NERACA
Lebak - Petani Kabupaten Lebak, Banten, panen padi pada September 2020 seluas 8.500 hektare, diharapkan mampu menyumbangkan ketahanan pangan di daerah ini.
"Kita memastikan persediaan pangan relatif aman dan mencukupi di tengah pandemi COVID-19 itu," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak Rahmat Yuniar saat panen raya di Lebak, Senin (14/9).
Panen padi di Kabupaten Lebak itu dari angka tanam Juli 2020 dan beruntung tidak terdampak kemarau sepanjang Agustus lalu karena adanya bantuan pompanisasi sehingga petani bisa menyedot air dari aliran sungai maupun embung.
Mereka petani yang panen itu terluas di Kecamatan Wanasalam 4.500 hektare dan sisanya 4.000 hektare tersebar di Kecamatan Kalanganyar, Rangkasbitung, Cimarga, Muncang, Leuwidamar, Cileles dan Cirinten.
Panen padi tersebut tentu produksi pangan melimpah dan tidak mendatangkan beras dari luar daerah."Sebagian panen padi itu diserap atau ditampung oleh Perum Bulog Lebak-Pandeglang untuk dijadikan cadangan beras pemerintah (CBP)," katanya menjelaskan.
Menurut dia, panen padi seluas 8.500 hektare itu dengan rata-rata produktivitas 8 ton gabah kering pungut (GKP) ton/hektare tentu dapat mendongkrak pendapatan ekonomi petani. Dari produktivitas 8 ton itu jika diakumulasikan dengan harga Rp4.000/Kg maka penghasilan petani mencapai Rp32 juta/hektare selama tiga bulan.
Pendapatan sebesar itu dipastikan mendorong pertumbuhan ekonomi petani juga kehidupan mereka lebih sejahtera."Kami mendorong petani terus melaksanakan gerakan tanam setelah panen ini untuk mendukung swasembada pangan nasional," katanya menjelaskan.
Ketua Kelompok Tani Sukabungah Desa Tambakbayah Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak Ruhyana mengatakan dirinya memanen padi seluas 100 hektare itu diperkirakan 20 September 2020 secara serentak panen raya.
Produksi panen itu, kata dia, pihaknya sangat terbantu akan diserap oleh Perum Bulog dalam bentuk beras dengan harga Rp9.300/Kg."Kami yakin panen padi September 2020 menguntungkan karena ditampung Bulog dengan harga relatif baik dan bisa mensejahterakan petani," katanya.
Berdasarkan data panen padi Januari-Agustus 2020 seluas 62.760 hektare terdiri dari padi sawah seluas 49.567 hektare dan padi gogo 13.193 hektare dengan produksi 440.763 ton GKP serta produktivitas rata-rata 7.02 ton/hektare.
Produksi panen 440.763 ton GKP itu jika diakumulasikan beras menjadi 206.057 ton, sedangkan permintaan beras sampai Agustus 2020 sebanyak 83.839 ton dengan kebutuhan beras 11.977 ton/bulan atau 143.724 ton/tahun maka surplus 122.218 ton dan mencukupi 10 bulan ke depan dengan penduduk Kabupaten Lebak 1,2 juta jiwa.
"Kami optimistis panen padi tahun 2020 bisa menyumbangkan untuk program kedaulatan pangan nasional ," katanya menjelaskan. Ant
NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…
NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…
NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…
NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…
NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…
NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…