NERACA
Sukabumi - Masalah penanganan kesejahteraan sosial bukan hanya menjadi tanggung jawab dinas terkait saja, melainkan perlu adanya kolaborasi semua leading sektor, baik aparat yang berada diwilayah ataupun masyarakat. Hal itu tentunya untuk memenuhi pelayanan sosial untuk masyarakat.
"Masalah kesejateraan sosial itu bukan tanggung jawab pemerintah saja ataupun Dinas Sosial (Dinsos), namun semua leading sektor seperti aparat wilayah dan juga masyarakat," ujar Plt. Dinsos Kota Sukabumi Cecep Mansur usai melakukan roadshow kolaborasi leading sektor secara berjenjang dalam penanganan Perlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di aula Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi, Kamis (17/9).
Cecep mengatakan, bagi PPKS, persoalan yang mendasar adalah tidak terpenuhinya pelayanan sosial dasar. Seperti kesehatan, pendidikan, dan kebutuhan dasar lainya."Makanya roadshow ini kita berikan pemahaman tentang alur masyarakat yang kena PPKS kepada aparat di wilayah dan mitra Dinsos (masyarakat)," ungkapnya.
PPKS ini kan sifatnya masalah penanganan, didalamnya seperti untuk disabilitas, gepeng, anak terlantar dan sebagainya."Seperti beberapa waktu lalu ditemukan orang sakit di Pasar Pelita, kita tangani dulu kesehatanya, setelah sembuh baru disampaikan ke Dinsos untuk penanganan sosialnya. Kecuali kalau PPKS yang perlu penanganan sosial langsung kita tangani pada Dinsos," tutur Cecep.
Untuk itu kegiatan ini juga untuk membuka lagi fungsi tugas dan fungsi masing-masing. Termasuk mitra sosial ketika melihat masyarakat yang terkena PPKS, akan tahu langkah yang harus dikerjakan."PPKS ini sebenarnya sudah berjalan, tapi roadshow ini juga untuk mempertajam lagi tugas-tugas kita. Seperti aparat diwilayah tahu melaporkan kemana jika ada orang yang terkena PPKS," tuturnya.
Roadshow ini lanjut Cecep dilakukan ke semua tujuh kecamatan yang ada di Kota Sukabumi, dengan mengedepankan protokol kesehatan."Kegiatan ini akan dilakukan ke semua kecamatan yang ada di Kota Sukabumi, dengan mengedepankan protokol kesehatan," pungkasnya. Arya
NERACA Jakarta - Dosen dan penyair DR Ipit Saefidier Dimyati menilai di Indonesia ada tiga penyair yang melakukan lompatan besar…
NERACA Depok - DPRD Kota Depok bersama alat kelengkapan dewannya, dalam proses pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Tim Anggaran…
NERACA Jakarta – Masih ingat Sri Agustin, pemilik merek sambel Wanstin yang dipuji Presiden Jokowi saat menyapa 3.000 nasabah PNM…
NERACA Jakarta - Dosen dan penyair DR Ipit Saefidier Dimyati menilai di Indonesia ada tiga penyair yang melakukan lompatan besar…
NERACA Depok - DPRD Kota Depok bersama alat kelengkapan dewannya, dalam proses pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Tim Anggaran…
NERACA Jakarta – Masih ingat Sri Agustin, pemilik merek sambel Wanstin yang dipuji Presiden Jokowi saat menyapa 3.000 nasabah PNM…