Rilis Surat Utang Rp 3,255 Triliun - Pegadaian Tawarkan Bunga Hingga 6,45%

NERACA

Jakarta – Perkuat modal guna menunjang ekspansi bisnisnya dalam penyaluran pembiayaan, PT Pegadaian tengah melakukan penawaran surat utang dengan total raihan dana Rp3,255 triliun mulai tanggal 16 dan 17 September 2020. Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin disebutkan, aksi korporasi ini akan dijamin penuh penyerapan dananya oleh penjamin emisi obligasi dan Sukuk. Perusahaan Efek itu  adalah Bahana Sekuritas, BNI Sekuritas, Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas dan Indo Premier Sekuritas.

Rincinya, Pegadaian  menawarkan obligasi berkelanjutan IV Pegadaian tahap III tahun 2020 senilai Rp2,42 triliun. Surat utang dengan peringkat idAAA itu ditawarkan dalam seri A senilai Rp1,295 triliun berbunga 5,5% dengan jangka waktu 370 hari dan seri B senilai Rp1,125 triliun berbunga 6,45%  dengan jangka waktu tiga tahun.

Pada saat yang sama, Pegadaian menawarkan sukuk mudharabah berkelanjutan I Pegadaian III tahun 2020 senilai Rp835 miliar. Sukuk ini ditawarkan dalam seri A senilai Rp704 miliar dengan nisbah setara dengan 5,5% pertahun  dan berjangka waktu 370 hari. Sedangkan seri B senilai Rp131 miliar dengan nisbah setara dengan 6,45% dan akan jatuh tempo dalam tiga tahun. Terakhir, baik bunga obligasi dan imbal hasil sukuk akan dibayarkan secara berkala tiga bulan sejak penerbitan.

Sebagai informasi, di semester pertama 2020, PT Pegadaian (Persero) mencatatkan laba bersih sekitar Rp1,5 triliun. Angka tersebut tak mengalami pertumbuhan jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang juga sebesar Rp1,5 triliun."Laba kita secara year on year memang hampir sama karena kondisi pandemi. Kita banyak lakukan relaksasi, maka laba kita relatif sama," kata Direktur Utama Pegadaian, Kuswiyoto.

Kuswiyoto mengatakan, pencapaian laba tersebut disumbang dari peningkatan jumlah nasabah. Tercatat nasabah perseroan sebanyak 13,86 juta pada Desember 2019, hingga Juni 2020 meningkat jadi 15,04 juta nasabah. Walau laba perseroan tak alami pertumbuhan, sepanjang semester I tahun 2020, Pegadaian mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp.10,1 triliun. Angka ini naik 27,8% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp.7,9 triliun.

Pegadaian juga mencatatkan aset perusahaan naik 22,0% dari Rp.56,1 triliun menjadi Rp.68,4 triliun. Peningkatan tersebut, kata Kuswiyoto, mendorong perseroan terus meningkatkan kinerja produk gadai sebagai bisnis utama. Kemudian untuk liabilitas perseroan juga alami peningkatan 23,5% secara tahunan dari Rp35,8 triliun jadi Rp44,2 triliun. Selanjutnya, ekuitas pun demikian naik 19,5% pada periode yang sama dari Rp20,3 triliun jadi Rp24,2 triliun pada Juni 2020.

Sementara omzet Pegadaian meningkat 18,8% secara year on year dari Rp67,7 triliun menjadi Rp80,4 triliun pada Juni 2020."Ini adalah salah satu sumbangan kita untuk perekonomian nasional. Dari jumlah tersebut 60% untuk usaha produktif, sedangkan outstanding pembiayaan tumbuh 21,3% dari Rp43,6 triliun menjadi Rp53 triliun hingga Juni 2020," kata Kuswiyoto.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…