Blue Bird Tetap Beroperasi Saat PSBB DKI

NERACA

Jakarta – Meski pemerintah provinsi DKI Jakarta telah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jilid dua pada awal pekan kemarin (14/9), namun hal tersebut tidak mempengaruhi operasional PT Blue Bird Tbk (BIRD). Pasalnya, emiten taksi ini tetap menjalankan bisnisnya di tengah penerapan kembali PSBB sejalan dengan masyarakat yang masih memiliki keharusan untuk melakukan kegiatannya di luar rumah.

General Manager of Corporate Communications Blue Bird, Aninda Perdana dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, meskipun PSSB telah kembali diterapkan di Jakarta, namun masih terdapat beberapa masyarakat yang memiliki kewajiban untuk melakukan aktivitas di luar, seperti tuntutan pekerjaan. “Oleh karena itu kami telah melakukan koordinasi secara internal dalam memastikan SOP protokol kesehatan maupun kesiapan jumlah armada siap sedia dalam memenuhi kebutuhan tersebut,” ujar Aninda.

Menurut dia, layanan dari Bluebird Group akan tetap patuh dan sesuai dengan kebijakan yang telah dan akan diatur oleh pemerintah, termasuk dengan kebijakan dari Pembatasan Kapasitas Angkut Sarana Angkutan dan Pengaturan Posisi Duduk Penumpang yang tertera pada Surat Keputusan Nomor 156 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar Bidang Transportasi.

Aninda menambahkan bahwa protokol kesehatan yang dilakukan perseroan berupa pembersihan armada secara menyeluruh baik sebelum maupun sesudah beroperasi, pengecekan kondisi pengemudi secara teratur guna memastikan mereka fit ketika beroperasi, dan menyediakan hand sanitizer di armada. Sebelumnya, perseroan dikabarkan tengah menjajaki lini bisnis logistik baik ritel maupun business to business (B2B), dan tetap melakukan investasi di sisi teknologi. Langkah ini sebagai satu dari beberapa strategi perseroan untuk mendongkrak kinerja keuangan ke depan.

Head of Investor Relation Blue Bird Michael Tene menyampaikan bahwa salah satu pengembangan teknologi yang diterapkan dalam bisnis Blue Bird, yaitu pengimplementasian QR Code di dalam taksi dengan menggunakan QRIS. Adapun, teknologi ini nantinya memudahkan pelanggan dalam melakukan pembayaran. Berbagai strategi tersebut, lanjut Michael, ditujukan agar layanan yang diberikan perseroan bisa dengan mudah dijangkau pelanggan. “Selain itu, metode tersebut bertujuan memastikan protokol kesehatan yang ketat dalam setiap layanan kami,” ujarnya.

 

BERITA TERKAIT

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…