoleh pengeringan yang optimal.

 

Sementara itu, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, juga menyampaikan peluang terjadinya La Nina. Kondisi tersebut tentunya dapat berpotensi meningkatkan curah hujan 20%-40% di sebagian besar wilayah Indonesia. Bahkan presiden pun sudah mengingatkan untuk mewaspadai bencana hidrometeorologi yang dapat dipicu oleh dampak adanya La Nina.

 

“BMKG sudah menghitung seberapa besar dampak La Nina terhadap potensi peningkatan curah hujan, termasuk di wilayah Jawa. Yang akan mengalami kenaikan 20%-40% tersebut sebagian besar di wilayah Jawa bagian selatan dan timur. Untuk wilayah Temanggung, _alhamdulillah_ Pak Bupati, peningkatannya tidak signifikan. Namun meskipun begitu tetap harus waspada, karena tanpa La Nina pun curah hujan bulanan di Wilayah Kabupaten Temanggung termasuk kategori tinggi, sehingga beberapa titik di wilayah Temanggung rawan longsor saat musim hujan, terutama pada lereng-lereng gunung/pegunungan,” jelas Dwikorita.

 

Sebelum mengakhiri sambutannya, Dwikorita menegaskan "Berdasarkan informasi tersebut maka perlu diwaspadai bersama potensi curah hujan yang akan terjadi dan dampaknya terhadap kegiatan pertanian, sehingga penting kiranya untuk dapat melakukan perencanaan dan upaya intervensi untuk mencegah kerusakan maupun dampak lainnya, sehingga produksi pertanian dapat tumbuh secara optimal,” tuturnya.

 

Ucapan terima kasih disampaikan Kepala BMKG kepada mitra BMKG sekaligus penasehat kegiatan SLI Operasional di Provinsi Jawa Tengah, anggota komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (Bpk. Ir. Sudjadi), para Kepala Daerah dan Dinas/Instansi setempat, serta stakeholder atas dukungannya kepada BMKG sehingga terlaksananya kegiatan SLI Operasional Prov. Jawa Tengah dengan baik.

 

“Tidak lupa kami ucapkan juga terima kasih kepada Deputi Bidang Klimatologi beserta tim SLI pusat yang telah menyiapakan desain dan konsep program SLI, Kepala Stasiun Klimatologi Klas I Semarang dan tim pelaksana SLI di lapangan sehingga aktivitas SLI berjalan lancar,” tutup Dwikorita. Mohar

 

 

 

BERITA TERKAIT

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…

Iqbal Irsyad dan Berman Nainggolan Mengartikulasikan Visi dan Misi Mereka

NERACA Jakarta – Di acara halalbihalal pada hari Senin (16/4) yang lalu, Muhammad Iqbal Irsyad, calon Ketua PWI DKI Jakarta,…

Pemkot Serang Prioritaskan Pembangunan Fisik di RKPD Tahun 2025

NERACA Serang - Pemerintah Kota (Pemkot) Serang memprioritaskan pembangunan fisik pada rencana kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun Anggaran 2025. Pejabat…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…

Iqbal Irsyad dan Berman Nainggolan Mengartikulasikan Visi dan Misi Mereka

NERACA Jakarta – Di acara halalbihalal pada hari Senin (16/4) yang lalu, Muhammad Iqbal Irsyad, calon Ketua PWI DKI Jakarta,…

Pemkot Serang Prioritaskan Pembangunan Fisik di RKPD Tahun 2025

NERACA Serang - Pemerintah Kota (Pemkot) Serang memprioritaskan pembangunan fisik pada rencana kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun Anggaran 2025. Pejabat…