Unit Penyertaan Reksadana Naik - Kepercayaan Investor di Pasar Masih Ada

NERACA

Jakarta - PT Infovesta Utama menilai peningkatan jumlah Unit Penyertaan (UP) industri reksa dana menandakan investor masih memiliki kepercayaan terhadap produk pasar modal, meskipun dibayangi ketidakpastian ekonomi. Berdasarkan data Infovesta Utama mencatat jumlah Unit Penyertaan (UP) industri reksa dana pada Agustus 2020 mengalami kenaikan sebesar 2,47%, lebih besar daripada Juli 2,15%. Perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menyebutkan, jumlah UP masih naik menandakan bahwa para investor masih memiliki kepercayaan terhadap produk reksadana di Indonesia meskipun di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi yang juga mendekati jurang resesi.

Infovesta menjelaskan kenaikan UP itu mendukung dana kelolaan (asset under management/AUM) industri reksa dana yang mengalami peningkatan dari Rp525,28 triliun pada Juli 2020 menjadi Rp542,27 triliun pada Agustus 2020 atau meningkat sebesar 3,23%. Perseroan menyebutkan,  peningkatan AUM tertinggi ditempati oleh reksa dana terproteksi yang mencapai Rp7,41 triliun, didukung peningkatan UP tertinggi sebesar 5,33%.

Perusahaan jasa penyedia informasi dan riset mengemukakan, investasi pada jenis reksa dana berbasis pendapatan tetap, khususnya reksa dana terproteksi menjadi sorotan investor karena memberikan kepastian  dari sisi karakteristiknya yang mirip dengan deposito. Terlebih pasar obligasi yang masih kondusif dengan dukungan investor lokal walaupun pihak asing masih belum sepenuhnya masuk ke Indonesia karena menghindari investasi di negara berkembang.

Akan tetapi, spread yield obligasi AS tenor 10 tahun dengan obligasi Indonesia tenor 10 tahun masih menarik, di mana yield obligasi Indonesia mencapai 6 kali lebih tinggi daripada obligasi AS. Pasar obligasi di Indonesia sendiri masih banyak didukung oleh investor lokal, sehingga apapun kondisi yang terjadi dalam negeri, dampaknya akan lebih terbatas karena pihak asing masih belum sepenuhnya melakukan capital inflow ke Indonesia.

Manajemen Infovesta menyampaikan hal ini dibuktikan dengan angka kepemilikan SBN oleh asing sepanjang bulan Agustus 2020 yang turun sebesar Rp2,81 triliun menjadi Rp941,94 triliun. Kemudian, peningkatan AUM tertinggi kedua dicatat oleh Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) yang naik sebesar Rp3,37 triliun dengan kenaikan UP sebesar 3,16%.

Hal itu menandakan bahwa investor masih secara aktif mencari alternatif investasi reksa dana yang menawarkan imbal hasil yang lebih menarik walaupun dengan risiko yang sedikit lebih tinggi apabila dibandingkan dengan RDPU. Manajemen Infovesta menyampaikan investor yang memiliki profil risiko konservatif dapat mempertimbangkan investasi pada reksa dana berbasis pendapatan tetap dalam rangka mengejar imbal hasil yang lebih menarik.

Sedangkan untuk reksa dana berbasis saham, lanjut dia, investor masih harus mempertimbangkan berbagai hal yang dapat mempengaruhi performanya dalam jangka waktu yang lebih panjang ,terutama dengan adanya pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang lebih ketat kembali di wilayah Jakarta dan beberapa wilayah lainnya untuk meredam pertumbuhan kasus Covid-19 yang masih tinggi.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…