Sikap Wait And See Investor Tekan IHSG

NERACA

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Rabu (16/9) ditutup melemah seiring aksi jual investor asing. IHSG ditutup melemah 42,38 poin atau 0,83% ke posisi 5.058,48. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 9,38 poin atau 1,19% menjadi 781,37.

Kata analis Bina Artha Sekuritas, M Nafan Aji Gusta Utama, para pelaku pasar menantikan hasil keputusan rapat bank sentral, baik dari BI maupun The Fed dalam rangka menetapkan tingkat suku bunga acuan. “Selain itu, kebijakan penerapan PSBB di wilayah DKI Jakarta membuat market bersikap wait and see,"ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dibuka menguat, IHSG tak lama melemah dan banyak menghabiskan waktu di zona merah hingga penutupan perdagangan saham. Secara sektoral, delapan sektor terkoreksi dengan sektor pertambangan turun paling dalam yaitu minus 1,63%, diikuti infrastruktur dan keuangan masing-masing minus 1,35% dan minus 1,13%. Sedangkan dua sektor meningkat yaitu industri dasar dan pertanian masing-masing sebesar 0,73% dan 0,12%.

Penutupan IHSG diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp852,52 miliar. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 587.271 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,96 miliar lembar saham senilai Rp6,52 triliun. Sebanyak 140 saham naik, 294 saham menurun, dan 145 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa saham regional Asia pada Rabu sore antara lain indeks Nikkei ditutup menguat 20,64 poin atau 0,09% ke 23.475,53, indeks Hang Seng turun 7,13 poin atau 0,03% ke 24.725,63, dan indeks Straits Times menguat 19,74 atau 0,79 ke 2.505,57. Pada pembukaan perdagangan, IHSG dibuka menguat 7,26 poin atau 0,14% ke posisi 5.108,13. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 2 poin atau 0,25% menjadi 792,74.

Tim riset Samuel Sekuritas dalam laporannya menyebutkan, IHSG Rabu diperkirakan bergerak terbatas dimana para investor mencermati apakah PSBB yang dilakukan sekarang berhasil menekan jumlah penyebaran virus Covid-19. Para pelaku pasar juga menanti hasil rapat FOMC dan Bank of England yang akan berlangsung tengah minggu ini. Bursa saham AS pada perdagangan semalam bergerak dengan kecenderungan positif. Kenaikan ditopang oleh beberapa faktor.

Yang pertama adalah Astra Zeneca kembali melanjutkan uji coba vaksinnya setelah sebelumnya dihentikan sementara akibat adanya efek samping kepada relawan yang mendapat uji coba vaksin. Serta Pfizer mengatakan akan memberikan data utama hasil uji coba vaksin ke regulator selambat-lambatnya bulan Oktober 2020. Sentimen positif juga datang dari data ekonomi. Indeks New York Empire State manufacture tercatat di level 17 naik dari 3,7 pada Agustus dan mengalahkan estimasi para ekonom yang memperkirakan hanya berada di level 7.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…