Ditengah Pandemi, 15 Ton Kerapu Di Ekspor Ke Hongkong

NERACA

Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan akan terus menggenjot devisa ekspor dari produksi ikan kerapu. Hal ini dilakukan untuk mendongkrak pertimbuhan ekonomi selama masa pandemi Covid-19.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya menggenjot ekspor untuk komoditas unggulan budidaya, termasuk kerapu. Ia menilai, kerapu berpotensi menjadi salah satu unggulan dalam meraup devisa ekspor.

"Pertumbuhan ekonomi kita saat ini sedang tertekan sangat dalam akibat pandemi Covid-19, oleh karenanya salah satu upaya yang harus dilakukan yakni dengan menggenjot nilai ekspor. Sebagai sektor strategis berbasis pangan tentu akuakultur harus mampu berkontribusi lebih besar dalan mendorong pertumbuhan ekonomi. KKP terus berupaya melakukan pengembangan budidaya di kawasan kawasan potensial guna menggenjot produksi," ungkap Slamet.

Slamet juga memastikan bahwa saat ini market demand untuk kerapu di negara tujuan ekspor kembali terbuka dan menunjukkan trend yang mulai meningkat.

"Negara tujuan ekspor kerapu yakni China sudah kembali membuka impor paska pandemi Covid-19. Tentu ini peluang besar bagi kita untuk mengisi kekosongan market share yang ada. Market demand yang kembali naik, juga secara langsung memicu geliat usaha budidaya kerapu di berbagai daerah. Saya kira ini yang harus kita dorong terus," tegas Slamet.

Belitung Ekspor Perdana Kerapu

Sementara itu, pengusaha budidaya ikan kerapu di Belitung melakukan ekspor 15 ton ikan kerapu ke Hongkong, China dengan nilai ekspor mencapai 90.000 US dollar. Ekspor dilakukan oleh CV. Sinar Mandiri dan merupakan aktivitas ekspor kerapu pertama kali di Kabupaten Belitung sejak Pandemi Covid-19.

Hadir menyaksikan langsung aktivitas ekspor tersebut yakni Bupati Belitung, Sahani Saleh, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Belitung, perwakilan Bea dan Cukai Tanjungpandan dan Perwakilan Kantor Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Wilayah Kerja Tanjungpandan.

Adapun aktivitas panen ikan kerapu ini dilakukan langsung di Keramba Jaring Apung (KJA) yang terletak di perairan pulau RU, Desa Pegantungan, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung.

"Ini ekspor perdana di tengah pandemi covid-19 dan memang selama ini untuk ekspor berhenti sementara karena corona, nah ini mulai lagi," ungkap Sahani.

Sahani juga menyebut bahwa ekspor ikan kerapu ini merupakan salah satu cara untuk menumbuhkan kembali perekonomian masyarakat Belitung saat pandemi covid-19. Ia juga memastikan usaha budidaya kerapu akan menjadi program prioritas kedepan dan akan terus dikembangkan, mengingat potensi budidaya laut di Belitung sangat luar biasa.

"Karena budidaya perikanan ini juga multiplayer effect dan ini berdampak kepada nelayan kecil. Seperti pakan (makanan) ikan kerapu, itu dari nelayan kecil dan itu bukan sedikit, banyak sekali untuk satu hari. Oleh karenanya saya kira nanti Pemda akan menjadikan budidaya perikanan ini sebagai program prioritas daerah dan diharapkan mampu menopang perekonomian," ujar Sahani.

 

Sebagaimana diketahui, sebagai daerah kepulauan, Belitung memiliki potensi sektor perikanan yang luar biasa. Pertumbuhan sektor perikanan terbilang cepat meningkat lantaran, selain pengembangan budidaya difokuskan untuk komoditas ekspor, juga karena letak geografis Belitung yang memiliki kemudahan akses dengan negara tujuan ekspor, terutama Hongkong.

Sebelumnya, Ketua Kelompok Pembudidaya Bhakti Usaha 2, Chusnul Karim menjelaskan bahwa teknologi budidaya tambak ikan kerapu yang diterapkan di desa Labuhan adalah tradisional plus dan sistem semi intensif, dengan luas 3 ribu m2, padat tebarnya sebanyak 6 ribu ekor, kemudian memakai kincir yang dinyalakan setiap malam hari.

Luas lahan tambak kerapu yang dimiliki pokdakan Bhakti Usaha 2 mencapai 30 Ha, dengan jumlah petambak yang tergabung dalam pokdakan tersebut sebanyak 50 orang. Hasil panen kerapu parsial telah mencapai 0,5 ton untuk 1 petak dengan size 600 gram up dengan kisaran harga Rp 60 ribu, sehingga diperoleh kurang lebih mencapai Rp 30 juta dengan tingkat kelangsungan hidup 85%.

Sebelumnya saat kunjungan ke Tambak Kerapu Desa Labuhan, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengapresiasi atas keberhasilan Desa Labuhan Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan merupakan kawasan sentra budidaya kerapu di tambak.

 Ini merupakan teknologi budidaya yang luar biasa, kerapu merupakan salah satu komoditas budidaya ikan laut, namun dapat diproduksi di tambak, tidak harus di keramba jaring apung.

Melihat hal tersebut maka artinya bahwa komoditas kerapu merupakan salah satu komoditas perikanan budidaya yang benilai ekonomi tinggi dan juga komoditas ekspor yang cukup besar demand nya.

Hal senada juga disampaikan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam kunjungannya mendampingi Menteri Edhy ke Tambak Kerapu Desa Labuhan kemarin, memberikan motivasi dan semangat kepada para petambak ikan kerapu serta menegaskan bahwa potensi ikan kerapu ini sangat besar, kita harus masifkan produktivitasnya agar lebih berkontribusi besar dalam perekonomian nasional terutama di tengah pandemi Covid-19 ini.

Lebih dari itu, di Kabupaten Kepulauan Anambas Provinsi Kepulauan Riau selama masa pandemi COVID-19 dari bulan Mei hingga Juni sudah tiga kali memenuhi kebutuhan ikan kerapu hidup hasil budidaya dengan tujuan ekspor Hongkong.

Sebelumnya selama masa pandemi ini sudah menyuplai sebanyak 28 ton, dan kembali mengekspor ke Hongkong melalui jalur laut dari Pelabuhan Tarempa sebanyak 8,56 ton atau setara dengan Rp 720 juta.

BERITA TERKAIT

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…