Indonesia Hanya Gunakan Vaksin yang Sudah Teruji

 

Oleh : Zakaria, Pemerhati Kesehatan Masyarakat

Uji Klinis vaksin Covid-19 tetap menunjukkan progres, namun Indonesia berkomitmen untuk hanya menggunakan vaksi yang telah teruji, memiliki efektifitas dan keamanan serta izin edar.

Wiku Adisasmito selaku Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 menyampaikan, pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia World Health Organization (WHO) yang tidak akan mempromosikan vaksin covid-19 sebelum benar-benar terbukti aman dan melalui uji klinis tahap 3.

                Dalam kesempatan berbeda, Menteri Riset dan Teknologi, Bambang PS Brodjonegoro mengaku dirinya setuju dengan WHO, sebab hanyak vaksi yang telah teruji boleh diberikan kepada masyarakat.

                WHO juga telah mencatat terdapat 33 kandidat vaksin yang sudah masuk tahap uji klinis dan 143 kandidat vaksin yang masih dalam tahap uji preklinis di seluruh dunia.

                BPOM Indonesia menyebutkan, dari ratusan kandidat vaksin covid-19 tersebut, terdapat 2 jalur pengembangan vaksin yang tengah dilakukan Indonesia.

                Perlu diketahui pula, bahwa saat ini Indonesia tengah mengembangkan vaksin Merah Putih yang dipimpin LBM Eijkman. Selain itu, PT Bio Farma bekerjasama dengan perusahaan asal Tiongkok, Sinovac, juga sedang mengembangkan vaksin covid-19 yang diperkirakan akan diproduksi awal 2021.

                Perlu diketahui pula, Vaksin Merah Putih dikembangkan dengan menggunakan DNA virus asli Indonesia. Vaksin tersebut hanya menggunakan subpartikel atau bagian-bagian tertentu dari virus covid-19.

                Vaksin Merah Putih ditargetkan akan diproduksi secara masal pada pertengahan 2021. Namun, sebelum vaksin Covid-19 benar-benar ada, pemerintah daerah diminta menggalakkan kembali protokol kesehatan di wilayah masing-masing.

                Selain memproduksi vaksin asli Indonesia, pemerintah juga akan memproduksi vaksin hasil kerja sama dengan Sinovac, dimana vaksin tersebut masih dalam proses uji klinis tahap ketiga.

                Jika Uji Klinis ini berhasil, maka vaksin tersebut akan diproduksi awal 2021. Rencananya, Indonesia bakal membuat 290 juta vaksin hingga akhir 2021.

                Sementara itu, Vaksin covid-19 yang tengah menjalani uji klinis, diproyeksikan akan diberikan kepada daerah yang paling terdampak pandemi tersebut saat prosedur uji klinis dan izin edar selesai dilakukan.

                Airlangga Hartarto selaku Menteri Koordinator Perekonomian mengatakan, sekitar 180 juta warga Indonesia akan mendapatkan vaksin tersebut pada tahun depan apabila vaksin telah ditemukan.

                Dirinya menjelaskan, vaksin diprediksi tidak cukup hanya diberikan satu kali. Setiap orang bisa menerima lebih dari 1 kali suntikan untuk mendapatkan imunitas terhadap virus corona.

                Apabila terdapat 180 juta orang akan melakukan vaksin dan dilakukan sebanyak 2 kali, maka pemerintah wajib menyediakan 360 juta dosis vaksin.

                Di tempat terpisah, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartarto, mengungkapkan pemerintah sudah menyiapkan dana pengadaan vaksin covid-19 untuk tahun ini sebesar Rp 3.8 triliun.

                Presiden RI Joko Widodo juga telah membentuk Tim Nasional Pecepatan Pengembangan Vaksin Corona melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 18 tahun 2020. Fadjroel Rachman selaku Juru Bicara Presiden menyebutkan pembentukan tim tersebut dibutuhkan untuk mempercepat upaya pengembangan vaksin covid-19 secara mandiri.

                Tim tersebut dipimpin oleh Airlangga Hartarto dan Bambang Brodjonegoro selaku Ketua Penanggungjawab. Pembentukan tim melalui Keppres Nomor 18/2020 ditetapkan Presiden pada 3 September lalu.

                Adapun tujuan pembentukan tim disebutkan untuk mempercepat pengembangan vaksin covid-19 di Indonesia. Tim juga dimandatkan untuk mewujudkan ketahanan nasional dan kemandirian bangsa dalam pengembangan vaksin covid-19.

                Selain itu, pembentukan tum juga ditujukan untuk meningkatkan sinergi penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan Ilmu Pengetahuan dan teknologi, serta invensi dan inovasi, produksi, distribusi dan penggunaan dan/atau pemanfaatan vaksin antara pemerintah dengan kelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

                Tim tersebut juga mendapatkan mandat untuk melakukan persiapan, pendayagunaan dan peningkatan kapasitas serta kemampuan nasional dalam pengembangan vaksin. Adapun masa tugas tim tersebut ditetapkan hingga 31 Desember 2021.

                Sementara itu, Jokowi juga mengutus menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk menggelar pertemuan bilateral dengan kementerian luar negeri China. Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan daring bersama Menlu Wang Yi pada akhir Juli 2020 lalu.

                Vaksin covid-19 masih terus diupayakan oleh pemerintah, tentu saja segala upaya ini dikerahkan semaksimal mungkin agar Indonesia dapat terbebas dari pandemi covid-19.

 

BERITA TERKAIT

Pembangunan Infrastruktur Demi Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Papua

  Oleh : Damier Kobogau, Mahasiswa Papua tinggal di Surabaya   Pemerintah terus berkomitmen membangun Papua melalui berbagai pembangunan infrastruktur…

Pembangunan Fasilitas Pendukung Salah Satu Kunci Kesuksesan IKN

  Oleh : Rivka Mayangsari, Peneliti di Lembaga Studi dan Informasi Strategis Indonesia   Pembangunan IKN merupakan sebuah keputusan sejarah…

Presiden Terpilih Perlu Bebaskan Ekonomi dari Jebakan Pertumbuhan 5% dengan Energi Nuklir Bersih

    Oleh: Dr. Kurtubi, Ketua Kaukus Nuklir Parlemen 2014 – 2019, Alumnus UI Bencana Alam yang banyak terjadi didunia…

BERITA LAINNYA DI Opini

Pembangunan Infrastruktur Demi Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Papua

  Oleh : Damier Kobogau, Mahasiswa Papua tinggal di Surabaya   Pemerintah terus berkomitmen membangun Papua melalui berbagai pembangunan infrastruktur…

Pembangunan Fasilitas Pendukung Salah Satu Kunci Kesuksesan IKN

  Oleh : Rivka Mayangsari, Peneliti di Lembaga Studi dan Informasi Strategis Indonesia   Pembangunan IKN merupakan sebuah keputusan sejarah…

Presiden Terpilih Perlu Bebaskan Ekonomi dari Jebakan Pertumbuhan 5% dengan Energi Nuklir Bersih

    Oleh: Dr. Kurtubi, Ketua Kaukus Nuklir Parlemen 2014 – 2019, Alumnus UI Bencana Alam yang banyak terjadi didunia…