Indika Energy Rilis Surat Utang US$ 650 Juta

NERACA

Jakarta – Danai pelunasan utang, PT Indika Energy Tbk (INDY) melalui perusahaan terkendali berencana menerbitkan surat utang senilai US$650 juta yang akan dicatatkan di bursa Singapura atau SGX-ST. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, dana dari hasil penerbitkan surat utang dalam mata uang asing itu akan digunakan untuk pelunasan kewajiban, pengembangan usaha, pembiayaan beragam usaha dan pembiayaan korporasi pada umumnya.Diterangkan, surat utang dengan tanggal jatuh tempo selambat-lambatnya 2027 ini, diharapkan dapat memperpanjang profil jatuh tempo dan skema pembayaran surat utang.

Dijelaskan, jika nilai penerbitan surat utang itu melebihi 50% dari ekuitas perseroan, maka perseroan akan mengelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 26 Oktober 2020 guna memperoleh persetujuan aksi korporasi ini. Untuk itu, perseroan dan empat anak usaha bertindak sebagai penjamin dari surat utang tersebut. Empat anak usaha perseroan adalah; PT Indika Inti Corpindo (IIC), PT Tripatra Engineering (TPE), PT Tripatra Engineer and Contructors (TPEC) dan Tripatra Pte Ltd (TRIS).  

Sementara itu, pada laporan keuangan triwulan I 2020, tercatat utang jangka pendek perseroan terdiri dari; obligasi senilai US$25,6 juta, utang Bank US$ 7,5 juta dan utang pihak ketiga sebesar US$ 293,99 juta. Berdasarkan catatan Moody’s Investors Service, Indika Energy memiliki tiga obligasi yang sedang berjalan. Surat utang dengan tenggat jatuh tempo terdekat adalah senior notes V tahun 2017 sebesar US$265 juta yang diterbitkan oleh Indika Energy Capital II Pte. Ltd yang memiliki tenor hingga tahun 2022.

Dua surat utang lainnya adalah senior notes IV tahun 2013 yang diterbitkan Indo Energy Finance II B.V senilai US$285 juta yang akan jatuh tempo pada tahun 2023 dan senior notes VI tahun 2017 yang diterbitkan oleh Indika Energy Capital III Pte. Ltd senilai US$575 juta yang akan jatuh tempo pada tahun 2024.

Sebelumnya, Lembaga pemeringkat internasional tersebut juga sempat merevisi outlook atau prospek INDY akibat tren pelemahan harga batu bara termal yang tidak luput dari imbas penyebaran Covid-19. Pada Mei lalu, Moody’s mengumumkan merevisi outlook perseroan dari stabil menjadi negatif. Kendati demikian, corporate family rating (CFR) dipertahankan di level Ba3.

Afirmasi peringkat Ba3 untuk INDY mencerminkan bisnis perseroan yang terdiversifikasi yang mana perseroan memiliki saldo kas yang besar, utang jangka pendek terkelola, serta kebijakan keuangan yang prudent.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…