Penyakit Berbahaya Akibat Polusi Udara: ISPA hingga Kanker

Indonesia berada di posisi ke-9 sebagai negara terpolusi di dunia. Laporan teranyar dari Air Quality Life Index (AQLI) menemukan, polusi udara ditemukan memperpendek harapan hidup rata-rata orang Indonesia selama dua tahun.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, polusi udara membunuh sekitar tujuh juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya. Sekitar 9 dari 10 orang di dunia menghirup udara yang buruk. Sebanyak 93 persen dari 268 juta penduduk Indonesia tinggal di daerah di mana tingkat polusi tahunan rata-rata melebihi batas yang ditetapkan WHO. Dari kabut asap yang menggantung di atas kota hingga asap pembakaran dari dalam rumah, polusi udara menjadi ancaman besar bagi penduduk bumi.

Sebanyak tujuh juga kematian prematur di seluruh dunia setiap tahunnya sebagian besar diakibatkan oleh stroke, penyakit jantung, penyakit paru obstruktif kronis, kanker paru-paru, dan infeksi saluran pernapasan akut. Berikut beberapa penyakit yang bisa dipicu oleh polusi udara.

1. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)

ISPA merupakan infeksi yang menyebabkan peradangan di saluran pernapasan. ISPA umumnya menimbulkan gejala seperti batuk, pilek, dan demam. WHO mencatat, ISPA menjadi penyebab utama angka kematian akibat penyakit menular di dunia. Sebanyak hampir 4 juta orang meninggal akibat ISPA pada setiap tahunnya. Polusi udara menjadi salah satu penyebabnya.

2. Pneumonia

Pneumonia merupakan infeksi pernapasan akut yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Pneumonia bisa terjadi dalam skala ringan hingga mengancam nyawa. Pneumonia menyumbang 15 persen dari angka kematian anak di bawah 5 tahun di dunia. Dan sebanyak 45 persen kematian anak akibat pneumonia disebabkan oleh polusi udara dari rumah tangga.

3. Bronchopneumonia

Bronchopneumonia menjadi salah satu jenis pneumonia. Penyakit ini menyebabkan infeksi dan peradangan pada saluran udara (bronkus) dan kantung udara (alveolus). Kondisi ini menyebabkan penyempitan saluran udara yang membuat area pertukaran udara dengan darah menjadi kurang. Bronchopneunomia menimbulkan beberapa gejala seperti demam, batuk berdahak, sesak napas, nyeri dada, sakit kepala, nyeri otot, hingga kelelahan. Paparan polusi udara seperti asap dapat menyebabkan peradangan paru-paru.

4. Penyakit kardiovaskular

Sejumlah penelitian telah menemukan bahwa polusi udara dan peningkatan tekanan darah dapat berkontribusi terhadap timbulnya risiko penyakit kardiovaskular. Mengutip NCBI, peneliti menemukan bahwa partikel dalam udara yang tercemar dapat meningkatkan tekanan darah secara signifikan.

5. Kanker

Pada tahun 2013, Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) yang berada di bawah WHO telah mengklasifikasikan polusi udara luar ruang sebagai agen penyebab kanker. Partikel-partikel kecil dalam polusi udara diketahui bersifat karsinogen atau memicu perkembangan sel kanker. Mengutip situs resmi American Cancer Society, IARC menyimpulkan bahwa polusi udara luar ruang dapat memicu risiko kanker paru-paru dan peningkatan risiko kanker kantung kemih.

BERITA TERKAIT

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…