Akuisisi Lippo Mall Puri - LMIRT Bidik Dana Rights Issue Rp 3,03 Triliun

NERACA

Jakarta – Danai akuisisi Lippo Mall Puri, Lippo Malls Indonesia Retail Trust (LMIRT) akan melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue guna menghimpun dana sebesar 280 juta dolar Singapura (S$280 juta). Dengan estimasi kurs dolar Singapura Rp10.845, maka nilai target rights issue tersebut berkisar Rp3,03 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

LMIRT akan melakukan pencatatan efek sebanyak 4,68 miliar saham dari 2,92 miliar saham yang tersedia melalui skema rights issue. Dengan kata lain, 100 lembar saham LMIRT dapat digunakan untuk memesan 160 efek tambahan dengan harga S$60 sen per unit. Aksi ini dilakukan guna mendanai pembelian Lippo Mall Puri sebesar Rp3,5 triliun atau S$330,2 juta dari Mandiri Cipta Gemilang (MCG) yang merupakan anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Adapun LPKR juga bertindak sebagai sponsor dari LMIRT.

Laporan tersebut juga menyebutkan, apabila LPKR mengalokasikan 72,5% atau lebih dari efek yang dimiliki, maka LMIRT akan menjadi anak usaha dari LPKR. Sebelumnya, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), LMIRT juga akan mencari pinjaman dari perbankan untuk mengumpulkan modal akuisisi. Dana yang ditargetkan didapat dari upaya ini adalah senilai 120 juta dolar Singapura.

Dana yang didapat LMIRT kemudian akan diberikan ke anak usaha LPKR lainnya, Binjaimall Holdings Pte. Ltd., yang nantinya disetorkan ke PT Puri Bintang Terang (PBT) untuk membayar harga jual beli kepada penjual, Mandiri Cipta Gemilang (MCG), yang juga merupakan anak usaha LPKR. Mandiri Cipta Gemilang juga akan memberikan vendor financing kepada Binjaimall Holding sebesar S$40 juta.

Manajemen LMIRT menyatakan, setelah proses akuisisi rampung, maka Lippo Mall Puri akan menjadi aset utama perusahaan karena prospek tingkat okupansi yang tinggi akan menarik tenant-tenant baru.Manajemen juga menambahkan, pemulihan pendapatan sewa kemungkinan akan mulai terjadi pada akhir 2021 mendatang. Dampak negatif dari pandemi virus corona menghasilkan peluang bisnis bagi perusahaan untuk mengakuisisi aset dengan potensi apresiasi nilai yang tnggi dengan harga yang rendah.

Di semester pertama 2020,  PT Lippo Karawaci Tbk  mencatatkan rugi bersih sebesar Rp1,25 triliun. Jumlah tersebut menyusut 14,38% dibandingkan rugi bersih di periode yang sama tahun lalu senilai Rp1,46 triliun. Salah satu penyebab kerugian bersih adalah beban keuangan LPKR masih cukup tinggi, yakni mencapai Rp726,84 miliar di semester I/2020. Angka itu lebih tinggi 26,58 persen dibandingkan beban keuangan semester I/2019 senilai Rp574,23 miliar.

Selain itu, LPKR mencatatkan rugi dari entitas asosiasi dan ventura bersama senilai Rp143,75 miliar pada paruh pertama tahun 2020. Padahal, pada semester I/2019, LPKR masih laba Rp176,28 miliar.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…