PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berkomitmen untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan dan implementasi keuangan berkelanjutan. Melalui pilar solusi bisnis unggul bakti BCA, BCA berupaya untuk membina UMKM dan komunitas dengan pemberdayaan desa binaan. Komitmen ini turut diimplementasikan melalui dukungan BCA dalam pembangunan desa binaan secara berkelanjutan dan berkesinambungan.
Executive Vice President CSR BCA, Inge Setiawati dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, kontribusi dan dukungan BCA terus diberikan demi mengembangkan potensi ekonomi dan pariwisata desa wisata sehingga mampu menjadi desa yang mandiri dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Namun di tengah pandemi Covid-19, diakuinya sangat berimbas terhadap industri pariwisata dan termasuk desa wisata binaan BCA. “Tak dapat dipungkiri bahwa pandemi Covid-19 memberikan tantangan yang tidak mudah di berbagai sektor salah satunya sektor pariwisata dan perekonomian. Seperti BCA yang memiliki desa binaan di beberapa wilayah di Indonesia mengalami tantangan yang tidak mudah,”ujarnya.
Namun demikian, menurutnya, hal ini juga menjadi peluang bagi perseroan untuk mengandalkan digitalisasi dalam memberikan nilai tambah kepada masyarakat. Walaupun penuh dengan tantangan, namun BCA terus berkomitmen untuk mendampingi ke-12 desa wisata binaan untuk tetap maju di tengah situasi yang cukup dinamis ini. Disampaikan Inge, tantangan pariwisata pada era baru harus diselaraskan dengan peningkatan kemampuan para pengurus desa wisata agar kembali eksis. Dimana rangkaian pembinaan memegang peranan penting dalam mendorong desa wisata untuk menyongsong era yang baru. “Pelatihan bagi para pengurus tetap dilaksanakan seperti sedia kala, namun saat ini pelatihan dilakukan secara virtual dan berfokus pada pemanfaatan digital sebagai sarana promosi desa wisata,”kata Inge.
Sebagai informasi, dukungan BCA terhadap desa wisata melalui pilar solusi bisnis unggul tidak berhenti pada pemberian donasi kepada masyarakat desa. Dukungan bakti BCA juga diawali dengan analisa mendalam terhadap desa wisata untuk menentukan arah pembinaan; membentuk kepengurusan masyarakat; merumuskan visi, misi, serta target untuk desa binaan; mengembangkan kapasitas SDM; meningkatkan sarana, prasarana, dan infrastruktur; hingga uji layanan dan pengukuran dampak. Seluruh kegiatan ini dikerjakan bersama-sama dengan masyarakat desa sehingga nantinya mampu berkembang secara mandiri.
Sejalan dengan pembinaan desa wisata, lanjut Inge, pihaknya turut memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam dan budaya yang patut untuk dieksplor. Untuk itu, perseroan aktif memberikan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai kanal. “Kami berharap di tahap new normal yang secara perlahan dimulai ini dapat turut memulihkan kembali geliat pariwisata dan perekenomian di Indonesia, khususnya berkembangnya kembali desa wisata di Tanah Air,” tuturnya.
Asal tahu saja, adapun 12 desa wisata yang dibina BCA, yakni Desa Wirawisata Goa Pindul Gunungkidul, Desa Pentingsari Sleman, Desa Wukirsari Bantul, Desa Gemah Sumilir Pekalongan, Desa Kopi Sirap Semarang dan Desa Tamansari Banyuwangi.
Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu NERACA Jakarta - Di bulan suci Ramadhan PT Waskita…
Rayakan hari jadi ke-50 dan juga juga memperingati bulan Ramadan, Nestlé MILO bekerja sama dengan Foodbank of Indonesia (FOI) mengadakan…
Gerakan boikot konsumen muslim sebagai protes atas pembersihan etnis yang dilakukan militer Israel di Gaza, Palestina, bukannya surut malah makin…
Waskita Gelar Doa Bersama dan Beri Santunan Anak Yatim Piatu NERACA Jakarta - Di bulan suci Ramadhan PT Waskita…
Rayakan hari jadi ke-50 dan juga juga memperingati bulan Ramadan, Nestlé MILO bekerja sama dengan Foodbank of Indonesia (FOI) mengadakan…
Gerakan boikot konsumen muslim sebagai protes atas pembersihan etnis yang dilakukan militer Israel di Gaza, Palestina, bukannya surut malah makin…