Berkah Layanan Digitalisasi - BEI Jadi Catat IPO Tertinggi Asia Tenggara

NERACA

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi bursa di Asia Tenggara yang mencatatkan aksi korporasi berupa penawaran saham umum perdana atau initial public offering (IPO) terbanyak sepanjang tahun ini.”Hal ini patut disyukuri karena Indonesia masih menjadi bursa dengan IPO terbanyak di ASEAN. Angka ini akan terus bertambah mengingat masih terdapat lima calon perusahaan yang sedang dalam proses melakukan penawaran umum,”kata Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi dalam diskusi webinar di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, digitalisasi berperan penting dalam merealisasikan kegiatan edukasi kepada calon emiten yang akan bergabung dalam daftar perusahaan terbuka. Dia menambahkan sejak awal tahun hingga kemarin, sudah ada 46 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI. Disebutkannya hingga akhir Agustus 2020, BEI sudah menjalankan lebih dari 3.500 kegiatan edukasi secara online dengan jumlah hampir 800.000 orang. Hal ini dianggapnya tidak mungkin dilakukan dengan pertemuan fisik.

Selama masa PSBB ini, BEI tidak menghentikan operasional maupun layanan ke publik termasuk kegiatan edukasi kepada calon investor apalagi calon emiten melalui pemanfaatan teknologi dan media digital. Sepanjang tahun ini melalui digital platform, peningkatan investor di pasar modal Indonesia tercatat naik 26% menjadi lebih dari 3,1 juta investor. Inovasi untuk kemajuan pasar modal Indonesia dianggap sebagai alasan pertumbuhan angka investor tersebut. 

Asal tahu saja, dengan diterapkannya WFH karena PSBB banyak juga kalangan masyarakat menengah atas yang justru melek investasi pasar modal. Apalagi untungnya transaksi maupun pendaftaran investor pasar modal mulai nge-trend dilakukan secara online. Para sekuritas kini berlomba-lomba menyediakan aplikasi transaksi saham dan pendaftaran secara online.

Sejak mengimplementasikan scripless trading di dua dekade yang lalu, Bursa Efek Indonesia sudah mengandalkan teknologi informasi untuk menyediakan layanan kebursaan yang prima bagi seluruh stakeholder sekarang bisa mengakses pasar modal secara digital melalui internet. Lebih lanjut, Inarno mengatakan pihaknya terus meningkatkan platform teknologi informasi untuk dapat meningkatkan literasi pasar modal dan perlindungan investor. Pihaknya optimis dengan hal tersebut pasar modal Indonesia bisa bangkit seiring dengan langkah strategis yang dicanangkan oleh pemerintah dan otoritas di jasa keuangan dalam menangani dampak pandemi Covid-19.

Sementara pengusaha nasional Hary Tanoesoedibjo mengatakan, memang sudah saatnya pasar modal Indonesia tak lagi bergantung dari investor asing. Sebab pasar modal Indonesia akan sangat rentan setiap kali terjadi guncangan."Investor lokal sudah dominan, itu berita sangat luar biasa. Pasar modal yang kuat itu kalau kekuatannya ditopang oleh basis investor lokal yang lebih dominan daripada asing. Karena asing itu come and go, kalau lokal ya mau nggak mau harus di sini, pasar modalnya BEI. Kalau asing banyak di seluruh dunia," terangnya.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…