Terdampak Pandemi Covid-19 - Hexindo Perkirakan Laba Bersih Turun 16,3%

NERACA

Jakarta - Terdampak pandemi Covid-19, PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) memperkirakan catat laba bersih tahun ini sebesar US$ 32,16 juta atau turun 16,3% dibanding tahun buku 2019 sebesar US$ 38,437 juta. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Emiten alat berat ini menjelaskan, penuruan laba bersih seiring dengan penurunan pendapatan sebesar 23,77% menjadi US$ 323,53 juta dibanding tahun 2019 yang tercatat sebesar US$ 424,43 juta. Lebih lanjut disebutkan, berdasarkan periode laporan keuangan per 31 Maret, perseroan mencatatkan penjualan dalam rentang April hingga Juli 2020 atau kuartal I 2020 sebesar US$ 59,27 juta atau turun 64% dibanding kuartal I 2019, yang tercatat sebesar US$ 130,05 juta.

Untuk itu, perseroan akan meningkatkan layanan purna jual dan meningkatkan peluang penjualan dengan menyediakan berbagai jaringan produk yang lebih luas. Misalnya, fokus pada bisnis sewa dan bekas sebagai pengembangan pasar yang potensial. Sebagai informasi, tahun ini perseroan membidik penjualan alat berat sebanyak 1.045 unit di sepanjang April 2020 - Maret 2021 atau tahun fiskal 2021 lebih rendah dibanding realisasi penjualan pada periode sama tahun sebelumnya yang mencapai 1.679 unit.

Perseroan menjelaskan, target yang tidak besar tersebut dikarenakan kondisi sektor pertambangan masih menghadapi sejumlah tantangan, mulai dari permasalahan kelebihan pasokan atau oversupply untuk komoditas batubara, permintaan sejumlah komoditas tambang yang tertekan akibat efek gulir pandemi corona (Covid-19), dan lain-lain.

Sejumlah kondisi di atas diperkirakan akan berdampak pada menurunnya permintaan produk-produk alat berat HEXA pada sektor pertambangan. Dampaknya pun diperkirakan tidak sedikit, sebab sebanyak 50% total penjualan alat berat HEXA biasanya diserap oleh sektor pertambangan. Untuk menyiasati pasar yang lesu, HEXA berencana menggencarkan penjualan alat berat dengan membuat paket penjualan alat berat berikut jasa pemeliharaan dan perbaikannya. Dengan cara itu, HEXA berharap produk-produk alat berat perusahaan bisa menjadi lebih menarik di mata pembeli.

Selain menyediakan paket penjualan, HEXA juga akan terus menggencarkan kegiatan pemasaran dengan mengirimkan rekomendasi produk-produk alat berat berikut komponen suku cadangnya kepada pelanggan secara virtual di masa pandemi. Strategi ini menyasar baik pelanggan dari sektor pertambangan, maupun sektor-sektor lainnya. 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…