Bisnis Tol Masih Beri Cuan - Pefindo Tegaskan Rating AAA KIK EBA Jasa Marga

NERACA

Jakarta – Meski pencapaian bisnis dan kinerja keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) terkoreksi di paruh pertama akibat dampak pandemi Covid-19, hal tersebut tidak mempengaruhi prospek peringkat pembayaran kewajiban KIK EBA Mandiri Jasa Marga. Pasalnya, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat KIK EBA Mandiri Jasa Marga idAAA pada KIK EBA Mandiri JSMR01 kelas A. 

Pefindo dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menjelaskan, sumber pembayaran dari transaksi KIK EBA Mandiri JSMR01 kelas A adalah arus kas masa depan (future cash flow) selama lima tahun. Arus kas tersebut berasal dari pendapatan ruas tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi) yang berpotensi mendapat Rp 2,6 triliun. 

Nilai EBA kelas A per 30 Juni 2020 adalah sebesar Rp 1,11 miliar. Sementara jadwal pembayaran pokok tahun ketiga senilai Rp 371,6 miliar pada 30 Agustus 2020 yang akan dilunasi dengan pendapatan dari pendapatan Jagorawi selama periode September 2019 - Agustus 2020.  PT Jasa Marga Tbk (JSMR) selaku agen pengumpulan pendapatan (collection agent) telah mengalokasikan dana sebesar Rp 431,5 miliar untuk memenuhi kewajiban KIK EBA yang akan jatuh tempo tersebut. "Pendapatan dari Jagorawi tercatat sebesar Rp 780,8 miliar pada periode September 2019 - Juni 2020," jelas Gifar Indra Sakti dan Yogie Surya Perdana analis Pefindo dalam rilis. 

Jasa Marga juga memiliki posisi kas dan setara kas di neraca yang memadai senilai Rp 1,8 triliun per 31 Juli 2020. Dimana sebesar Rp 485 miliar telah ditempatkan pada rekening khusus penampungan pendapatan tol Jagorawi. Pefindo memberi peringkat AAA mencerminkan kualitas ruas tol Jagorawi yang sangat baik, profil kualitas Jasa Marga selaku agen pengumpulan pendapatan yang sangat baik, dan proyeksi arus kas masa depan yang kuat. Peringkat tersebut dibatasi oleh risiko konsentrasi dari satu ruas jalan tol.

Peringkat dapat diturunkan jika profil kredit Jasa Marga menghadapi tekanan yang dapat mempengaruhi kemampuan layanan sebagai agen pengumpulan pendapatan, atau ruas tol Jagorawi mencatat nilai pendapatan yang jauh lebih rendah dari yang diproyeksikan. Pada bulan Agustus 2017, Jasa Marga sebagai kreditur awal menjual hak atas pendapatan ruas tol Jagorawi senilai Rp 2,6 triliun kepada Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang dibentuk oleh PT Mandiri Manajemen Investasi sebagai manajer investasi dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk sebagai bank kustodian.

KIK tersebut kemudian menerbitkan efek beragun aset (EBA) senilai Rp 2 triliun dan arus kas masa depan Rp 2,6 triliun akan menjadi sumber pembayaran pokok, kupon, dan biaya-biaya terkait transaksi tersebut. Sebagai informasi, emiten operator jalan tol ini membukukan laba bersih di semester pertama 2020 sebesar Rp 105,73 miliar. Laba bersih ini anjlok 90,02% secara tahunan (yoy)  dari semester I-2019 yang sebesar Rp 1,06 triliun.

Penurunan ini sejalan dengan turunnya pendapatan tol Jasa Marga yang sebesar 17,51% yoy dari Rp 4,74 triliun menjadi Rp 3,91 triliun. Sementara itu pendapatan non tol tercatat sebesar Rp 433,29 miliar dan pendapatan konstruksi sebesar Rp 2,43 triliun.  Sehingga pendapatan total Jasa Marga tercatat sebesar Rp 6,77 triliun, turun 51,04% dari Rp 13,83 triliun menjadi Rp 6,77 triliun. Penurunan pendapatan total diikuti turunnya beban pokok sebesar 60,02% yoy dari Rp 10,73 triliun menjadi Rp 4,29 triliun. 

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…