Penjualan Cisadane Sawit Raya Naik 22,42%

NERACA

Jakarta – Emiten perkebunan, PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) berhasil menorehkan kinerja positif di tengah pandemi Covid-19. Pasalnya, di semester pertama tahun ini mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp43,04 miliar atau melejit 872,65% dibanding akhir semester pertama 2019 yang mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp4,4 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasikan di Jakarta, kemarin.

Selain itu, perseroan juga membukukan total penjualan usaha pada semester pertama tahun 2020 sebesar Rp273,33 miliar, atau tumbuh 22,42% dibanding akhir Juni 2019 yang tercatat sebesar Rp223,46 miliar. Tapi beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp163,85 miliar atau tumbuh 3,16% dibanding semester I 2019, yang tercatat sebesar Rp158,04 miliar.

Selain itu, pada sisi ekuitas tercatat senilai Rp559,19 miliar atau naik 20,47% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp464,9 miliar. Sementara itu, kewajiban perseroan tercatat sebesar Rp825,39 miliar atau mengalami penyusutan 8,63% dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp903,65 miliar.  Adapun aset perseroan tercatat senilai Rp1,38 triliun atau naik 1,16% dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat senilai Rp1,36 triliun.

Kemudian kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi tercatat Rp68,33 miliar atau naik 25,92% dibandingkan semester 1 2019 yang tercatat sebesar Rp54,36 miliar.  Tahun ini, perseroan menetapkan menetapkan tidak akan merevisi target yang sudah ditetapkan di awal tahun. Perseroan mengakui target perusahaan fokus pada hal yang bisa diperhitungkan yakni produksi sawit. CSRA menargetkan bisa produksi 350.000 ton Tandan Buah Segar (TBS) dan 62.000 ton CPO di sepanjang tahun ini. Sepanjang 2019, CSRA hanya produksi TBS inti sebanyak 290.548 ton dan CPO 47.194 ton.

Direktur Cisadane Sawit Raya, Seman Sendjaja pernah menyampaikan optimistis, hasil produksi dapat naik seiring dengan profil umur tanaman kelapa sawit milik perseroan yang relatif muda sehingga menjamin keberlanjutan peningkatan produksi setiap tahunnya. “Tentu akan naik, diharapkan lebih dari 15%. Sekarang saya tidak bisa prediksi, karena ada faktor cuaca, namun dengan profil tanaman kami yang masih banyak tanaman muda, otomatis setiap tahun untuk beberapa tahun ke depan produksi kami masih akan meningkat,” ujarnya.

Selain itu, dirinya juga menuturkan, dana yang dihimpun dari hasil IPO ini akan mendorong pertumbuhan dan pengembangan bisnis perseroan sehingga semakin baik di masa mendatang. “Kami informasikan bahwa CSRA mengalami oversubscribed lebih dari 3 kali setelah masa penawaran umum yang berlangsung,” kata Seman.

Sementara itu, perseroan telah menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure/ capex) hingga Rp 35 miliar yang bersumber dari internal kas perusahaan. “Capex tahun ini, kami sudah persiapkan beberapa versi. Versi optimistis maupun versi konservatif. Tergantung dari harga CPO nanti. Kalau harga CPO bisa tinggi, cashflow kami bagus, capex kami bisa versi optimistis,” ujarnya.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…