Pefindo Beri Peringkat Antam Jadi Stabil

NERACA

Jakarta –  Masih positifnya kinerja kedepan menjadi pertimbangan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk menyematkan peringkat A dengan prospek dinaikkan dari negataif menjadi stabil terhadap PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan obligasi berkelanjutan I Aneka Tambang tahun 2011. Pefindo dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menjelaskan, penguatan prospek didukung ekspektasi kinerja keuangan perseroan lebih stabil ke depan.

Disebutkan, fokus penjualan emas Antam pada pasar retail domestik diharapkan berimbas terhadap peningkatan keuntungan yang lebih besar bagi perseroan, menyusul kenaikan harga emas. Hal tersebut juga diiringi langkah perseroan untuk mengurangi ekspor emas dan fokus pada pasar ritel domestik yang menghasilkan margin lebih tinggi. Pefindo juga menjelaskan, pandemi Covid-19 juga memicu kenaikan permintaan atas emas sebagai tujuan investasi yang dianggap lebih aman. “Dengan fokus penjualan emas dalam gramasi kecil, Antam dapat menjangkau basis nasabah yang lebih luas, mengingat harga yang lebih terjangkau,” kata analis Pefindo, Niken Indriarsih dan Aishantya.

Sedangkan dari bisnis nikel, dia mengatakan, diharapkan dengan adanya inisiatif kemitraan strategis Antam dengan smelter lain di Indonesia dapat mengkompensasi penurunan penjualan bijih nikel akibat larangan ekspor bijih nikel dari Indonesia. Selain itu, inisiatif Antam lainnya untuk mempertahankan posisi biaya yang rendah dapat memitigasi penurunan earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) dalam jangka waktu pendek melalui efisiensi biaya dan sinergi dengan induk usaha.

Menurut Pefindo, pandemi Covid-19 memiliki dampak yang moderat terhadap profil kredit Antam sejalan dengan penurunan permintaan dan harga komoditas, khususnya nikel. “Namun akhir-akhir ini harga nikel sudah meningkat, seiring dengan pulihnya aktivitas perekonomian di Tiongkok sebagai pasar terbesar nikel,” jelasnya.

Sementara itu, peringkat A untuk Obligasi Berkelanjutan I Aneka Tambang Tahun 2011 mencerminkan kemampuan perseroan dalam memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi.

Lebih lanjut, Pefindo menjelaskan, peringkat tersebut mencerminkan sumber daya dan cadangan Antam yang cukup besar, dan posisi yang kuat di industri yang didukung oleh produk pertambangan yang terdiversifikasi, dan kegiatan operasional yang terintegrasi secara vertikal. Namun, peringkat dibatasi oleh leverage keuangan yang tinggi dan paparan terhadap fluktuasi atas harga komoditas.

Di sisi lain, Pefindo dapat menaikkan peringkat Antam, apabila capaian pendapatan dan EBITDA lebih tinggi dari proyeksi, dan leverage keuangannya berada pada level yang konservatif. Potensi kenaikan peringkat juga didorong jika perusahaan menerima dukungan yang kuat dari INALUM dalam bentuk injeksi modal, pinjaman shareholder loan atau sinergi bisnis yang secara substansial menaikkan kinerja operasi Antam.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…