IPO Sumber Global Catatkan Oversubscribed

NERACA

Jakarta – Debut perdana di pasar modal, perdagangan saham PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) dibuka menguat 37 poin ke level Rp145. Penguatan itu setara dengan 34,26% atau telah menyentuh level auto reject atas (ARA). Selain itu, perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menyebutkan, telah mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed 2,52 kali berdasarkan hasil bookbuilding Rp50—Rp480. Penjamin efek perseroan juga mengklaim mendapat respons yang baik selama masa penawaran umum perdana saham.

Seperti diketahui, perseroan melakukan penawaran umum perdana saham sebanyak 500 juta saham biasa atas nama yang merupakan saham baru berasal dari portepel atau 30,05% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga pelaksanaan initial public offering (IPO) perseroan senilai Rp108 per lembar. Dengan demikian, total dana yang dihimpun seluruhnya Rp54 miliar.

Perseroan berencana menggunakan Rp45 miliar dari total dana yang dihimpun melalui IPO untuk modal kerja. Perseroan mengalokasikan untuk memenuhi kontrak batu bara yang telah berjalan. Selanjutnya, SGER akan memberikan pinjaman kepada anak usaha tidak langsung, PT Suryamica (SMCA), sebanyak-banyaknya Rp6 miliar dengan bunga 14% per tahun dengan jangka waktu pinjaman selama 1 tahun sejak tanggal pencairan pinjaman.

Adapun, dana hasil pelaksanaan Waran Seri I akan digunakan sepenuhnya sebagai modal kerja perseroan untuk memenuhi kontrak pengadaan batu bara dalam mendukung kegiatan bisnis perseroan dalam perdagangan batu bara. Bersamaan dengan IPO, SGER menawarkan Waran Seri I sebanyak 400 juta saham. Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pada tanggal penjatahan.

Setiap pemegang lima saham baru perseroan berhak memperoleh empat Waran Seri I. Setiap satu Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dengan harga pelaksanaan Rp125. Untuk diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengkategorikan saham perseroan menjadi saham syariah dan dilepas kepublik. Dalam aksi korproasinya ini, perseroan telah menunjuk PT Indo Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan perseroan menunjuk PT Semesta Indovest Sekuritas untuk menjadi pelaksana emisi efek.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menyampaikan, setelah resmi melantai di bursa, manajemen perseroan diharapkan untuk mengembangkan generated intelegent, sebuah kapabilitas dimana manajemen mampu melihat kesempatan di tengah kondisi dan tantangan yang ada dengan meningkatkan inovasi dan kreativitas ditengah kondisi yang dinamis saat ini. Kemudian, bursa juga meminta kepada jajaran direksi untuk menyusun resilient business plan, rencana strategi kedepan yang mampu mempertahankan sustainability dan going concern perusahaan. Selain itu, manajemen perseroan diharapkan menjalankan kegiatan secara lebih transparan, akuntable dan profesional, sehingga reputasi perusahaan dapat terjaga.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…