Perluas Jangkauan Investor - Trinitas Metals Bawa Anak Usaha Go Public

NERACA

Jakarta – Dukung pengembangan bisnis anak usaha, PT Trinitas Metals and Minerals Tbk (PURE) berencana membawa anak usahanya PT Hidrotech Metal Indonesia untuk go public di bursa Kanada denngan membidik dana hingga miliaran dollar Amerika Serikat, “Kelasnya nanti akan menjadi berukuran billion dollar AS, setelah mendapat pendanaan dari dalam negeri dan IPO di Kanada,”kata Direktur Utama PURE, Petrus Tjandra di Jakarta, kemarin.

Lebih lanjut dia menjelaskan, rencana IPO anak usaha tersebut masih menunggu sertifikasi teknologi STAL (Step Temperature Acid Technology), yakni teknologi dalam pengolahan nikel dan kobalt berbasis hidrometalurgi.“Seritifikasi STAL tinggal menunggu saja, diharapkan akhir tahun ini sudah keluar, dan begitu keluar, IPO Hydrotech Metal Indonesia mulai kami urus pada awal tahun 2021,” jelas dia.

Dia menambahkan, bursa Kanada dipilih karena dipandang dapat memperluas jangkauan investor yang paham akan industri tambang. Di dunia, untuk tambang itu, Kanada dan Australia sangat paham akan industri tambang. Tapi karena Australia terdampak Covid-19, maka dipilih Kanada. Untuk diketahui, kapitalisasi pasar PURE tercatat Rp402,7 miliar. Sedangkan pendapatan tercatat Rp86,4 miliar dan membukukan rugi Rp6,3 miliar.

Selain itu, lanjut Petrus, pihaknya juga akan membangun pabrik smelter nikel di kawasan ekonomi khusus (KEK) Palu. Rencananya, pembangunan pabrik smelter nikel seluas 200 hektare ini diharapkan dapat rampung pada Oktober 2021. Pembangunan pabrik tersebut merupakan kerja sama dengan PT Bangun Palu Sulawesi Tengah (PT BPST) yang telah ditandatangani surat kesepakatan bersamanya pada 16 September 2020.

Dalam kerja sama strategis tersebut, PT BPST akan menyediakan lahan seluas 200 hektare di KEK Palu beserta dengan peralatan pembangunan bagi perseroan.“Posisi Palu itu lebih dekat dengan banyak konsumen untuk ekspor ke China, Jepang, atau Korea. Jadi, lokasi KEK sangat strategis untuk ekspor sehingga kami berharap dapat memangkas biaya logistik dan produksi kami,” ujar Petrus.

Kendati demikian, PURE belum memberikan keterangan secara detail terkait total investasi untuk membangun pabrik tersebut dan total kapasitas produksi dari smelter nikel itu. Adapun, operasional pabrik tersebut nantinya akan memanfaatkan teknologi hidrometalurgi Step Temperatur Acid Leach (STAL) yang tengah dikembangkan oleh perseroan.

Untuk diketahui, hidrometalurgi adalah teknologi memurnikan logam dengan metode kimia yang efisien dan ramah lingkungan. Teknologi itu diklaim perseroan dapat mengolah bijih nikel laterit berkadar rendah menjadi nikel cobalt atau logam nikel murni kelas satu. Manajemen PURE menilai teknologi STAL dapat menekan biaya investasi dibandingkan dengan teknologi High Pressure Acid Leach (HPAL) atau pemurnian nikel yang saat ini banyak dilakukan oleh penambang lain.

Kata Petrus, kalau HPAL itu investasi minimal US$1-2 juta dan sedangkan dengan teknologi hidrometalurgi sekitar 70-80% lebih murah daripada itu. Dengan demikian, dengan investasi lebih murah dan tepat guna sehingga perseroan akan jadi perusahaan yang paling menguntungkan.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…