Pendapatan Mitra Keluarga Menyusut 8,86%

NERACA

Jakarta – Emiten pengelola jaringan rumah sakit Mitra Keluarga, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) membukukan pendapatan bersih hingga Rp 1,44 triliun sepanjang enam bulan pertama 2020. Jumlah tersebut turun 8,86% dibanding priode yang sama tahun lalu mencapai 1,58 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin. 

Penurunan dari sisi pendapatan ini menekan laba brutonya hingga 14,8% year on year (yoy) menjadi Rp 652,03 miliar. Padahal, beban pokok pendapatan MIKA sudah ditekan hingga 3,64% yoy menjadi Rp 789,32 miliar dari sebelumnya Rp 819,16 miliar. Akibatnya, laba usaha MIKA ikut terkikis 24,8% yoy menjadi Rp 363,31 miliar dari sebelumnya Rp 483,17 miliar.

Adapun tekanan pada laba usaha juga diperberat pembengkakan pada beban usaha dan beban operasional lainnya. Padahal, dari sisi pendapatan operasi lainnya, sebenarnya MIKA berhasil mencatatkan pertumbuhan hingga 105,66% yoy menjadi Rp 34,51 miliar. Tekanan juga dirasakan laba sebelum pajak penghasilan. Penurunan pendapatan keuangan 2,6% yoy menjadi Rp 35,77 miliar semakin memberatkan laba sebelum pajak penghasilan menjadi Rp 393,84 miliar dari sebelumnya Rp 513,34 miliar. Padahal biaya keuangan MIKA sudah berhasil ditekan 19,97% YoY menjadi Rp 5,25 miliar. 

Alhasil, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ikut turun hingga 19,61% yoy. Pada semester I 2019 MIKA mampu mengantongi laba hingga 359,19 miliar, kini labanya menjadi lebih mini yakni Rp 288,74 miliar. Di sisi lain, jumlah aset MIKA di semester petama 2020 dibukukan Rp 5,86 triliun, naik tipis dibanding sepanjang tahun 2019 yang  mencapai Rp 5,58 triliun. Liabilitasnya juga meningkat menjadi Rp 1,06 triliun dari akhir tahun lalu yang tercatat Rp 783,43 miliar. Sementara untuk ekuitasnya, MIKA mengalami kenaikan tipis menjadi Rp 4,8 triliun dari sebelumnya Rp 4,79 triliun.

Dampak pandemi Covid-19 berujung penundaan rencana groundbreaking rumah sakit baru perseroan tahun ini. Hal tersebut lantaran pihaknya fokus menjaga cash flow di tengah pandemi virus corona. Investor Relation Mitra Keluarga, Aditya Widjaja seperti dikutip kontan pernah bilang, rencana awal perusahaan melakukan groundbreaking dua rumah sakit tahun ini. Namun terpaksa ditunda sampai dengan waktu yang belum ditentukan.”Kami rencana mau groundbreaking kuartal kedua ini, tapi kami undur melihat kondisi saat ini," ujarnya

Sementara, untuk yang satunya kebetulan perusahaan belum menentukan lokasi mana yang akan dipilih mengingat pihaknya memiliki 3 lokasi tanah yang sudah siap dibangun. Dengan begitu, perseroan akan menunda semua rencana groundbreaking hingga pandemi virus corona usai. Adit juga memaparkan dengan kondisi penurunan ekonomi akibat virus corona, pihaknya menilai saat ini arus kas menjadi sangat penting. Hal tersebut pula yang menjadi pertimbangan penundaan groundbreaking rumah sakit barunya. "Takutnya nanti mengganggu operasional dengan adanya penurunan ekonomi saat ini, tapi untuk yang sudah terlanjur jalan akan kami teruskan," ujarnya.

 

BERITA TERKAIT

Sukses Pengembangan Karyawan - BTN Tempati Posisi Top 3 Untuk Pengembangan Karier

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menempati posisi Top 3 tempat kerja terbaik untuk pengembangan karir di Indonesia versi…

Atlantis Subsea Bidik Pendapatan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) membidik pendapatan tumbuh 20% pada…

Tensi Politik Timur Tengah Penyebab Anjloknya IHSG

NERACA Jakarta- Tensi ketegangan politik di kawasan timur tengah menjadi sentimen negatif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sukses Pengembangan Karyawan - BTN Tempati Posisi Top 3 Untuk Pengembangan Karier

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menempati posisi Top 3 tempat kerja terbaik untuk pengembangan karir di Indonesia versi…

Atlantis Subsea Bidik Pendapatan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) membidik pendapatan tumbuh 20% pada…

Tensi Politik Timur Tengah Penyebab Anjloknya IHSG

NERACA Jakarta- Tensi ketegangan politik di kawasan timur tengah menjadi sentimen negatif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa…